Santai

Pilihan Kuliah Master demi Karier, Tanpa Harus Punya Gelar Sarjana

Pilihan Kuliah Master demi Karier, Tanpa Harus Punya Gelar Sarjana

MOMSMONEY.ID - Bagi beberapa orang, menempuh pendidikan tinggi bisa jadi prioritas yang penting. Nah, bagi yang berusia 40 tahun ke atas, National University of Singapore (NUS) Business School resmi luncurkan Program Executive Master of Science in Management (EMIM). Program ini dirancang untuk memperkuat keterampilan individu dan mempersiapkan mereka untuk peran karier yang baru.

EMIM adalah program Magister paruh waktu dengan durasi dua tahun yang dirancang untuk mempercepat pendidikan lanjutan bagi mereka yang tidak memiliki gelar Sarjana. Program ini bertujuan untuk memperdalam keterampilan manajemen, meningkatkan kredibilitas, dan membuka peluang kerja yang lebih luas.

Data dari Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia per Februari 2023, menunjukkan jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 211,59 juta orang, dengan sekitar 101 juta pekerja berusia 40 tahun ke atas. Angka ini menunjukkan bahwa hampir 48 persen dari total angkatan kerja di Indonesia berpotensi mendapatkan manfaat dari program EMIM tersebut.

Program ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan pasar, karena gelar pascasarjana khusus/spesialis, dapat memperkuat kemajuan karir di tengah pasar kerja global yang semakin kompetitif.

Baca Juga: Ini Formasi yang Dibutuhkan CPNS Kementerian Keuangan

Program ini setara dengan Master of Science in Management yang sudah ada dan telah sukses membantu banyak lulusan beralih ke jalur karier baru. Sebagai contoh, Suwira Teo, warga negara Indonesia berusia 27 tahun, beralih dari karier di bidang konsultasi dan pengembangan bisnis selama lima tahun sebelum akhirnya memulai perusahaan teknologi sendiri.

"Keinginan saya untuk mewujudkan ide menjadi sebuah bisnis selalu kuat. Karena itu, saya memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan saya sebelumnya dan bergabung dengan program Master of Science in Management untuk mendapatkan pengetahuan penting dalam mengelola bisnis. Berkat dukungan dari ekosistem startup yang berkembang di NUS, saya kini berhasil mendirikan Aleph Technologies di Singapura," kata Suwira.

Dekan NUS Business School, Professor Andrew Rose, menambahkan  EMIM dirancang khusus untuk individu yang cukup matang dan profesional di karier mereka. Program ini inklusif dan tidak memerlukan gelar akademis tertentu, sehingga lebih banyak orang dapat merasakan manfaatnya. 

“Meskipun gelar Sarjana biasanya menjadi syarat untuk masuk ke program Magister, mereka yang tidak memiliki gelar juga dapat mendaftar untuk EMIM. Kami yakin EMIM dapat memberikan lebih banyak peluang dan kemajuan karier bagi mereka," sebut Andrew.

Program perdana EMIM akan dimulai pada Januari 2026. NUS Business School juga menawarkan berbagai program beasiswa dan tunjangan studi bagi pendaftar dari Asia Tenggara.

Agar bisa masuk ke program EMIM, calon siswa diharuskan untuk menyelesaikan dan lulus dari dua mata kuliah pengantar sebelum akhir tahun 2025. Mata kuliah pengantar ini dirancang untuk memberikan dasar yang kuat dalam bidang akuntansi keuangan dan analitik bisnis. Empat kredit yang diperoleh dari mata kuliah ini akan dihitung sebagai bagian dari 40 kredit yang dibutuhkan untuk lulus dari EMIM.

Setelah menyelesaikan mata kuliah pengantar sesuai dengan kriteria yang berlaku, siswa telah memenuhi syarat untuk kemudian masuk dalam program EMIM. Kurikulumnya mencakup berbagai topik bisnis penting, seperti kebijakan akuntansi dan keuangan, strategi bisnis, analitik, manajemen tim lintas budaya, pemasaran digital, sustainability, serta dinamika ekonomi Asia. Program EMIM ini diselenggarakan secara paruh waktu dengan kombinasi pembelajaran online dan kelas tatap muka.

Lulusan EMIM diharapkan dapat memperkaya keahlian mereka di bidang manajemen umum atau beralih ke peran spesialis di bidang pemasaran, keuangan, atau sumber daya manusia. Mereka juga akan dibekali dengan ilmu dalam memulai bisnis mereka sendiri.

Baca Juga: IBM Gelar Pelatihan AI Gratis untuk Generasi Muda dan Perempuan di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News