MOMSMONEY.ID - Simak yuk, cek langkah finansial yang wajib dipersiapkan sebelum resign agar masa transisi kerja tetap aman dan keuangan tetap stabil.
Banyak karyawan kini tidak lagi bekerja lama di satu perusahaan. Data terbaru menunjukkan masa kerja rata-rata karyawan semakin pendek dari tahun ke tahun.
Melansir dari NerdWallet, tren ini menjadi sinyal penting bagi pekerja untuk menyiapkan kondisi keuangan sebelum memutuskan berhenti.
Jika Anda berencana resign, ada baiknya memahami dampaknya terhadap kestabilan finansial dan menyiapkan strategi matang agar tidak terjebak masalah uang di masa transisi.
Baca Juga: 9 Langkah Cerdas Menuju Kebugaran Finansial agar Hidup Lebih Terkendali
Mengapa masa kerja karyawan semakin pendek
Masa kerja (tenure) adalah lamanya seseorang bekerja di satu perusahaan. Pada 2014, median masa kerja di berbagai industri mencapai 4,6 tahun, namun pada 2024 turun menjadi 3,9 tahun terendah dalam dua dekade terakhir. Ada beberapa penyebab:
Peluang karier lebih beragam. Banyak profesional memilih berpindah untuk gaji lebih tinggi atau posisi strategis.
Perubahan industri dan teknologi. Transformasi digital membuat beberapa pekerjaan cepat usang.
Generasi muda lebih dinamis. Milenial dan Gen Z cenderung mencari pengalaman baru dan fleksibilitas kerja.
Meski berpindah kerja bisa membuka peluang penghasilan lebih besar, keputusan terburu-buru tanpa rencana keuangan yang jelas bisa menimbulkan risiko finansial.
Pertimbangkan manfaat bertahan lebih lama
Sebelum memutuskan pindah, pahami nilai yang mungkin Anda tinggalkan jika masa kerja dipangkas:
Fasilitas karyawan senior. Cuti tambahan, bonus loyalitas, atau jaminan pensiun yang baru bisa dinikmati setelah beberapa tahun bekerja.
Pengalaman dan pengaruh. Semakin lama Anda berada di perusahaan, semakin besar kepercayaan dan peluang promosi yang bisa didapat.
Posisi tawar dalam negosiasi. Karyawan berpengalaman sering memiliki daya tawar lebih tinggi untuk meminta kenaikan gaji atau jabatan baru.
Jika manfaat yang Anda dapatkan saat ini cukup signifikan, pertimbangkan kembali sebelum mengambil langkah resign.
Baca Juga: 10 Kebiasaan Hidup Minimalis Bisa Menghemat Uang Tanpa Mengurangi Kualitas Hidup
Checklist finansial sebelum resign
1. Hitung dana cadangan untuk masa transisi
Pastikan memiliki tabungan minimal untuk 3–6 bulan biaya hidup. Kurangi pengeluaran non-esensial sementara waktu agar tetap aman jika mencari pekerjaan baru lebih lama dari perkiraan.
2. Pahami status tabungan pensiun
Jika memiliki dana pensiun dari perusahaan, ketahui bagian mana yang sudah menjadi hak Anda (vested) dan mana yang belum. Hindari menarik dana pensiun terlalu dini karena bisa terkena pajak tinggi dan denda.
3. Siapkan rencana asuransi kesehatan
Ketahui kapan asuransi kantor berhenti berlaku dan cari opsi alternatif, baik melalui asuransi pribadi maupun BPJS/Kesehatan swasta. Jangan sampai ada masa jeda tanpa perlindungan.
4. Gunakan hak cuti atau manfaat yang hangus jika tidak diambil
Beberapa perusahaan tidak membayar sisa cuti atau saldo rekening FSA (Flexible Spending Account) ketika Anda keluar. Manfaatkan sebelum resmi resign agar tidak rugi.
5. Kelola rekening tabungan kesehatan (HSA)
Jika memiliki HSA, pastikan Anda tahu cara memindahkan dana ke rekening baru atau membiarkannya tetap berjalan agar tidak hilang.
6. Pastikan reputasi profesional tetap baik
Sampaikan niat resign secara profesional, jaga hubungan dengan atasan dan rekan kerja. Rekomendasi positif bisa membuka pintu peluang baru di masa depan.
Baca Juga: 5 Strategi Finansial Jangka Panjang untuk Membangun Kekayaan dari Nol
Tips tambahan untuk stabilitas finansial
- Update CV dan portofolio sebelum resign agar proses mencari pekerjaan baru lebih lancar.
- Cari penghasilan sampingan jika memungkinkan untuk menjaga arus kas.
- Pelajari investasi jangka pendek yang aman untuk menyimpan dana transisi, seperti deposito atau reksa dana pasar uang.
- Konsultasi dengan perencana keuangan jika bingung menyusun strategi, terutama bagi yang memiliki cicilan atau tanggungan keluarga.
Keputusan berhenti bekerja tidak hanya soal mencari pekerjaan yang lebih baik, tetapi juga soal kesiapan finansial. Dengan rencana matang, Anda dapat menghadapi masa transisi tanpa stres keuangan, sekaligus membuka peluang baru untuk pengembangan karier.
Jangan lupa meninjau manfaat yang hilang jika resign terlalu cepat dan pastikan tabungan darurat serta proteksi kesehatan Anda aman sebelum melangkah ke babak baru.
Selanjutnya: Danantara Ikut Menyokong Proyek Kampung Haji
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News