MOMSMONEY.ID - Simak adalah cara mengatur keuangan saat pendapatan rendah agar kebutuhan tercukupi, pengeluaran terarah, dan kondisi finansial tetap stabil.
Pendapatan kecil sering membuat banyak orang merasa uangnya selalu habis sebelum akhir bulan. Bekerja keras saja kadang tidak cukup ketika harga kebutuhan terus naik dan tagihan datang bersamaan.
Meski begitu, kondisi ini bukan berarti Anda tidak bisa hidup lebih teratur secara finansial. Dengan pola pikir yang tepat dan kebiasaan yang konsisten, penghasilan terbatas tetap bisa dikelola dengan baik.
Melansir dari Ramsey Solution, pengelolaan uang bukan tentang jumlah gaji, tetapi tentang bagaimana uang tersebut diarahkan dengan sadar.
“Uang harus dikendalikan sejak awal agar tidak mengendalikan hidup Anda,” ujar Rachel Cruze dikutip dari Ramsey Solution.
Baca Juga: 5 Strategi Elegan Menagih Utang yang Lama Tak Dibayar tanpa Bikin Masalah Baru
Alasan anggaran wajib dimiliki meski gaji pas pasan
Banyak orang menunda membuat anggaran karena merasa penghasilannya terlalu kecil untuk diatur. Padahal, justru anggaran menjadi penyelamat saat kondisi keuangan terbatas.
Dengan anggaran, Anda tahu ke mana uang pergi dan apa yang perlu diprioritaskan. Dari sudut pandang perencana keuangan, anggaran membantu mencegah keputusan impulsif yang sering menjadi sumber masalah finansial.
Cara memulai anggaran yang masuk akal
Langkah awal yang paling penting adalah mencatat semua sumber pemasukan. Tidak peduli besar atau kecil, semua harus ditulis agar gambaran keuangan jelas.
Jika penghasilan tidak tetap, gunakan angka terendah sebagai patokan supaya lebih aman. Setelah itu, catat seluruh pengeluaran bulanan berdasarkan transaksi nyata, bukan perkiraan semata.
Dahulukan kebutuhan utama dibanding keinginan
Saat penghasilan terbatas, memilih menjadi kunci utama. Kebutuhan pokok seperti makan, tempat tinggal, listrik, air, dan transportasi harus diamankan terlebih dahulu.
Keinginan bisa menunggu sampai kondisi lebih longgar. Prinsip ini membantu menjaga kestabilan hidup dan menghindari stres akibat kekurangan dana di tengah bulan.
Biasakan setiap rupiah punya fungsi jelas
Salah satu kebiasaan sehat dalam mengelola uang adalah memastikan tidak ada rupiah yang terbuang tanpa tujuan. Setiap pemasukan perlu diarahkan untuk kebutuhan, tabungan, atau kewajiban.
Jika hasilnya masih kurang, itu bukan kegagalan, melainkan tanda bahwa anggaran perlu disesuaikan. Kebiasaan ini melatih kontrol diri dan kesadaran finansial jangka panjang.
Trik menghemat tanpa membuat hidup terasa berat
Hemat bukan berarti menyiksa diri. Mengurangi langganan yang jarang dipakai, membatasi jajan di luar, dan merencanakan belanja bulanan bisa menghemat banyak uang.
Memasak di rumah dan memilih produk generik juga terbukti efektif menekan pengeluaran. Langkah kecil yang dilakukan terus menerus justru memberi dampak besar.
Baca Juga: Kehabisan Gaji Pasca PHK? Ini Solusi Finansial tanpa Stres dan Tetap Stabil
Alternatif menambah penghasilan secara realistis
Jika pengeluaran sudah ditekan semaksimal mungkin, menambah pemasukan bisa menjadi solusi. Pekerjaan sampingan, kerja lepas sesuai keahlian, atau mengambil jam kerja tambahan bisa membantu menutup kebutuhan.
Dalam jangka panjang, mencari peluang kerja yang lebih baik atau membuka pembicaraan soal kenaikan gaji juga patut dipertimbangkan. Ini menunjukkan sikap aktif terhadap masa depan keuangan.
Dana darurat sebagai penopang keamanan finansial
Dana darurat sangat penting agar Anda tidak panik saat kondisi tak terduga muncul. Target awal sekitar Rp15.500.000 sudah cukup membantu menghadapi kebutuhan mendadak seperti perbaikan kendaraan atau biaya kesehatan ringan.
Banyak ahli keuangan menilai dana darurat sebagai pondasi wajib keuangan pribadi. Tanpanya, satu masalah kecil bisa merusak seluruh anggaran.
Pendapatan rendah bukan penghalang untuk hidup lebih tertata secara finansial. Dengan anggaran yang jelas, prioritas yang tepat, dan kebiasaan yang konsisten, kondisi keuangan bisa perlahan membaik.
Kuncinya ada pada kesadaran dan disiplin dalam mengelola uang sehari hari. Saat uang diarahkan dengan benar, rasa cemas berkurang dan hidup terasa lebih tenang. Dari sinilah perjalanan menuju keuangan yang lebih sehat bisa dimulai.
Selanjutnya: Cara Mengatur Keuangan saat Natal agar Tetap Seru Tanpa Bikin Kantong Jebol
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News