AturUang

Maybank Indonesia Mulai Mendulang Untung Rp 34,93 miliar per Maret 2025

Maybank Indonesia Mulai Mendulang Untung Rp 34,93 miliar per Maret 2025

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia atau Bank) mengumumkan kinerja keuangan konsolidasia untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Maret 2025. Bank asal Malaysia ini mencatat laba bersih sebesar Rp 434,93 miliar per Maret 2025, setelah sebelumnya perusahaan merugi sebesar Rp 151,29 miliar.

Di tengah kenaikan biaya bunga, laba tersebut berasal dari pendapatan bunga bersih naik 1,4% menjadi Rp 1,26 triliun. Hanya saja, kenaikan bunga bersih tersebut telah mengkoreksi margin bunga bersih terkoreksi sebesar 20 basis poin menjadi sebesar 4,3%. Namun demikian, NIM pada Maret 2025 relatif stabil dibandingkan NIM pada Desember 2024 yang turun tipis sebesar 4 bps. 

Tak hanya pendapatan bunga, Maybank Indonesia turut meraup pendapatan laba dari pendapatan non bunga (fee-based income) meningkat sebesar 54,3% menjadi Rp 571 miliar, ditopang oleh pendapatan biaya (fee) dari Global Market (GM) yang naik 309,5% menjadi Rp 107 miliar. Pendapatan biaya (fee) dari layanan selain GM juga naik 10,2% menjadi Rp 464 miliar, utamanya dari solusi wealth management dan asset recovery.

Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan mengatakan, bahwa Maybank Indonesia telah memulai tahun 2025 dengan membukukan profitabilitas secara year on year (yoy) yang solid didorong oleh pertumbuhan pembiayaan berkelanjutan pada segmen yang strategis. Selain itu, pencadangan pada triwulan I-2025 dibukukan lebih rendah dibandingkan dengan pencadangan yang dilakukan pada triwulan yang sama tahun lalu.

“Fokus berkelanjutan kami dalam memperkuat kapabilitas Bank telah menghasilkan pertumbuhan bisnis yang konsisten khususnya portofolio pembiayaan ritel, usaha kecil dan menengah, serta pembiayaan korporasi lokal berskala besar,” kata Steffano, dalam siaran pers, Jumat (2/5).

Baca Juga: Laba Bank Raya Indonesia (AGRO) Melesat 84,7% Jadi Rp 16,92 miliar di Kuartal I 2025

Dalam upaya untuk meningkatkan ketangguhan dan kemampuan Maybank Indonesia dalam menggapai peluang pertumbuhan lebih lanjut, secara proaktif Maybak Indonesia akan terus meninjau, serta melakukan rebalancing terhadap portofolio pembiayaan agar selaras dengan strategi super growth yang telah ditetapkan dan terus menjaga kualitas aset pada yang sehat.

Steffano menegaskan, bahwa Maybank Indonesia akan terus mengedepankan pendekatan consumer centric berfokus pada nasabah dalam setiap penyelenggaraan solusi dan layanan Bank sejalan dengan strategi M25+ Maybank Group. Langkah ini diharapkan dapat mendukung terwujudnya nilai tambah dalam jangka panjang bagi para pemangku kepentingan Bank.

Manajemen Maybank Indonesia terus memperkuat dengan fokus pada segmen utama untuk mendorong pertumbuhan. Hal ini meliputi, pembiayaan untuk segmen non ritel usaha kecil dan menengah, segmen korporasi dalam negeri berskala besar, serta pembiayaan ritel otomotif. Dengan fokus pada segmen tersebut telah mendorong pertumbuhan Maybank Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Adapun, pembiayaan ritel dan non ritel Community Financial Services (CFS) tumbuh 10,4% menjadi Rp 83,78 triliun. Jika dirinci, pembiayaan CFS ritel mencatat pertumbuhan di seluruh segmen ritel sebesar 5,9% menjadi Rp 46,54 triliun. Pembiayaan otomotif Anak Perusahaan meningkat 6,1% di tengah pasar otomotif yang melambat, sedangkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit ritel konsumer (kartu kredit dan KTA) masing-masing tumbuh 5,2% dan 7,9%.

Sedangkan, kredit CFS non-ritel naik 16,7% menjadi Rp 37,24 triliun didukung pertumbuhan pembiayaan pada segmen komersial (Business Banking) sebesar 25,4%, dan segmen usaha kecil dan menengah (Small Medium Enterprise/SME+), serta segmen Retail SME (RSME) yang masing-masing tumbuh 14,2% dan 10,5%.

Dari kinerja kredit tersebut, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) mulai membaik dari 2,7% (gross) dan 1,7% (net) pada Maret 2024 menjadi 2,4% (gross) dan 1,5% (net) pada Maret 2025. Saldo NPL menurun sebesar 12,6% dan rasio loan at risk (LAR) berada pada level 8,2% per Maret 2025 dari 8,3% pada Maret 2024.

Sementara itu, dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) mengalami penurunan sebesar 4,9% menjadi Rp 111,50 triliun sehubungan dengan pengelolaan biaya dana yang ditempuh bank. DPK yang turun tersebut karena simpanan tabungan susut 5,2% dan giro masih tumbuh 6,3%. Saat ini, rasio CASA berada pada level 53,0% pada Maret 2025 dari 49,7% pada Maret 2024. 

Presiden Komisaris Maybank Indonesia, Dato’ Khairussaleh Ramli memnyampaikan, bahwa Maybank Indonesia telah kembali meningkatkan profitabilitasnya di tengah tantangan ekonomi global yang di sepanjang awal tahun 2025. Kinerja positif Maybank Indonesia pada triwulan pertama tahun ini tidak terlepas dari penerapan strategi M25+ yang  turut mendorong pertumbuhan kuat di seluruh lini bisnis bank.

Baca Juga: Bank DKI Putuskan Bagikan Dividen Rp 249,31 Miliar dari Laba Tahun Buku 2024

Selanjutnya: Harga Receh, Saham Ini Akan Bayar Dividen Jumbo Yield 16,76%, Cum Dividen 7 Mei

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News