MOMSMONEY.ID - Peruri Bestari Festival 2025 mengajak banyak orang khususnya anak muda untuk lebih menghidupkan ruang hijau.
Di tengah krisis lingkungan yang kian nyata, ketimpangan sosial yang terus melebar, serta tekanan hidup perkotaan yang semakin menyesakkan, ruang aman untuk berhenti sejenak kerap menjadi kebutuhan mendesak.
Berlandaskan hal itu, Bestari Festival bersama Peruri lewat Road to Peruri Bestari Festival 2025 mengajak banyak orang memandang makna Kembali ke Akar.
Ini menjadi sebuah pengantar menuju festival utama yang akan digelar pada 20 September 2025 di Taman Kota Peruri, Blok M, Jakarta Selatan.
Tahun ini, Peruri Bestari Festival 2025 mengusung tema besar Kembali ke Akar dengan tiga pilar utama, yaitu Jaga, Serap, dan Tumbuh.
Filosofi ini bukan sekadar jargon, tetapi ajakan reflektif untuk menjaga nilai diri, menyerap kebijaksanaan, serta tumbuh dengan arah yang lebih berakar dan berkelanjutan.
Baca Juga: Hijau Dill Jadi Tren Warna Rumah 2025 yang Segar dan Penuh Nuansa Alami
Firza Daud, Co-Founder Bestari Festival, mengatakan, Peruri Bestari Festival 2025 hadir sebagai ruang aman untuk berhenti sejenak, belajar, dan kembali terhubung di tengah hiruk-pikuk dunia.
"Kami ingin menghadirkan isu-isu besar seperti keberlanjutan dan makna hidup dengan cara yang ringan, menyenangkan, dan mudah dipahami. Harapannya, percakapan yang lahir dari festival ini dapat bergema jauh melampaui acara itu sendiri," katanya dalam keterangan tertulis Kamis (11/9).
Tiga pilar tersebut akan diwujudkan dalam tiga zona pengalaman sekaligus tiga sesi talkshow yang mengajak publik melakukan refleksi, berdialog, sekaligus belajar bersama:
Jaga
Contain to Sustain, sebuah sesi yang mengajak untuk kembali ke akar nilai manusia: mengenal kembali nilai diri, memulihkan luka, hingga akhirnya bisa memberikan dampak kebaikan dalam kehidupan
Serap
Living is Meaning-Making, sesi lanjutan yang mengundang setiap orang untuk menyelami hidup sebagai proses menyerap pembelajaran, di mana hidup dipandang bukan sekadar menemukan makna, tapi juga menciptakan makna.
Tumbuh
Be a Great Small, sesi final yang menawarkan cara pandang alternatif di tengah budaya serba ambisius: tumbuh tidak harus besar. Yang kecil, berakar, dan kolaboratif justru bisa lebih tahan lama serta memberi kontribusi nyata bagi lingkungan dan komunitas.
Baca Juga: Cara Merawat Tanaman Hias Gantung agar Daun Selalu Hijau & Estetik di Rumah
Dwina Septiani Wijaya, Direktur Utama Peruri, menilai makna dari kembali ke akar adalah bagaimana seseorang memahami sejarah, konteks untuk ke masa depan. Ia berpesan untuk semua orang jangan sampai kehilangan jati diri.
"Keberlanjutan bukan hanya jargon, melainkan komitmen nyata yang terus kami jalankan. Dukungan terhadap Bestari Festival sejalan dengan misi kami mendorong inovasi dan nilai sosial melalui kolaborasi lintas sektor," ujarnya.
"Melalui Bestari Festival, kami ingin mempertemukan ide, aksi, dan inspirasi agar tercipta kesadaran kolektif yang lebih kuat dalam merawat Bumi dan masyarakat," imbuh dia.
Senada dengan hal tersebut, Soraya Cassandra, Co-Founder dan CEO Kebun Kumara, menekankan pentingnya perspektif sederhana namun berakar.
"Pola pikir kecil namun berakar adalah jalan menuju pertumbuhan yang berkelanjutan. Hal inilah yang saya rasakan dalam semangat Bestari, bagaimana kita diajak untuk menjaga nilai diri, menyerap kebijaksanaan, dan tumbuh dengan cara yang lebih berakar," sebutnya.
Peruri Bestari Festival 2025 terbuka untuk publik dan gratis. Tiket dapat diperoleh melalui http://goers.co/peruribestari.
Selanjutnya: Mengapa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Turun Agustus 2025? Fokus pada Menengah Bawah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News