MOMSMONEY.ID - Mari simak tips frugal living dan mengatur keuangan berikut ini biar tidak terjebak masalah finansial yuk.
Menghadapi era yang serba cepat dan penuh tantangan, terutama penting bagi kaum muda memahami gaya hidul dan keuangan milenial secara bijak.
Terutama untuk generasi milenial, yang sering kali terjebak dalam gaya hidup (frugal living) konsumtif dan kurang disiplin dalam mengelola penghasilan.
Artikel ini akan mengupas kebiasaan keuangan yang membahayakan serta langkah-langkah konkret yang sudah Momsmoney rangkum dari laman Sunlife dan Bogartwealth agar generasi milenial dapat hidup lebih stabil serta mandiri secara finansial.
Sering nongkrong di kafe bisa mengganggu stabilitas keuangan milenial
Kebiasaan duduk manis sambil ngopi di kafe memang terasa menyenangkan, apalagi kalau sambil diskusi santai bareng teman.
Tapi sayangnya, gaya hidup ini bisa menjadi jebakan finansial yang tak disadari. Coba bayangkan, jika seminggu tiga kali ngopi dengan biaya Rp50.000 sekali nongkrong, dalam sebulan Anda sudah menghabiskan Rp600.000 hanya untuk kopi.
Mengatur keuangan milenial dimulai dari kesadaran kecil seperti ini. Lebih baik mulai biasakan membuat kopi sendiri di rumah atau undang teman berkumpul di tempat yang lebih hemat biaya.
Baca Juga: Rahasia Sukses Finansial Warren Buffett yang Bisa Moms Tiru dari Sekarang
Bepergian tanpa perencanaan bisa merusak keuangan milenial
Traveling memang menggoda, apalagi saat media sosial dipenuhi konten liburan seru. Tapi jangan sampai hal ini mengorbankan kondisi finansial Anda. Banyak milenial rela berutang atau mencicil demi liburan.
Tips mengatur keuangan milenial yang bijak adalah dengan membuat anggaran khusus untuk liburan dan tidak menjadikannya sebagai kebutuhan utama. Liburan seharusnya menyenangkan, bukan malah menambah beban cicilan.
Mengikuti tren tanpa sadar bisa menjadi jebakan gaya hidup milenial
Sering merasa "FOMO" kalau belum punya outfit terbaru atau gadget tercanggih? Hati-hati, ini bisa jadi akar masalah keuangan Anda. Mengikuti tren memang sah-sah saja, tapi pastikan sesuai kemampuan.
Tips mengatur keuangan kaum milenial mengajarkan kita untuk hidup realistis. Jangan biarkan keinginan sesaat merusak tujuan jangka panjang seperti membeli rumah atau memulai investasi.
Diskon bukan alasan membeli barang yang tidak dibutuhkan
Diskon besar-besaran memang menggiurkan. Tapi belanja karena tergoda harga murah, bukan karena butuh, justru bisa jadi pemborosan. Banyak milenial merasa "hemat" karena beli saat diskon, padahal barang tersebut tidak terlalu dibutuhkan.
Mengatur keuangan milenial artinya juga belajar menahan diri. Selalu tanyakan pada diri sendiri: "Apakah saya benar-benar membutuhkan ini?"
Baca Juga: Yuk, Kenali Tantangan Finansial Gen Z dan Cara Membuat Keputusan yang Lebih Bijak
Mudah tergoda utang bisa menjebak milenial dalam lingkaran tagihan
Dengan kemudahan cicilan dan layanan pinjaman digital, banyak milenial terjerat utang hanya untuk memenuhi gaya hidup. Padahal, kebiasaan ini bisa berdampak jangka panjang dan mengganggu kesehatan mental serta skor kredit.
Tips mengatur keuangan milenial yang sehat adalah menghindari utang konsumtif. Fokuslah pada pembelian berdasarkan kebutuhan, bukan gengsi.
Menunda menabung membuat milenial rentan di masa depan
Tidak peduli seberapa kecil penghasilan Anda, kebiasaan menabung tetap penting. Banyak milenial menunda menabung karena merasa uangnya pas-pasan.
Padahal, mengatur keuangan kaum milenial bisa dimulai dari hal sederhana: sisihkan minimal 10% dari penghasilan setiap bulan. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.
Enggan punya asuransi bisa jadi kesalahan besar
Banyak milenial berpikir bahwa asuransi itu mahal dan belum perlu. Padahal, asuransi justru bisa melindungi aset dan masa depan dari risiko finansial yang tak terduga seperti kecelakaan atau sakit berat.
Tips mengatur keuangan milenial tak hanya soal tabungan dan pengeluaran, tapi juga soal mitigasi risiko. Lebih baik sedia payung sebelum hujan, bukan?
Baca Juga: Ini Langkah Strategi Menuju Kemandirian Finansial di Tahun 2025
Tantangan keuangan milenial perlu dihadapi dengan strategi cerdas
Generasi milenial menghadapi realitas keuangan yang kompleks seperti utang pendidikan, pasar kerja kompetitif, hingga tekanan sosial dari gaya hidup digital. Karena itu, dibutuhkan langkah strategis yang bisa mengarahkan mereka menuju kemandirian finansial.
Berikut strategi praktis yang bisa dilakukan:
- Tentukan tujuan finansial: Buat daftar prioritas jangka pendek, menengah, dan panjang.
- Buat anggaran bulanan: Catat semua pengeluaran dan evaluasi tiap akhir bulan.
- Siapkan dana darurat: Minimal setara 3–6 bulan biaya hidup, simpan di rekening terpisah.
- Bijak pakai kartu kredit: Gunakan sesuai kemampuan bayar, bukan untuk konsumsi impulsif.
- Kurangi utang konsumtif: Fokus lunasi utang lama sebelum ambil pinjaman baru.
- Manfaatkan teknologi keuangan: Gunakan aplikasi keuangan untuk budgeting dan monitoring pengeluaran.
Saatnya milenial mulai bijak mengatur keuangan sejak sekarang
Kini saat yang tepat bagi generasi muda untuk lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap kondisi finansialnya. Dengan menerapkan tips mengatur keuangan milenial, Anda bisa menghindari jebakan gaya hidup boros dan mempersiapkan masa depan yang lebih aman.
Jangan tunggu sampai terlilit masalah keuangan. Ubah kebiasaan dari sekarang, karena keputusan finansial hari ini akan menentukan arah hidup Anda di tahun-tahun mendatang.
Selanjutnya: Laba Bank Kecil di Paruh Pertama Tampil Ciamik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News