MOMSMONEY.ID - Persaingan kerja makin ketat. Banyak lulusan justru terjebak di pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan kuliah mereka. Supaya lebih siap bersaing, anak muda perlu punya bekal tambahan keterampilan praktis dan kemampuan bahasa.
Kombinasi keduanya membuat pekerja bisa lebih percaya diri saat melamar, cepat beradaptasi di lingkungan baru, dan punya peluang lebih besar untuk berkembang
Program Indonesia-Australia Skills Exchange (IASE) hadir dengan berbagai pilihan pelatihan mulai dari literasi digital, analisis data, hingga keamanan dunia maya.
Ada juga keterampilan non-teknis seperti komunikasi, kepemimpinan, kerja tim, sampai pemecahan masalah yang jadi modal penting di kantor.
Baca Juga: Daftar Rumus Excel yang Sering Digunakan di Dunia Kerja, Pekerja Pelajari Rumusnya
"Penyedia pendidikan Australia dapat memperkuat sisi teknis juga soft-skill. Di situlah bisnis dapat berkembang,” kata Direktur Katalis, Paul Bartlett dalam siaran pers yang dikutip Senin (18/8).
Tentunya kesempatan pelatihan harus bisa mencakup untuk semua kalangan, termasuk perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok minoritas
"Ketika mereka mendapatkan akses pelatihan, kontribusi terhadap perekonomian akan semakin besar, dan itu baik untuk bisnis,” jelas Clarice Campbell, Skills Lead Adviser Katalis.
Dengan bekal bahasa dan keterampilan yang lebih relevan, harapannya pekerja muda tidak hanya punya nilai tambah di mata perusahaan, tetapi juga lebih siap menghadapi dunia kerja yang terus berubah.
"Penyedia pendidikan Australia dapat memperkuat sisi teknis juga soft-skill. Di situlah bisnis dapat berkembang,” kata Direktur Katalis, Paul Bartlett.
Selanjutnya: Harga Bitcoin Anjlok Setelah Pernyataan Menteri Keuangan AS, Ini Proyeksinya Sepekan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News