MOMSMONEY.ID - Tren pertumbuhan transaksi digital yang terus meningkat di Indonesia mendorong PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menghadirkan berbagai terobosan dalam layanan perbankan digital. Inovasi terbaru dari BNI dilakukan lewat kerja sama dengan tujuh mitra strategis untuk membangun solusi ekosistem digital berkelanjutan.
Direktur Digital and Integrated Transaction Banking BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena, menilai potensi transaksi digital di Indonesia yang terus meningkat harus direspons secara positif. Tentunya, BNI ingin menjadi bagian penting dari tren pertumbuhan yang sedang terjadi ini
Dengan potensi yang besar ini dan tren pertumbuhan transaksi digital yang positif tersebut, Paolo optimis kehadiran solusi BNI Ekosistem ini menjadi sangat strategis dengan berbagai terobosan yang dihadirkan untuk memberikan solusi perbankan end-to-end bagi nasabah BNI.
Saat ini, BNI Ekosistem terdiri dari tiga ekosistem. Ketiganya adalah Campus Financial Ekosistem (CFEST) yang ditujukan sebagai solusi digital di sektor universitas. Selanjutnya ada Smart Healthcare untuk rumah sakit dan layanan kesehatan, serta Smart Tenant untuk kawasan industri. BNI juga akan terus menyediakan solusi-solusi ekosistem lainnya untuk menjawab kebutuhan nasabah.
Untuk menandai kehadiran BNI Ekosistem ini, telah dilakukan kegiatan penandatanganan kerja sama dengan para mitra strategis yang digelar di Jakarta pada Senin (23/12/2024). Para mitra tersebut adalah PT Indoglobal Nusa Persada (Pintro), PT Teknologi Kartu Indonesia (TKI), dan PT Rizki Tujuhbelas Kelola (R17). Ketiga mitra itu masuk ke dalam Ekosistem Pendidikan (CFEST).
Baca Juga: Proyeksi Ekonomi Global dan Indonesia di 2025 dari BNI Sekuritas
Mitra berikutnya yang tergabung ke dalam Ekosistem Kesehatan (Smart Healthcare) adalah PT Jasa Medika Transmedic (Jasamedika Transmedic), dan PT Jejaring Tiga Artha (ZiCare). Lalu untuk Ekosistem Kawasan (Smart Tenant), mitra yang bekerja sama dengan BNI adalah PT Krakatau Information Technology (KIT) serta PT Realta Chakra Dharma (Realta).
Nantinya, BNI Ekosistem bisa menjadi salah satu upaya dalam menjawab kebutuhan-kebutuhan nasabah yang terus bertumbuh. "Dengan kerja sama ini, kami berharap untuk memperkuat sinergi seluruh pihak demi mendukung pertumbuhan bisnis ke depan, terutama pada sektor pendidikan, kesehatan, dan kawasan industri di Indonesia," kata Paolo..
Respons positif juga disampaikan Direktur Utama PT Indoglobal Nusa Persada (Pintro) Syarif Hidayat. Pihaknya menyambut baik kerja sama dengan BNI ini. Sementara itu Chief Business Development Officer PT Jasa Medika Transmedic (Jasamedika Transmedic) Theogratia Dinovan mengatakan, adanya kerja sama ini membuat pihaknya lebih optimal dalam menyediakan layanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien dalam satu platform.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memproyeksikan nilai transaksi ekonomi digital Indonesia akan meningkat hingga 220 sampai US$ 360 miliar pada tahun 2030. Pihak OJK menyampaikan hal tersebut berdasarkan data East Ventures Digital Competitiveness Index 2023. Proyeksi tersebut diperkuat juga dengan data Bank Indonesia yang mengungkap terjadinya pertumbuhan sebesar 34,43% year on year (yoy) pada triwulan III-2024 atau tercatat sebanyak 5.666,28 juta untuk transaksi perbankan digital (digital banking).
Data di atas didukung oleh data dari BNI yang membukukan kinerja positif dari transformasi digitalnya pada kuartal III-2024. Transaksi digital banking tumbuh secara signifikan mencapai 1,04 miliar transaksi atau naik 40,9%, dengan nilai transaksi yang meningkat 26,2% yoy menjadi Rp 1.104 triliun.
Baca Juga: Begini lo Cara Pesan Kereta Bandara & Harga Tiketnya
Selanjutnya: Piutang Pembiayaan Syariah Multifinance Tumbuh Dobel Digit per November 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News