MOMSMONEY.ID - Gaya hidup konsumtif makin marak di kalangan Gen Z. Yuk cek cara kelola uang yang cerdas biar masa depan aman dan bebas stres finansial.
Di tengah derasnya arus informasi dan tren hidup glamor di media sosial, banyak anak muda Indonesia tanpa sadar ikut terbawa arus gaya hidup serba ingin terlihat sempurna.
Budaya FOMO (fear of missing out) kebiasaan healing dan self reward sampai konsumsi impulsif untuk kopi kekinian fashion dan langganan hiburan digital bikin pengeluaran makin sulit dikontrol.
Belum lagi layanan paylater yang terasa menolong di awal tetapi bisa jadi jebakan finansial di kemudian hari.
Survei OJK tahun 2025 mencatat 60% Gen Z dan 50% milenial menghabiskan lebih banyak daripada pemasukan mereka. Artinya banyak yang hidup di atas kemampuan real dan makin dekat dengan risiko utang konsumtif.
Melansir dari BCA, tekanan sosial digital sangat mempengaruhi pola pengeluaran di kalangan anak muda ujar seorang analis keuangan.
Padahal di balik semua tantangan tersebut, masih banyak peluang untuk memperbaiki arah finansial. Saat ini tersedia layanan perencanaan keuangan modern melalui BCA yang menawarkan kombinasi proteksi jiwa dan manfaat tunai tahunan.
Solusi ini membantu membangun aliran dana jangka panjang untuk kebutuhan masa depan seperti pendidikan, modal usaha, traveling, hingga menjaga lifestyle tetap aman tanpa gali lubang tutup lubang.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok Sabtu 29 November 2025, Kuncinya Kolaborasi
Kenapa gaya hidup konsumtif makin umum di kalangan anak muda?
Era digital menghadirkan ruang pembanding yang tanpa batas. Melihat gaya hidup dan pencapaian orang lain setiap hari sering memicu rasa kurang hingga memutuskan belanja impulsif sebagai pelarian.
Tantangannya adalah banyak orang tidak sadar bahwa kebiasaan kecil seperti jajan harian langganan digital hingga beli barang trendy bisa jadi sumber kebocoran finansial terbesar.
Akhirnya banyak yang terjebak siklus stres keuangan merasa ketinggalan lalu belanja lalu menyesal dan pada akhirnya bergantung pada kredit atau paylater.
Strategi ngatur uang biar tidak boncos tiap bulan
Tidak perlu langsung mengubah hidup drastis. Mulai dari langkah kecil yang sederhana dan lebih mudah dijaga konsistensinya
1. Bikin anggaran yang jelas
Gunakan metode 40% 30% 20% 10% untuk membagi pemasukan. 40% untuk kebutuhan pokok 30% batas maksimal cicilan 20% tabungan dan 10% buat senang senang atau hobi.
2. Tunda belanja impulsif
Sebelum checkout tunggu 24 jam. Kalau setelah itu masih terasa perlu berarti memang penting kalau tidak berarti hanya lapar mata.
3. Bangun dana darurat
Idealnya minimal 3 sampai 6 kali jumlah pengeluaran bulanan. Dana ini jadi pelindung ketika terjadi hal tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau biaya kesehatan mendadak.
4. Batasi penggunaan paylater
Gunakan hanya untuk kebutuhan penting. Cicilan kecil kalau banyak tetap jadi beban di akhir bulan.
5. Punya proteksi finansial jangka panjang
Saat ini tersedia pilihan solusi keuangan yang tidak hanya melindungi jiwa tetapi juga memberikan manfaat dana tunai tahunan hingga usia lanjut. Ini membantu menciptakan aliran dana yang terus bertumbuh tanpa mengorbankan gaya hidup yang produktif.
Baca Juga: Ramalan 12 Zodiak Keuangan dan Karier Hari Ini Jumat 28 November 2025
Contoh ilustrasi manfaat finansial jangka panjang
Berikut simulasi manfaat perlindungan finansial selama pembayaran premi sepuluh tahun sebagai gambaran perencanaan yang realistis
Plan Lite
Premi mulai Rp8 juta hingga kurang dari Rp24 juta per tahun. Total manfaat hidup tahunan dijamin sampai usia 99 tahun Rp184 juta.
Booster manfaat awal tahun polis ke 16 Rp4,8 juta. Total manfaat jika meninggal di usia 70 tahun Rp259,6 juta. Jika bertahan hidup sampai usia 99 tahun total manfaat Rp802 juta.
Plan Deluxe
Premi minimal Rp24 juta per tahun. Total manfaat hidup tahunan dijamin sampai usia 99 tahun Rp559,2 juta. Booster manfaat awal tahun polis ke 16 Rp26,4 juta.
Total manfaat jika meninggal di usia 70 tahun Rp666,3 juta. Jika bertahan hidup sampai usia 99 tahun total manfaat Rp1,7 miliar.
Solusi seperti ini membantu anak muda tetap produktif dan menikmati hidup sambil membangun fondasi finansial yang kuat dan aman.
Tantangan finansial generasi muda hari ini bukan lagi soal berapa banyak uang yang dihasilkan tetapi seberapa bijak menggunakannya.
Baca Juga: 8 Strategi Cerdas Menghemat Uang Jajan di Era Cashless agar Keuangan Lebih Stabil
Tekanan media sosial dan kemudahan kredit membuat pengelolaan keuangan jadi tantangan besar. Tetapi dengan strategi realistis dan perencanaan jangka panjang hidup nyaman dan bebas stres bukan hal yang mustahil.
Mulai dari sekarang atur anggaran kontrol belanja impulsif bangun dana darurat dan pertimbangkan perlindungan finansial jangka panjang.
Masa depan aman tidak ditentukan oleh besarnya pemasukan tetapi oleh kemampuan mengelola uang setiap hari.
Selanjutnya: Mendorong Mahasiswa Melek Keuangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News