MOMSMONEY.ID - Pernah bingung kenapa banyak freelancer tetap stabil secara finansial meski penghasilan naik-turun? Yuk simak rahasianya di sini!
Menjadi freelancer memang memberi kebebasan waktu dan ruang untuk berkarya, tetapi ada satu tantangan besar yang tidak bisa diabaikan yaitu mengatur keuangan.
Tidak seperti karyawan dengan gaji tetap bulanan, penghasilan freelancer cenderung naik turun, bahkan bisa kosong di bulan tertentu. Jika tidak dikelola dengan bijak, kondisi ini bisa membuat keuangan berantakan.
Berikut ini akan membahas cara praktis sekaligus realistis dari Sahabat Pegadaian bagi freelancer agar finansial tetap stabil dan masa depan lebih terjamin.
Baca Juga: 5 Strategi Finansial Jangka Panjang untuk Membangun Kekayaan dari Nol
Menyusun anggaran bulanan secara realistis
Langkah pertama adalah membuat anggaran yang jelas. Catat setiap sumber pemasukan dan kelompokkan pengeluaran dalam kategori, seperti kebutuhan pokok, tagihan, transportasi, hiburan, hingga dana darurat. Dengan begitu, kamu tahu persis berapa minimal penghasilan yang harus dicapai setiap bulan untuk menutup kebutuhan hidup.
Menjaga pengeluaran tetap stabil
Freelancer rentan mengalami bulan “kering proyek”. Karena itu, disiplin dalam pengeluaran sangat penting. Hindari gaya hidup konsumtif hanya karena sedang mendapat proyek besar. Kuncinya adalah membelanjakan uang sesuai kebutuhan, bukan keinginan sesaat.
Menyisihkan dana tabungan dan investasi
Jangan menunggu penghasilan berlebih untuk mulai menabung. Sisihkan minimal 10–20% dari setiap pembayaran proyek. Selain tabungan, pertimbangkan juga investasi dengan risiko rendah seperti reksa dana pasar uang atau emas, agar ada pegangan ketika kondisi keuangan tidak menentu.
Diversifikasi sumber penghasilan
Jangan hanya mengandalkan satu jenis proyek. Misalnya, seorang penulis konten bisa menambah pemasukan dengan membuka kursus online atau menjual e-book. Diversifikasi membantu menjaga kestabilan penghasilan sekaligus membuka peluang baru.
Memisahkan rekening pribadi dan bisnis
Gunakan rekening terpisah untuk pemasukan kerja freelance. Dengan begitu, arus kas akan lebih jelas dan mudah dipantau. Langkah ini juga memudahkan perhitungan pajak serta mencegah uang bisnis tercampur dengan keperluan pribadi.
Baca Juga: 7 Cara Simpel Mengendalikan Gaya Hidup Konsumtif agar Finansial Tetap Sehat
Alokasikan dana untuk pengembangan diri
Investasi tidak selalu soal aset, tapi juga tentang skill. Sisihkan sebagian penghasilan untuk ikut kursus, seminar, atau pelatihan yang bisa meningkatkan kompetensi. Semakin tinggi keahlianmu, semakin besar pula peluang mendapatkan proyek dengan bayaran lebih tinggi.
Evaluasi keuangan secara berkala
Setiap bulan, luangkan waktu untuk meninjau kembali anggaran dan pengeluaran. Apakah sudah sesuai rencana? Apakah ada pos yang membengkak? Evaluasi ini membantu menyesuaikan strategi agar pengelolaan keuangan tetap efektif dan realistis.
Mengatur keuangan sebagai freelancer memang menantang, tapi sangat mungkin dilakukan dengan strategi yang tepat.
Menyusun anggaran, disiplin pada pengeluaran, menyisihkan tabungan, hingga mengembangkan diri adalah kunci untuk menjaga stabilitas finansial.
Ingat, penghasilan yang fluktuatif bukan alasan untuk tidak memiliki perencanaan keuangan yang sehat. Justru dengan perencanaan matang, kamu bisa lebih tenang menghadapi masa depan tanpa khawatir kehabisan dana di tengah jalan.
Selanjutnya: Tok! DPR Sahkan RUU APBN 2025 Jadi Undang-Undang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News