MOMSMONEY.ID - Dunia profesi kreatif sedang mengalami pergeseran besar pada tahun 2025 seiring dengan berkembang pesatnya AI generatif.
Teknologi yang dulu dianggap jauh dari ranah seni kini justru masuk ke ruang-ruang kerja para ilustrator, penulis, videografer, dan desainer grafis.
Pertanyaannya, apakah ini menjadi akhir dari kreativitas manusia atau justru awal dari kebangkitan bentuk baru profesi kreatif di era AI?
Melansir dari laman Athem Creation pada Minggu (17/8), ini ancaman dan peluang bagi profesi kreatif ditengah gempuran AI.
Baca Juga: Apakah Jurusan Bahasa Terancam Tergusur AI atau Tidak? Ini Sederat Faktanya
Adopsi AI generatif dalam profesi kreatif meningkat tajam di 2025
Data terbaru mencatat bahwa 83% pekerja kreatif kini menggunakan AI generatif dalam pekerjaan sehari-hari. Hal ini mencakup berbagai sektor mulai dari seni visual, produksi konten, musik, hingga penulisan naskah.
Menurut MIT Sloan Management Review, pengguna rutin AI mengalami peningkatan produktivitas kreatif hingga 26%.
Teknologi ini telah menghapus banyak hambatan teknis yang selama ini menjadi kendala dalam proses berkarya. Antarmuka intuitif dari berbagai alat AI juga memungkinkan para profesional fokus pada ide, bukan hanya eksekusi.
Tugas kreatif yang terancam otomatisasi oleh AI generatif
Menurut laporan Goldman Sachs, sekitar 26% tugas di bidang seni dan desain dapat diotomatisasi oleh AI. Ini termasuk:
- Penulisan artikel standar seperti konten SEO
- Ilustrasi digital sederhana
- Retouching dan pengeditan video berdasarkan template
- Transkripsi dan penerjemahan konten
Platform seperti ChatGPT dan Midjourney kini bisa menghasilkan konten dalam hitungan detik. Namun, nilai-nilai emosional, konteks budaya, dan orisinalitas manusia tetap tidak tergantikan.
Baca Juga: Kecerdasan Buatan AI Mengubah Kampus? Ini Dampaknya bagi Mahasiswa
Profesi kreatif di era AI: Berevolusi, bukan punah
Di tengah ancaman otomatisasi, profesi kreatif tidak mati melainkan bermutasi ke bentuk baru. Banyak muncul peran hybrid yang justru mengisi celah antara kemampuan mesin dan intuisi manusia, seperti:
- Prompt engineer: ahli membuat instruksi kreatif untuk AI
- Kurator AI: penyaring dan penyempurna hasil karya AI
- Direktur kreatif augmented: pengarah strategi seni berbasis kolaborasi manusia-AI
- Etika kreatif: penjaga nilai, hak cipta, dan orisinalitas
Kreativitas manusia tetap menjadi inti, dan AI hanyalah alat bantu untuk memperluas daya jangkau imajinasi.
Peluang profesi kreatif di era AI generatif semakin terbuka
Penggunaan AI dalam profesi kreatif justru memunculkan berbagai peluang baru, di antaranya:
- Efisiensi waktu kerja: AI mengerjakan tugas berulang, manusia fokus pada ide
- Produksi konten skala besar dengan biaya minim
- Eksperimen visual dan audio lebih cepat dan terarah
- Konten personalisasi tinggi untuk audiens spesifik
Kini, bahkan usaha kecil bisa menghasilkan konten sekelas agensi berkat bantuan AI.
Baca Juga: Tantangan dan Peluang AI dalam Otomatisasi di Dunia Kerja bagi Keluarga
Risiko profesi kreatif dengan AI generatif yang harus diantisipasi
Meski menawarkan efisiensi, AI dalam profesi kreatif juga menimbulkan tantangan serius, seperti:
- Masalah hak cipta dan orisinalitas: AI dilatih dengan data dari karya eksisting
- Risiko informasi palsu (AI hallucination)
- Standarisasi gaya visual dan menurunnya keragaman ekspresi seni
- Devaluasi karya seni manusia jika dibandingkan hasil buatan AI
Moms perlu waspada terhadap penyamarataan nilai, karena karya manusia memiliki kedalaman makna yang tidak bisa sepenuhnya direplikasi oleh mesin.
Strategi adaptasi bagi profesi kreatif di era AI 2025
Agar tetap relevan, berikut strategi agar Moms dan pelaku industri kreatif beradaptasi dengan AI generatif 2025:
1. Gabungkan kemampuan tradisional dan digital
2. Bangun ciri khas karya yang unik dan tidak bisa ditiru AI
3. Ambil peran pengarah dan konseptor, bukan hanya eksekutor
4. Belajar terus tentang tools dan tren AI terbaru
5. Bagikan proses kreatif sebagai nilai tambah dalam branding personal
Ke depan, proses dan cerita di balik karya akan semakin dihargai, bukan hanya hasil akhirnya.
Baca Juga: Begini Cara AI Mempengaruhi Kehidupan Ibu Kedepannya, Simak
Profesi kreatif di era AI generatif tetap punya masa depan
Moms, profesi kreatif di era AI generatif tidak akan punah melainkan bertransformasi. Seperti halnya fotografi tidak menggantikan lukisan, AI juga tidak menghapus seni, melainkan membentuk ruang baru untuk ekspresi manusia.
Mereka yang mampu beradaptasi, berinovasi, dan menjalin kolaborasi dengan teknologi akan menjadi pelaku utama di industri kreatif masa depan.
Jadi, jangan takut dengan kehadiran AI. Pelajari, manfaatkan, dan kembangkan potensi unik yang hanya dimiliki manusia.
Karena pada akhirnya, masa depan profesi kreatif di era AI akan tetap ditentukan oleh kreativitas manusia itu sendiri.
Selanjutnya: Reksadana Masih Jadi Instrumen Investasi Pilihan, Begini Prospek dan Tantangannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News