M O M S M O N E Y I D
InvesYuk

Tengok 5 Risiko Investasi yang Wajib Dipahami Agar Keuangan Tetap Aman

 Tengok 5 Risiko Investasi yang Wajib Dipahami Agar Keuangan Tetap Aman
Reporter: Ramadhan Widiantoro  |  Editor: Ramadhan Widiantoro


MOMSMONEY.ID - Berikut risiko investasi yang sering diabaikan ini agar portofolio tetap aman dan terarah, serta tidak mudah goyah menghadapi ketidakpastian.

Berinvestasi memang menjanjikan peluang imbal hasil, namun selalu ada risiko yang menyertainya. Semakin tinggi keuntungan yang ditawarkan, biasanya semakin besar pula potensi kerugiannya. 

Oleh karena itu, memahami risiko menjadi kunci penting sebelum menaruh modal. Menariknya, melansir dari Forbes, risiko investasi tidak bisa dihapus sepenuhnya, tetapi bisa dipetakan dan dikelola dengan strategi tepat agar keuangan tetap sehat.

Baca Juga: Melihat Kinerja Portofolio Investasi per September 2025, Emas Masih Paling Bagus

Risiko pasar dan dampaknya pada portofolio

Risiko pasar atau risiko sistematis terjadi ketika kondisi ekonomi, politik, atau global menyebabkan seluruh pasar turun. Bahkan investor yang sudah melakukan diversifikasi tetap terpengaruh oleh faktor makro ini. 

Contoh nyatanya terlihat saat pandemi, di mana hampir semua instrumen investasi mengalami guncangan besar.

Risiko spesifik pada perusahaan atau industri

Risiko ini hanya terbatas pada satu perusahaan atau sektor tertentu. Misalnya, perusahaan gagal meluncurkan produk utama atau menghadapi tuntutan hukum. 

Untungnya, risiko spesifik bisa diminimalkan dengan diversifikasi, yaitu menyebar investasi pada berbagai sektor. Dengan begitu, kerugian dari satu aset bisa tertutup oleh aset lain.

Risiko inflasi yang menggerus nilai uang

Inflasi adalah musuh diam-diam bagi investor. Meski nominal investasi meningkat, nilai riilnya bisa menurun bila pertumbuhan tidak mengimbangi kenaikan harga barang dan jasa. 

Contoh sederhana: jika Anda menabung Rp100 juta di instrumen dengan imbal hasil 2% per tahun, namun inflasi rata-rata 3%, maka daya beli uang Anda justru menurun. 

Karena itu, investasi yang mampu melampaui inflasi, seperti saham atau properti, perlu dipertimbangkan.

Risiko suku bunga yang memengaruhi obligasi

Perubahan suku bunga sangat berpengaruh pada nilai obligasi. Ketika suku bunga naik, obligasi lama dengan bunga lebih rendah menjadi kurang menarik, sehingga harganya turun di pasar sekunder. 

Sebaliknya, saat suku bunga turun, obligasi lama bisa naik nilainya. Pemahaman tentang siklus suku bunga sangat penting, terutama bagi investor yang fokus pada instrumen pendapatan tetap.

Baca Juga: Warren Buffett: Jangan Berinvestasi di Perusahaan yang Bermasalah

Risiko likuiditas saat butuh dana mendesak

Tidak semua aset bisa cepat dicairkan menjadi uang tunai. Saham di perusahaan besar mungkin mudah dijual, tapi aset seperti properti bisa memakan waktu lama untuk menemukan pembeli. 

Di sinilah risiko likuiditas muncul. Solusinya adalah memiliki kombinasi investasi yang seimbang antara aset jangka panjang dan instrumen likuid seperti deposito atau tabungan darurat.

Cara mengurangi risiko investasi

1. Diversifikasi portofolio: sebar investasi ke berbagai sektor dan instrumen.

2. Pikirkan jangka panjang: jangan mudah panik saat pasar bergejolak.

3. Lindungi dari inflasi: pilih instrumen yang historisnya mampu mengalahkan inflasi.

4. Gunakan strategi obligasi berjenjang: agar tetap relevan dengan suku bunga terbaru.

5. Siapkan dana darurat: minimal setara biaya hidup 6 bulan agar tidak terpaksa mencairkan investasi saat rugi.

Investasi bukan sekadar mengejar keuntungan, melainkan juga soal mengelola risiko dengan bijak. Lima risiko utama, pasar, spesifik, inflasi, suku bunga, dan likuiditas perlu dipahami sejak awal agar keputusan finansial lebih terukur. 

Melalui diversifikasi, pandangan jangka panjang, dan kesiapan dana darurat, investor bisa lebih tenang menghadapi ketidakpastian. Ingat, investasi adalah maraton, bukan sprint.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

Hasil Guwahati Masters 2025: Indonesia Raih Gelar Ganda Campuran dan Ganda Putri

Hasil Guwahati Masters 2025 Babak Final Minggu (7/12), dua wakil Indonesia berhasil membawa pulang dua gelar juara.

Seung Tae Tawarkan Serum Wajah dengan Formulasi Berbasis Kayu Manis

Seung Tae menawarkan serum wajah dengan formulasi Cinnamon+, bahan aktif berbasis kayu manis yang berfungsi sebagai ingredient binder.  ​

Pecinta Pedas Kini Bisa Cicip Sambal Bakar di Alam Sutera

​Setelah hadir di sejumlah kota, Sambal Bakar Indonesia kini memperluas jangkauan dengan membuka outlet baru di Alam Sutera.

Penonton Agak Laen: Menyala Pantiku! Tembus 5 Juta, Masuk 10 Besar Film Terlaris

Di penayangan hari ke-11, Minggu (7/12) jumlah penonton film Agak Laen: Menyala Pantiku! menembus angka 5 juta.

Kehabisan Gaji Pasca PHK? Ini Solusi Finansial tanpa Stres dan Tetap Stabil

Simak cara aman bertahan setelah PHK agar keuangan Anda tetap stabil. Cek 5 strategi sederhana ini untuk menjaga cashflow tanpa panik.

Rayakan Satu Dekade, Shopee Hadirkan Ragam Promo dan Rangkaian Kolaborasi

Shopee merayakan menghadirkan kehadirannya selama 10 tahun di Indonesia, dengan berbagai kolaborasi dan promo lewat kampanye 12.12 Birthday Sale.

Koleksi Fesyen Akhir Tahun, Abercrombie & Fitch Buka Gerai Terbaru

Merek fesyen global Abercrombie & Fitch membuka gerai terbarunya. Pilihan fesyen untuk dijajal akhir tahun

Perbandingan Layar Nubia V80 IPS LCD vs iQoo 11 AMOLED: Mana Lebih Baik?

Nubia V80 akan segera meluncur membawa fitur kekinian yaitu Live Island 2.0 dan One Tap AI Button yang belum ada di pesaingnya, iQoo 11. 

Makan Hemat dengan Promo HokBen x Bank Saqu Desember, Raih Cashback sampai 50%

Manfaatkan promo HokBen x Bank Saqu di Desember 2025. Raih cashback 50% untuk transaksi minimal Rp 20.000 dan bonus Chicken Tofu. 

Akun WhatsApp Diblokir karena Spam Chat? Ini Dia Solusi Ampuh yang Wajib Dicoba.

Akun WhatsApp diblokir karena spam chat bisa diatasi dengan beberapa langkah. Penting dipahami bahwa akun WhatsApp diatur oleh kebijakan ketat. ​