AturUang

Siap-Siap Biaya Tambahan dari Asuransi, Ini Cara Atur Dana Kesehatan Tanpa Panik

Siap-Siap Biaya Tambahan dari Asuransi, Ini Cara Atur Dana Kesehatan Tanpa Panik

MOMSMONEY.ID - Mulai tahun 2026, nasabah asuransi kesehatan perlu ikut menanggung sebagian biaya perawatan melalui skema co-payment sebesar 10%. Kebijakan ini dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai langkah mendorong kesadaran finansial dan penggunaan asuransi yang lebih bijak.

Agar tidak terbebani biaya tambahan secara tiba-tiba, penting bagi setiap keluarga untuk mulai menata perencanaan keuangan kesehatan sejak dini. Perencana keuangan dari Cerdas Keuangan, Erlina Juwita, membagikan beberapa langkah praktis yang bisa diterapkan.

“Langkah awal yang bisa dilakukan adalah menyisihkan sekitar 5% dari pendapatan khusus untuk asuransi kesehatan,” jelas Erlina beberapa waktu lalu. 

Alokasi ini membantu menjaga stabilitas keuangan saat ada kebutuhan medis mendadak.

Selain itu, ia menyarankan agar memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial.

Baca Juga: OJK Prediksi Sektor Asuransi, Penjaminan dan Dana Pensiun Tumbuh Positif pada 2025

“Pastikan manfaat dan premi seimbang. Tujuannya agar tetap terlindungi tanpa harus mengorbankan pos keuangan lainnya,” tambahnya.

Langkah berikutnya adalah mencatat dan memantau pengeluaran kesehatan selama beberapa bulan terakhir.

Data ini berguna untuk memperkirakan kebutuhan biaya ke depan dan menilai apakah perlindungan dari asuransi yang dimiliki sudah memadai.

“Jika perlindungan belum mencukupi, dana darurat bisa dimanfaatkan sebagai cadangan untuk biaya kesehatan yang tidak ter-cover. Ini membantu menghindari penggunaan tabungan utama atau dana pendidikan,” ujarnya.

Evaluasi manfaat asuransi juga perlu dilakukan secara berkala. Menurut Erlina, penting untuk meninjau kembali perlindungan yang sering digunakan dan mengeliminasi manfaat yang tidak relevan, agar tidak membayar premi untuk hal yang jarang dimanfaatkan.

Terakhir, perencanaan keuangan akan berjalan lebih baik jika dilakukan bersama pasangan atau anggota keluarga lainnya.

"Kolaborasi ini penting agar semua pihak memahami rencana keuangan yang dijalankan dan bisa saling mendukung,” kata Erlina. 

Selanjutnya: Bagaimana Urin Terbentuk? Ini Proses & Faktor yang Pengaruhi Produksi Urin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News