MOMSMONEY.ID - Penumpang pesawat pada periode lebaran tahun ini diperkirakan meningkat. Jumlah penumpang pesawat secara kumulatif di 20 bandara PT Angkasa Pura II diproyeksi mencapai 4,36 juta orang atau naik 12% dibandingkan periode lebaran tahun lalu yang sebanyak juta orang.
Khusus di Bandara Soekarno-Hatta, pergerakan penumpang pada angkutan lebaran 2024 diperkirakan mencapai 2,58 juta orang atau naik 7% dibandingkan dengan 2023.
AP II pun menyiapkan rencana operasi di 20 bandara untuk melayani perjalanan pemudik pada masa angkutan lebaran yang direncanakan selama 16 hari yakni mulai 3 April hingga 18 April 2024.
“Bandara-bandara AP II telah memiliki rencana operasi dalam menyambut angkutan lebaran 2024. Aspek keamanan, kelancaran, keselamatan dan pelayanan menjadi prioritas kami untuk menghadirkan Mudik Ceria Penuh Makna," ujar VP of Corporate Communication AP II Cin Asmoro dalam keterangan tertulis, Selasa (19/3).
Salah satu rencana operasi adalah penyesuaian jam operasi di sejumlah bandara. Dia mengatakan, beberapa bandara akan ditambah jam operasinya untuk mengakomodir meningkatnya permintaan penerbangan.
"Kami akan berkoordinasi dengan maskapai dan regulator terkait penambahan jam operasi ini,” kata Cin Asmoro.
Baca Juga: Tren Revenge Travel Diperkirakan Menurun pada 2024
Di samping itu, AP II juga menetapkan standar waktu layanan pada passenger touchpoint atau titik interaksi penumpang di bandara. Misalnya, pada titik security check point (SCP) untuk pemeriksaan barang bawaan dan SCP untuk pemeriksaan penumpang, ditetapkan waktu tunggu kurang dari 7 menit dan waktu proses kurang dari 3 menit.
Bukan hanya, pada angkutan lebaran 2024, seluruh bandara AP II menyiagakan 9.416 orang personel terdiri dari personel Airport Rescue and Fire Fighting (ARFF), Apron Movement Control (AMC), Aviation Security, BKO TNI dan Polri, Facility Care, Customer Service, Digital Service dan lain sebagainya.
Seluruh fasilitas pun dipastikan siap, mulaid ari fasilitas udara antara lain runway, garbarata, visual docking guidance system (VDGS). Lalu fasilitas keamanan seperti walkthrough metal detector (WMTD), body scanner, x-ray dan CCTV. Kemudian juga fasilitas Airprot Rescue and Fire Fighting (ARFF) yaitu armada kendaraan utama dan kendaraan pendukung untuk keadaan darurat.
Cin Asmoro menuturkan bandara-bandara AP II juga telah melakukan uji stres (stress test) terhadap fasilitas-fasilitas yang ada, serta inspeksi keselamatan (ramp check) di terminal penumpang maupun sisi udara.
“Di seluruh terminal penumpang pesawat di bandara juga dioperasikan Terminal Operation Center (TOC) sebagai pusat pengendali terminal. Khusus di Bandara Soekarno-Hatta disiapkan Airport Operation Control Center (AOCC) yang dilengkapi peralatan modern sebagai wadah kolaborasi seluruh stakeholder di bandara,” kata Cin Asmoro.
Sementara, Bandara Soekarno-Hatta juga dilengkapi Land Transport Control Center (LTCC) sebagai pusat pengendali layanan transportasi darat, dan juga Airport Infrastructure Control Center (AICC) guna memonitor infrastruktur vital.
Adapun, ada 20 bandara bandara yang dikelola AP II yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung).
Selanjutnya, Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang), Silangit (Tapanuli Utara), Kertajati (Majalengka), Banyuwangi (Banyuwangi), Tjilik Riwut (Palangka Raya), Radin Inten II (Lampung), H.A.S Hanandjoeddin (Tanjung Pandan), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), dan Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News