MOMSMONEY.ID - Sebenarnya, apa itu people pleaser ya? Disebut orang ini punya kecenderungan untuk selalu menyenangkan orang lain, lho.
Dalam keseharian, mungkin Anda pernah bertemu seseorang yang selalu berusaha membuat orang lain senang, bahkan jika harus mengorbankan dirinya sendiri. Ia sulit berkata tidak, selalu ingin dianggap baik, dan sering kali menghindari konflik demi menjaga perasaan orang lain.
Orang dengan kecenderungan seperti ini dikenal sebagai people pleaser. Sekilas, sikap tersebut tampak positif karena menunjukkan empati dan kepedulian. Namun jika dilakukan berlebihan, justru bisa membuat seseorang kehilangan jati diri dan kelelahan secara emosional.
Menjadi orang yang baik tentu penting, tetapi ketika keinginan untuk disukai orang lain menjadi dorongan utama dalam bertindak, di situlah masalah muncul. Untuk memahami lebih dalam, mari mengenal apa itu people pleaser pada kesempatan kali ini!
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Silent Walking yang Bagus untuk Kesehatan Mental
Apa itu people pleaser?
Melansir dari laman Medical News Today, people pleaser adalah sebutan untuk seseorang yang selalu berusaha membuat orang lain senang, bahkan jika harus mengorbankan dirinya sendiri.
Orang dengan kecenderungan ini sering kali sulit menolak permintaan, takut membuat orang lain kecewa, dan lebih memprioritaskan kebutuhan orang lain dibanding dirinya sendiri.
Sebenarnya, wajar jika kita ingin disukai dan diterima oleh orang lain. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan hubungan dan dukungan emosional. Kadang, menyesuaikan diri atau berbuat baik pada orang lain bisa membantu menjaga keharmonisan dalam hubungan sosial.
Namun, pada people pleaser, keinginan untuk menyenangkan orang lain menjadi dorongan yang sulit dikendalikan. Mereka bisa menutupi perasaan sebenarnya, menanggung beban berlebih, atau setuju melakukan hal-hal yang tidak mereka inginkan hanya agar orang lain tetap bahagia.
Mungkin mereka merasa baik setelah membantu, tapi perasaan itu biasanya tidak bertahan lama. Lama-kelamaan, mereka justru merasa kelelahan dan kehilangan waktu untuk diri sendiri.
Baca Juga: 11 Ciri-Ciri Anda Mengalami Kelelahan Mental yang Penting Diketahui
Tanda-Tanda People Pleaser
Kecenderungan menyenangkan orang lain bisa muncul dalam banyak bentuk. Tanda-tanda people pleaser umumnya antara lain:
- Sulit menolak permintaan orang lain, meskipun sebenarnya sedang sibuk atau tidak sanggup.
- Sering mengambil tanggung jawab tambahan sampai kewalahan.
- Berusaha terlihat baik-baik saja meski sebenarnya sedang tidak baik.
- Menghindari perbedaan pendapat karena takut membuat orang lain marah atau kecewa.
- Mengikuti hal-hal yang tidak disukai agar tidak menimbulkan konflik.
Selain itu, people pleaser juga sering merasa:
- Harus selalu tampil ramah dan menyenangkan.
- Cemas kalau membuat orang lain tidak nyaman.
- Tertekan karena banyak tanggungan.
- Frustrasi karena tidak punya waktu untuk diri sendiri.
- Merasa kebutuhannya tidak sepenting orang lain.
- Sering dimanfaatkan oleh orang di sekitarnya.
Baca Juga: 14 Manfaat Rutin Berolahraga untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Penyebab seseorang menjadi people pleaser
Ada berbagai faktor yang bisa membuat seseorang tumbuh menjadi people pleaser, di antaranya:
- Harga diri rendah. Mereka merasa tidak cukup berharga, sehingga berusaha keras membuat orang lain senang agar merasa diterima.
- Kecemasan sosial. Rasa takut ditolak atau tidak disukai bisa membuat seseorang selalu berusaha menyesuaikan diri.
- Takut konflik. Mereka lebih memilih menghindar daripada berdebat, karena konflik terasa menakutkan.
- Pola asuh dan budaya. Dalam beberapa keluarga atau budaya, anak-anak diajarkan untuk selalu patuh dan mendahulukan orang lain. Akibatnya, mereka tumbuh dengan keyakinan bahwa menolak berarti egois.
- Pengalaman trauma. Beberapa orang mengembangkan kebiasaan menyenangkan orang lain sebagai cara bertahan hidup dari pengalaman buruk, seperti kekerasan verbal atau penolakan.
- Gangguan kepribadian tertentu. Dalam kasus yang lebih serius, perilaku ini bisa berkaitan dengan gangguan seperti dependent personality disorder (DPD), di mana seseorang sangat bergantung pada persetujuan orang lain untuk mengambil keputusan.
Dampak negatif dari kebiasaan people pleasing
Meskipun terlihat baik, perilaku people pleasing bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental dan hubungan sosial, seperti:
- Stres dan kelelahan. Terlalu sering menuruti keinginan orang lain membuat Anda kehilangan waktu dan energi untuk diri sendiri.
- Mengabaikan diri sendiri. Karena sibuk membantu orang lain, perawatan diri seperti istirahat, makan sehat, atau menjaga kesehatan mental bisa terabaikan.
- Perasaan marah dan kecewa. Jika terus merasa dimanfaatkan, lama-lama bisa muncul rasa jengkel atau kebencian terhadap orang di sekitar.
- Masalah hubungan. Hubungan bisa menjadi tidak seimbang karena satu pihak terus memberi tanpa mendapat timbal balik.
- Kehilangan jati diri. Karena terbiasa mengikuti orang lain, people pleaser bisa kehilangan arah tentang apa yang sebenarnya ia mau atau butuhkan.
Baca Juga: Penelitian dari Standford Sebut Bahaya Terapi Chatbot AI untuk Kesehatan Mental
Cara berhenti menjadi people pleaser
Mengubah kebiasaan ini memang tidak mudah, apalagi jika sudah terbentuk sejak lama. Namun, dengan latihan dan kesadaran diri, perilaku ini bisa dikendalikan. Di bawah ini adalah beberapa cara berhenti menjadi people pleaser:
- Mulai dari hal kecil. Coba prioritaskan satu kebutuhan pribadi terlebih dahulu, misalnya mengambil waktu istirahat di sela pekerjaan.
- Tunda jawaban sebelum menyetujui sesuatu. Saat seseorang meminta bantuan, jangan langsung bilang “ya”. Ambil waktu untuk berpikir apakah Anda benar-benar sanggup.
- Tetapkan batas waktu dan batas diri. Saat membantu orang, tentukan durasi atau ruang yang realistis agar tidak kelelahan.
- Blok waktu untuk diri sendiri. Jadwalkan waktu pribadi di kalender dan anggap itu sama pentingnya dengan janji lain.
- Berlatih mengatakan “tidak”. Anda bisa menolak dengan sopan tanpa merasa bersalah, misalnya, “Aku ingin membantu, tapi saat ini aku sedang penuh.”
- Cari dukungan profesional. Jika sulit berhenti menyenangkan orang lain, berbicara dengan psikolog bisa membantu memahami penyebabnya dan menemukan strategi yang tepat.
Demikianlah pembahasan lengkap tentang apa itu people pleaser. People pleaser adalah seseorang yang selalu berusaha membuat orang lain senang, meskipun harus mengorbankan dirinya sendiri.
Kebiasaan ini sering muncul karena keinginan kuat untuk diterima dan takut mengecewakan orang lain. Jika dibiarkan, perilaku ini bisa membuat seseorang kehilangan jati diri dan merasa lelah secara emosional.
Berhenti menjadi people pleaser bukan berarti berubah menjadi orang egois. Ini tentang menemukan keseimbangan antara membantu orang lain dan menjaga diri sendiri.
Saat Anda belajar berkata tidak, menetapkan batas, dan memprioritaskan kesejahteraan pribadi, Anda justru akan memiliki hubungan yang lebih sehat, baik dengan orang lain, maupun dengan diri sendiri.
Baca Juga: Ini 5 Efek Samping Media Sosial untuk Kesehatan Mental Anda, Bikin Kesepian
Selanjutnya: Aset Industri Asuransi Tembus Rp 1.170,62 Triliun per Agustus 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News