MOMSMONEY.ID - Penerapan teknologi sepeda motor listrik di Indonesia membutuhkan dukungan regulasi yang kuat, kolaborasi yang luas, dan riset akademis yang berkelanjutan.
Sinergi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta menjadi kunci dalam mengembangkan infrastruktur dan inovasi motor listrik di tanah air.
Duwi Pratiwi, Project Coordinator Entrev, menekankan pentingnya kolaborasi yang strategis dan peran regulasi dalam mendorong percepatan adopsi kendaraan listrik secara massal di Indonesia, terutama motor listrik.
Regulasi merupakan fondasi yang memungkinkan semua inisiatif terkait kendaraan listrik dapat berjalan dengan lancar dan masif. Namun, yang tak kalah penting adalah kolaborasi lintas sektor.
"Kita harus membangun ekosistem yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, perusahaan, hingga masyarakat luas, untuk memastikan kendaraan listrik mudah diakses dan diadaptasi oleh masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Menurut Duwi, regulasi yang ada saat ini, seperti pemberian subsidi untuk konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik, merupakan langkah awal yang baik.
Namun, ia menekankan pentingnya peningkatan kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk memperluas skala program tersebut.
Baca Juga: Tingkatkan Pembangunan SPKLU, Kementerian ESDM dan ENTREV Bangun Single Gateway Plat
"Kami di Entrev terus mendorong kerjasama dengan berbagai mitra, termasuk CSR perusahaan, untuk mendukung inisiatif konversi motor listrik yang lebih luas. Dengan adanya regulasi yang kuat, kita bisa menciptakan dampak yang lebih besar," tambahnya.
Harris, Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, menyampaikan, saat ini pemerintah sudah mengeluarkan regulasi yang mendorong penggunaan kendaraan listrik, termasuk konversi kendaraan berbahan bakar BBM ke listrik.
Meskipun biaya konversi cukup mahal, yaitu sekitar 16 juta rupiah, pemerintah telah memberikan subsidi sebesar 10 juta rupiah untuk meringankan beban masyarakat.
Menurutnya, keberhasilan program ini tidak hanya terletak pada regulasi yang kuat, tetapi juga pada edukasi masyarakat agar mereka memahami manfaat optimal dari kendaraan listrik.
"Langkah selanjutnya adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui kolaborasi berbagai pihak, sehingga mereka bisa melihat keuntungan jangka panjang dari penggunaan motor listrik," kata Harris.
Wahyu Kunto Wibowo, Dosen Program Studi Teknik Elektro Universitas Pertamina, menyoroti pentingnya riset dalam mendukung inovasi teknologi motor listrik.
Menurutnya, riset dapat memberikan solusi terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi, terutama dalam hal pemahaman masyarakat terkait motor listrik.
Baca Juga: Cerita Pembalap Perempuan Tentang Kelebihan Motor Listrik
"Riset memungkinkan kita menemukan solusi atas berbagai isu, seperti penggunaan sumber energi yang masih berbasis fosil. Tantangan lainnya adalah bagaimana riset dapat mendorong inovasi teknologi yang lebih ramah lingkungan dan mudah diadaptasi oleh masyarakat," ujarnya.
Wahyu menambahkan, pengembangan teknologi motor listrik juga perlu mencakup sektor transportasi umum.
"Di Jerman, pengembangan kendaraan listrik tidak hanya untuk konsumen individu, tetapi juga transportasi umum seperti KRL yang dapat melakukan charging selama perjalanan. Inovasi-inovasi semacam ini bisa menjadi inspirasi untuk diterapkan di Indonesia," jelas Wahyu.
Dengan adanya dukungan regulasi yang kuat dan riset akademis yang mendalam, diharapkan infrastruktur dan inovasi motor listrik di Indonesia dapat tumbuh dengan pesat.
Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta akan menjadi pendorong utama dalam mempercepat penerapan teknologi motor listrik di Indonesia.
Regulasi yang mendukung, kolaborasi lintas sektor, dan riset yang terfokus pada inovasi, adalah elemen penting yang akan membawa Indonesia menuju masa depan kendaraan listrik yang lebih berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News