MOMSMONEY.ID - Penutupan operasional Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi di Manado, SUlawesi Utara, diperpanjang selama 12 jam hingga 19 April pukul 18.00 WITA.
Hal tersebut berdasarkan informasi Notice to Airmen (Notam) nomor A1010/24 NOTAMR A1009/24.
Bandara Internasional Sam Ratulangi masih ditutup sementara karena pertimbangan masih ada abu vulkanik di airwaysdan hasil paper test menunjukkan positif volcanic ash (VA).
"Diperpanjangnya penutupan sementara operasional Bandara Sam Ratulangi ini atas kesepakatan bersama kepala otoritas bandara, general manager AirNav, BMKG, dan badan usaha angkutan udara (BUAU)," kata Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado Ambar Suryoko dalam keterangan tertulis (19/4).
BUAU mencakup PT Garuda Indonesia, Lion Air Group, PT Citilink Indonesia, dan PT Transnusa Aviation Mandiri.
Baca Juga: Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara Akibat Erupsi Ruang, 33 Penerbangan Terdampak
Sementara penanganan penumpang oleh BUAU dilakukan dengan opsi reschedule atau refund. Penanganan ini berlangsung dengan aman dan tertib.
Ambar juga mengatakan, pihaknya masih terus memantau perkembangan dari erupsi Gunung Ruang, dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait dalam penanganan force majeure.
Ini untuk mengantisipasi tindakan yang diperlukan demi memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan.
Selain itu pihaknya juga akan terus memonitoring bandara-bandara sekitar yang terdampak dan berpotensi mengganggu aktivitas penerbangan.
Baca Juga: AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kinabalu, Ada Apa?
Ditjen Hubud juga sudah menerbitkan Surat Edaran nomor SE 15 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Penerbangan pada Keadaan Force Majeure.
Serta Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 153 Tahun 2019 tentang Tata Cara dan Prosedur Collaborative Decision Making (CDM) Penanganan Dampak Abu Vulkanik terhadap Operasi Penerbangan melalui Integrated Web Based Aeronautical Information System Handling (I-WISH).
Beleid itu sebagai pedoman pelaksanaan penanganan force majeure erupsi gunung api.
"Penutupan operasional Bandara Sam Ratulangi kami sesuaikan dengan kondisi ter-update, dan kami berharap masyarakat khususnya calon penumpang dapat memaklumi kondisi force majeure ini demi keselamatan penerbangan," kata Ambar.
Adapun citra satelit Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan sebaran abu sudah mengarah ke Barat, Barat Laut, Timur Laut, dan Tenggara menutupi Manado dan Minahasa Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News