MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global naik tipis, setelah turun empat hari beruntun. Para pedagang mempertimbangkan pandangan yang bertentangan dari para Pembuat kebijakan Federal Reserves tentang kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut.
Mengutip Bloomberg, Kamis (30/10), harga emas spot diperdagangkan naik sekitar US$ 5 menjadi US$ 3.935,77 per troi ons pada pukul 09.13 WIB.
Harga emas hari ini naik, setelah turun hampir 5% selama empat sesi sebelumnya. Ketua The Fed Jerome Powell mengecilkan kemungkinan penurunan suku bumga pada Desember, setelah Rabu memangkas suku bunga 25 bps yang telah diantisipasi pasar.
Baca Juga: Harga Emas Rehat dari Koreksi Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed
Namun, terlepas dari pernyataan Powell, pemungutan suara tersebut menandai pertemuan ketiga berturut-turut di mana para pejabat The Fed mengajukan perbedaan pendapat terhadap keputusan mayoritas, sebuah pertemuan yang belum pernah terjadi sejak 2019.
Perbedaan pandangan itu menambah tantangan bagi investor yang mencari sinyal arah kebijakan moneter ke depan, dengan penutupan pemerintah AS yang dimulai pada awal Oktober menciptakan kekosongan data resmi. Suku bunga yang lebih tinggi cenderung menjadi penghambat bagi emas, yang tidak memberikan imbal hasil.
Harga emas telah merosot tajam setelah reli yang mendorongnya ke rekor di atas US$ 4.380 per troi ons minggu lalu. Indikator teknis menunjukkan kenaikan terlalu berlebihan, sementara tanda-tanda kemajuan hubungan dagang AS-China telah mengikis daya tarik emas sebagai aset safe haven.
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Xi Jinping bersiap untuk menyeelsaikan kesepakatan ketika mereka bertemu pada Kamis di Korsel, menunda perang dagang terbesar setidaknya untuk saat ini. Sinyal awal menunjukkan bahwa para pemimpin sedang mempersiapkan pakta yang dapat mencabut beberapa tarif, biaya dan pembatasan ekspor.
Baca Juga: Masih Lanjut Turun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini Kamis 30 Oktober 2025
Meski setelah turun baru-baru ini, harga emas telah naik sekitar 50% tahun ini. Reli logam mulia didukung aksi beli oleh bank sentral dan fenomena "debasement" di mana investor menghindari obligasi negara dan mata uang untuk melindungi diri dari defisit anggaran yang tak terkendali.
Lonjakan harga emas telah menarik pembeli institusi dan ritel melalui dana berbasis emas yang diperdagangkan di bursa (ETF), meskipun arus keluar yang besar telah mengurangi sebagian dukungan tersebut. Menurut data yang dihimpun Bloomberg, investor mencatat arus keluar bersih sebesar US$ 1 miliar dari SPDR State Street pada Senin, tertinggi sejak 22 April.
"Pasar telah mengalami koreksi alami, namun kami tetap memandang pasar bullish ini tidak dapat dibandingkan dengan pasar bullish sebelumnya dalam hal luas dan dalamnya potensi permintaan moneter," kata Sebastian Mullins, Kepala multi-aset dan pendapatan tetap di Schroders, melansir Bloomberg, hari ini.
Selanjutnya: Grafik Harga Emas Antam Hari Ini (30 Oktober 2025), Naik atau Turun?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News