KONTAN.CO.ID - PT Harsya Remitindo resmi meluncurkan identitas baru sebagai Pivot, menandai transformasi strategis dari layanan remitansi konvensional menjadi penyedia infrastruktur pembayaran digital B2B.
Langkah ini diambil untuk menjawab kebutuhan pasar terhadap sistem pembayaran yang lebih terintegrasi, efisien, dan scalable bagi kalangan pelaku usaha.
Pivot hadir dengan empat pilar solusi utama yakni Accept Payments, Payouts, Account and Balance Management, serta Wallet-as-a-Service. Layanan ini memungkinkan bisnis untuk meluncurkan dompet digital, mengelola transaksi masuk dan keluar, hingga otomatisasi rekonsiliasi akun dalam satu platform.
"Pivot hadir bukan hanya untuk menggantikan proses manual, tetapi untuk menyederhanakan sistem yang kompleks menjadi satu platform yang transparan, cepat, dan scalable,” ujar Fajar Halim, CEO Pivot.
Baca Juga: Sistem Bayar Nirsentuh Multi Lane Free Flow Ditargetkan Terpasang Kuartal I-2025
Berstatus sebagai Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) berizin dari Bank Indonesia, Pivot juga telah tersertifikasi ISO 27001:2022 dan PCI DSS. Fajar menyebut, kehadiran Pivot bukan sekadar menjawab tantangan digitalisasi, tetapi juga mendorong pertumbuhan bisnis dengan sistem pembayaran yang fleksibel dan aman.
“Kami ingin memberdayakan perusahaan lintas sektor untuk tumbuh lebih cepat dan cerdas tanpa harus dibatasi oleh sistem pembayaran yang kaku,” katanya.
Hingga 100 hari setelah peluncuran, Pivot telah dipercaya oleh lebih dari 100 perusahaan lintas sektor, termasuk Janji Jiwa, Paper.id, hingga perusahaan remitansi global.
Pivot juga menjalin kemitraan dengan berbagai institusi finansial besar seperti BCA, Mandiri, BRI, BNI, serta jaringan internasional seperti VISA dan Mastercard untuk memperluas jangkauan layanannya.
Chief Operating Officer Pivot, Kinantia Subiantoro mengatakan, Pivot membuka akses ke infrastruktur keuangan digital yang sebelumnya hanya dimiliki oleh perusahaan besar.
Baca Juga: AI Generatif Jadi Solusi Baru yang Membuat Pengalaman Kecantikan Lebih Interaktif
"Kami ingin memastikan pelaku usaha dari berbagai skala bisa memiliki akses yang sama,” ujarnya. Teknologi Pivot memungkinkan pengelolaan ribuan transaksi secara simultan, baik domestik maupun lintas negara, dengan multi-mata uang dan pelacakan real-time.
Transformasi ini juga dinilai sejalan dengan arah kebijakan Bank Indonesia dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025, yang menekankan pentingnya integrasi, interoperabilitas, dan efisiensi.
Pivot hadir sebagai pelengkap ekosistem digital nasional yang mendukung inklusi keuangan dan daya saing sektor bisnis secara menyeluruh.
Selanjutnya: Ini Sayuran Hijau yang Boleh dan Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News