MOMSMONEY.ID - Kenali tantangan finansial Gen Z dan cara membuat keputusan yang lebih bijak berikut ini.
Tahukah Moms, bahwa mayoritas anggota Generasi Z yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 masih kesulitan dalam mengelola keuangan pribadi?
Mereka tumbuh di era digital, penuh dengan kemudahan belanja online dan tawaran cicilan instan. Tapi sayangnya, kemudahan ini sering kali menjerumuskan mereka pada jebakan utang dan keputusan finansial yang keliru.
Sebagai orang tua, terutama para Moms yang punya perhatian besar terhadap masa depan anak, penting bagi kita untuk memahami masalah ini dan mulai membimbing mereka sejak sekarang. Yuk, kita pelajari lebih lanjut!
Baca Juga: Ini Langkah Strategi Menuju Kemandirian Finansial di Tahun 2025
Minim literasi finansial, gen Z rawan terjebak utang
Studi terbaru menunjukkan bahwa Generasi Z mencatat skor literasi keuangan terendah dibandingkan generasi lainnya. Melansir dari Forbes, rata-rata, mereka hanya memahami 38% dari konsep dasar finansial, seperti:
- Cara menghitung bunga majemuk.
- Dampak inflasi terhadap tabungan.
- Risiko investasi saham.
Sebagai perbandingan, generasi milenial mencetak skor lebih tinggi, yaitu 46%. Akibat rendahnya pemahaman ini, 41% Gen Z tidak memiliki dana darurat untuk menghadapi kebutuhan mendesak seperti biaya kesehatan atau kehilangan pekerjaan.
Lebih mengkhawatirkan lagi, menurut laporan Newsweek, rata-rata utang pribadi Gen Z saat ini mencapai lebih dari Rp1,5 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan generasi milenial pada usia yang sama.
Moms, ini alasan gen Z perlu “didorong” dalam urusan keuangan
Kabar baiknya, meski banyak yang belum melek finansial, sebagian Gen Z mulai menunjukkan perkembangan positif dalam perencanaan keuangan.
Ini berkat teknik yang dikenal sebagai “nudging” atau dorongan psikologis dalam pengambilan keputusan finansial.
Baca Juga: 5 Langkah Bijak Mengelola Uang untuk Masa Depan Lebih Cerah
Misalnya:
Program pensiun otomatis (401k) di AS kini dilengkapi sistem pendaftaran otomatis. Karena sifat “malas mengubah pengaturan awal”, banyak Gen Z akhirnya tetap ikut serta dalam program tersebut dan mulai menabung untuk masa depan, tanpa merasa terbebani untuk memutuskan dari nol.
Konsep ini dikenal sebagai Save More Tomorrow (SMT) dan terbukti efektif membantu orang-orang yang sulit menabung secara konsisten.
Belanja cerdas: Peran BNPL (Buy Now Pay Later)
Salah satu pilihan pembayaran yang populer di kalangan Gen Z adalah BNPL atau Beli Sekarang, Bayar Nanti. Model ini menawarkan cicilan tanpa bunga dengan jangka waktu pendek, sehingga terasa lebih ringan di awal.
Namun Moms perlu waspada, meski tampak menarik, BNPL bisa menjadi bumerang jika digunakan tanpa perencanaan. Karena:
- Ada opsi cicilan jangka panjang yang dibebankan bunga cukup tinggi.
- Pengguna yang tidak paham risiko bisa terjebak utang lebih besar.
Menariknya, menurut studi bersama FICO dan Affirm (platform BNPL), pengguna BNPL rata-rata justru lebih baik dalam menjaga skor kredit dibanding pengguna kartu kredit biasa, asal digunakan dengan bijak.
Apa yang bisa Moms lakukan?
Sebagai orang tua, Moms punya peran besar dalam membentuk cara anak-anak berpikir tentang uang. Berikut beberapa tips praktis yang bisa Moms mulai terapkan:
1. Ajari Konsep Dasar Keuangan Sejak Dini
Gunakan bahasa sederhana untuk menjelaskan tentang:
- Menabung.
- Bunga tabungan.
- Inflasi.
Dan apa itu risiko dalam investasi.
Baca Juga: Ini Kesalahan Finansial Akibat Kurang Paham Risiko, Generasi Mana Paling Rawan?
2. Libatkan anak saat merencanakan keuangan keluarga
Biarkan mereka ikut berdiskusi saat Moms menyusun anggaran bulanan. Mereka akan belajar bahwa uang perlu dikelola, bukan hanya dibelanjakan.
3. Diskusikan dampak utang dan pembayaran cicilan
Tunjukkan mana keputusan yang sehat, mana yang hanya memuaskan keinginan sesaat. Bahas juga soal bunga dan potensi risiko utang.
4. Manfaatkan teknologi untuk edukasi finansial
Alih-alih melarang anak menggunakan aplikasi BNPL atau e-wallet, bantu mereka memahami cara menggunakannya dengan cerdas. Banyak aplikasi keuangan kini dilengkapi fitur edukasi dan pengingat pengeluaran.
Moms, dunia keuangan saat ini begitu kompleks, terutama bagi anak-anak kita yang tumbuh dalam ekosistem digital serba instan.
Tapi jangan khawatir, dengan pemahaman dan pendampingan dari Moms, Generasi Z bisa tumbuh menjadi generasi yang lebih cerdas secara finansial, mampu menabung, berinvestasi, dan memutuskan dengan bijak.
Yuk, jadikan rumah sebagai sekolah pertama dalam pendidikan finansial anak mulai dari sekarang!
Selanjutnya: Kinerja Perbankan Digital Tampil Lebih Menarik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News