AturUang

Rekening Bocor? Simak 5 Langkah Penting Ini Agar Tabungan Tetap Aman

Rekening Bocor? Simak 5 Langkah Penting Ini Agar Tabungan Tetap Aman

MOMSMONEY.ID - Waspada! Rekening bocor bisa menimpa siapa saja. Kenali dan pelajari ciri-ciri dan cara pencegahannya agar tidak menjadi korban kejahatan siber.

Kebocoran rekening bank kembali menjadi sorotan pada Agustus 2025 setelah sejumlah nasabah di Indonesia melaporkan kehilangan saldo akibat aksi kejahatan siber yang semakin marak. 

Kasus ini menimpa siapa saja, termasuk para Moms yang aktif menggunakan layanan digital untuk transaksi sehari-hari. Data yang bocor mencakup nomor rekening, PIN, hingga kode OTP yang seharusnya hanya diketahui pemilik rekening. 

Dampaknya, uang nasabah bisa terkuras dalam hitungan menit tanpa sempat disadari. Pertanyaan besar pun muncul, siapa pelaku di balik pembobolan ini dan bagaimana cara melindungi rekening dari serangan serupa. 

Untuk itu, penting mengetahui langkah tepat apa yang harus dilakukan saat rekening bocor agar kerugian tidak semakin besar.

Baca Juga: Cara Jitu Merdeka Finansial di Masa Depan, yuk Persiapkan dari Sekarang

Ciri-ciri rekening bocor yang harus Moms waspadai

Melansir dari laman OCBC, salah satu tanda rekening bocor adalah adanya transaksi mencurigakan yang tidak pernah dilakukan. 

Biasanya transaksi ini diawali dengan nominal kecil untuk menguji kewaspadaan pemilik rekening, lalu berlanjut pada jumlah besar jika tidak segera terdeteksi.

Tanda lainnya adalah saldo berkurang drastis tanpa aktivitas dari pemilik rekening. Hal ini kerap terjadi akibat metode skimming atau phishing yang dilakukan pelaku dengan memanfaatkan data rekening bocor.

Selain itu, munculnya kode OTP padahal Moms tidak sedang melakukan transaksi juga patut diwaspadai. OTP merupakan sistem keamanan bank yang seharusnya hanya muncul saat transaksi sah dilakukan, sehingga jika muncul tiba-tiba artinya ada pihak lain yang mencoba masuk ke rekening.

Langkah cepat saat rekening bocor

Hal pertama yang harus dilakukan adalah segera memblokir rekening atau kartu debit/kredit yang terhubung. Cara ini bisa dilakukan lewat mobile banking, internet banking, atau langsung melalui call center bank resmi.

Setelah memblokir, Moms perlu segera menghubungi pihak bank untuk melaporkan kejadian. Bank biasanya akan memverifikasi identitas, melacak transaksi mencurigakan, serta memberikan prosedur penyelesaian lanjutan.

Langkah berikutnya adalah mengganti semua data keamanan seperti PIN, password mobile banking, hingga pertanyaan keamanan. Jangan lupa juga mengganti password email dan mengaktifkan two-factor authentication untuk keamanan ganda.

Jika saldo sudah terlanjur hilang, ajukan dispute atau investigasi ke pihak bank dengan melampirkan bukti transaksi, mutasi rekening, hingga notifikasi SMS atau email yang menunjukkan adanya aktivitas mencurigakan.

Baca Juga: Begini Cara Menghitung Dana Darurat yang Penting untuk Finansial Anda

Perlindungan hukum saat rekening bocor

Apabila kerugian cukup besar, Moms wajib melapor ke pihak berwenang seperti Kepolisian dan unit siber. Langkah ini membantu proses penyelidikan agar pelaku bisa dilacak serta mencegah kasus serupa menimpa orang lain.

Selain Kepolisian, laporan juga bisa disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendapatkan perlindungan hukum lebih lanjut. Dengan adanya laporan resmi, peluang pengembalian dana akan lebih terbuka meskipun tetap bergantung pada hasil investigasi.

Melaporkan kasus ini juga menjadi bentuk tanggung jawab agar kejahatan digital dapat ditekan dan masyarakat lebih waspada menjaga data rekening.

Rekening bocor bisa menimbulkan kerugian finansial yang besar bila tidak segera ditangani, sehingga Moms perlu mengenali ciri-ciri rekening bocor dan melakukan langkah cepat mulai dari memblokir rekening, menghubungi bank, hingga melapor ke pihak berwenang agar keamanan rekening tetap terjaga.

Selanjutnya: Berapa Kadar Kolesterol Normal Wanita Usia 40 Tahun? Cek di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Terkait