MOMSMONEY.ID - Gaung untuk menerapkan gaya hidup yang berkelanjutan terus dilakukan. Khususnya untuk generasi muda, Peruri dan Bestari Festival sukses mengajak anak muda untuk berperan serta menjaga lingkungan lewat cara yang menyenangkan.
Co-Founder Bestari Festival Firza Daud menuturkan, Peruri Bestari Festival hadir bukan sekadar sebagai acara, melainkan ruang aman untuk refleksi dan keselarasan dalam hubungan.
Di tengah derasnya distraksi hidup modern, Peruri Bestari Festival ingin menghadirkan cara yang ringan, menyenangkan, namun tetap bermakna untuk membicarakan isu-isu besar seperti keberlanjutan, kesehatan mental, dan makna hidup.
"Harapan kami, setiap percakapan yang terjadi di sini bisa menjadi benih perubahan yang terus bergema jauh setelah festival berakhir," ujar Firza dalam keterangan resmi, Senin (22/9).
Peruri Bestari Festival 2025: Kembali ke Akar adalah sebuah festival imersif yang menggabungkan refleksi, pembelajaran, dan hiburan dalam satu pengalaman.
Berlangsung di Taman Kota Peruri, Jakarta Selatan festival ini mengajak publik untuk berhenti sejenak, kembali ke akar diri masing-masing, dan merespons isu-isu sosial serta lingkungan dengan cara yang ringan, relevan, dan menyenangkan.
Baca Juga: Peruri Dorong Pengembangan Pendidikan Digital dengan Gandeng Konglomerasi Filipina
Mengusung tema “Kembali ke Akar”, festival menyediakan tiga zona ke pengunjung untuk lebih peduli akan penerapan hidup berkelanjutan.
Zona Jaga (Menjaga kehidupan)
Terinspirasi dari akar serabut yang mencengkeram tanah agar pohon tetap kokoh. Zona ini mengingatkan bahwa nilai, identitas, dan koneksi manusia dengan alam harus dijaga. Dari memori kecil dan refleksi pribadi inilah, perjalanan festival dimulai.
Zona Serap (Menyerap makna)
Diadaptasi dari akar rambut yang menyerap air dan nutrisi, zona ini menghadirkan lebih dari 10 talkshow interaktif yang mengajak pengunjung untuk menyerap ilmu, cerita, dan inspirasi dari para narasumber lintas bidang.
Seperti praktisi mindfulness dan kesehatan mental-Adjie Santosoputro, science communicator-Riza Putranto, praktisi pendidikan-Najeela Shihab, dan berbagai pembicara lainnya.
Termasuk sesi special fireside chat yang diisi oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (2014-2024) Retno LP Marsudi dan Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya.
Zona Tumbuh (Menyiapkan perjalanan)
Mewakili akar tunggang yang tumbuh kuat dan menancap dalam, zona ini menjadi fondasi bagi pengunjung untuk tak hanya menikmati hiburan, tetapi juga pulang dengan semangat bertumbuh lebih kokoh, bijak, dan siap membawa perubahan nyata.
"Bagi Peruri, keberlanjutan adalah bagian dari DNA perusahaan. Dukungan kami terhadap Bestari Festival merupakan wujud nyata komitmen dalam membangun kesadaran bersama, terutama generasi muda, untuk lebih peduli pada nilai sosial dan lingkungan," tambah Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya.
Dwina menambahkan, kolaborasi lintas sektor seperti ini penting agar kita tidak hanya bicara tentang perubahan, tetapi benar-benar menciptakan dampak yang dirasakan oleh masyarakat.
"Bagi kami, keberlanjutan tidak hanya soal tanggung jawab sosial, tetapi juga strategi bisnis jangka panjang yang memastikan PERURI tetap relevan, berdaya saing, dan menjadi mitra strategis baik bagi pemerintah maupun masyarakat," ungkap Dwina.
Baca Juga: Peruri Bestari Festival 2025 Ajak Banyak Orang untuk Rawat Bumi dan Masyarakat
Senada dengan hal tersebut, Menteri Luar Negeri periode 2014-2024 Retno LP Marsudi, menyampaikan dalam pengalamannya di dunia diplomasi, dirinya melihat bagaimana nilai dasar seperti kejujuran, kepedulian, dan rasa kebersamaan menjadi fondasi penting untuk membangun bangsa dan dunia.
"Filosofi “Kembali ke Akar” yang diusung festival ini mengingatkan kita untuk kembali pada nilai-nilai itu seperti menjaga diri, menyerap kebijaksanaan, dan tumbuh dengan arah yang benar. Saya percaya, dari hal-hal mendasar inilah kita bisa melangkah menuju masa depan yang lebih kokoh," tutur Retno.
Selain itu, PERURI Bestari Festival 2025 juga menampilkan berbagai penampilan yang menghibur seperti music performance dari dua musisi lokal Kunto Aji dan Bilal Indrajaya.
Dengan menggabungkan diskusi reflektif, penampilan musik dan seni, hingga aktivitas interaktif, festival ini menghadirkan pengalaman menyeluruh yang mengajak setiap orang untuk kembali ke akar, menemukan makna, dan membawa pulang semangat bertumbuh.
PERURI Bestari Festival 2025 tidak hanya membicarakan gagasan, tetapi juga mempraktikkannya dalam keseharian.
Pendekatan ini dimaksudkan sebagai sebuah ajakan bagi siapapun, mulai dari individu, keluarga, hingga generasi luas untuk berhenti sejenak, merenung, dan bersama-sama melangkah menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Selanjutnya: Wijaya Karya (WIKA) Raih Kontrak Baru Rp 5,24 Triliun per Agustus 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News