InvesYuk

Manulife Berikan Strategi Atur Uang biar Punya Tameng Keuangan yang Mantap

Manulife Berikan Strategi Atur Uang biar Punya Tameng Keuangan yang Mantap

MOMSMONEY.ID - Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) memberikan strategi atur uang biar tameng keuangan utama terdiri dari  asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan dana darurat.

Strategi merancang dan merintis keuangan menuju sejahtera, melibatkan setidaknya 3 tameng yang perlu dimiliki secara bersamaan.

Eveline Haumahu, Chief Marketing Officer PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, mengatakan, dalam strategi merancang dan merintis keuangan, tameng utama yang dimaksud terdiri  asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan dana darurat.

"Ketiga tameng perlindungan ini harus ada, sebagai jaminan bahwa langkah kita tak akan terhenti oleh kejadian tak diinginkan," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/2).

Namun, sayangnya, mayoritas masyarakat menjalankan rencana keuangan dengan urutan terbalik, dengan menumbuhan harta dulu, baru memikirkan tameng keuangan. Akibatnya harta yang sedang ditumbuhkan rentan terhadap risiko-risiko hidup yang memiliki imbas finansial.

Baca Juga: Tips Memilih Asuransi Kesehatan Tambahan dari Sompo Insurance

Tameng #1: Asuransi jiwa

Siapa yang perlu asuransi jiwa? Tidak semua orang membutuhkan asuransi jiwa. Namun, jika ada anggota keluarga yang akan terimbas secara ekonomi ketika Anda tidak lagi bersama mereka, maka Anda memerlukan perlindungan jiwa. 

Sebaliknya, jika tidak ada yang bergantung pada Anda secara finansial, maka Anda tidak membutuhkan asuransi jiwa. Misalnya, jika Anda sudah memasuki usia pensiun dan semua anak Anda sudah bekerja serta tidak lagi bergantung pada pemberian Anda.

Asuransi jiwa berfungsi sebagai pengganti diri Anda sebagai pencari nafkah. Dengan memiliki uang pertanggungan yang cukup, rencana keluarga Anda seperti pendidikan anak-anak, rencana pensiun pasangan Anda tak musti terhenti seketika saat tiba waktunya Anda harus menutup mata.

Seberapa besar kah uang pertanggungan yang cukup atas diri Anda? “Diri Anda punya nilai ekonomis. Hitung dulu berapa nilai ekonomis diri Anda,” lanjut Eve.

Cara menghitungnya pun mudah, penghasilan Anda per tahun dibagi 4%. Jadi kalau setahun penghasilan Anda Rp 120 juta, maka nilai ekonomis diri Anda adalah Rp 3 miliar. "Nah, sebesar itulah uang pertanggungan jiwa yang Anda perlukan," kata Eveline.

Baca Juga: Moms, Ini 7 Peran Penting Asuransi dalam Kehidupan!

Tameng #2: Asuransi kesehatan

Pernah harus membayar biaya rumah sakit yang begitu besar, sehingga tabungan dan aset lainnya harus Anda relakan? Pernah harus mengubah gaya hidup atau mengurangi mimpi keluarga dengan seketika? 

Kondisi tersebut menjadi alasan mengapa kita harus mengalihkan risiko pertanggungan kesehatan kita kepada perusahaan asuransi, baik BPJS maupun asuransi swasta.

Kapan sebaiknya beli asuransi kesehatan? Sedini mungkin, jangan tunggu sakit. "Kita tak pernah tahu risiko kesehatan yang kita miliki, dan kapan kita akan memerlukan pertanggungan asuransi kesehatan karena besarnya biaya yang harus kita tanggung," kata Eveline. 

Selain itu, dengan membuka polis asuransi kesehatan sejak masih muda dan sehat, kita akan menikmati perlindungan yang lebih lengkap, tanpa pengecualian-pengecualian dari beberapa penyakit yang sudah keburu kita derita ketika kita membuka polis di usia yang lebih tua.

Baca Juga: Menghitung Premi Asuransi Kebakaran Rumah dengan Tips dari Allianz

Tameng #3: Dana darurat

Selain risiko jiwa dan kesehatan, masih ada risiko-risiko lain yang dapat mempengaruhi keuangan kita secara drastis. Kehilangan pekerjaan, kebutuhan mendadak dari anggota keluarga sampai bencana tak terduga, bisa mengubah nasib kita di tengah perjuangan hidup, dan secara tiba-tiba menguras harta kita. 

“Pandemi COVID-19 mengajarkan bahwa kejadian darurat bisa berlangsung serentak di seluruh dunia, sehingga kita tak mungkin meminta tolong pada orang lain yang juga sedang mengalami krisis yang sama," kata Eveline. 

Eveline mencadangkan 12 kali pengeluaran bulanan sebagai dana darurat. Kenapa 12 kali? Asumsinya saat kehilangan pekerjaan, saya akan punya waktu 12 bulan untuk mencari pekerjaan baru.

Selain besarannya, yang perlu disikapi dari dana darurat adalah penyimpanannya. Dana darurat perlu penyimpanan yang likuid, mudah diakses, tapi sekaligus mampu tumbuh mengalahkan inflasi agar nilainya bertahan. 

“Saya pilih kombinasi dari rekening tabungan bank dan reksadana pasar uang,” kata Eve. 

Dari 100% dana darurat, 10%-nya Eveline siagakan di rekening tabungan, untuk kejadian darurat yang benar-benar harus diselesaikan segera. 

90% sisanya saya simpan di reksadana pasar uang yang tumbuh di kisaran 4-5% setahun. Alhasil, nilai investasi masih mengejar inflasi. Reksadana pasar uang ideal karena bisa dicairkan dalam waktu cukup cepat, rata-rata 1-4 hari kerja saja.

Baca Juga: Akses Asuransi Menjadi Solusi Melek Kesehatan

Tameng Extra: Income Kedua

Punya penghasilan kedua bukan hanya berarti kaya lebih cepat, tetapi sekaligus punya pelampung lebih ketika risiko kehilangan pekerjaan mengancam. Punya penghasilan kedua tak berarti harus bekerja 2 kali lebih keras, atau menghabiskan waktu 2 kali lebih banyak setiap harinya. 

Caranya? “Anda kan tidak sendirian. Ada aset dan uang Anda yang bisa dipekerjakan sebagai “pencari nafkah kedua," kata Eveline. 

Anda bisa mendapatkan penghasilan kedua dari pendapatan sewa properti atau melalui beragam instrumen pasar modal seperti obligasi dengan kupon tetap dan reksadana yang membayarkan dividen reguler. 

Anda bisa memilih produk reksadana obligasi yang punya fitur dividen yang sudah ditetapkan di awal, dibagikan setiap bulan seperti Manuife Obligasi Unggulan Kelas A. Dengan fitur ini Anda bisa lebih mudah memperkirakan jumlah penghasilan kedua Anda setiap bulan.

Reksadana adalah alternatif investasi yang menawarkan potensi optimal pada tingkat risiko terkendali. Pasalnya, reksadana merupakan sekumpulan saham, obligasi dan deposito yang diramu dan dikelola hati-hati setiap hari oleh manajer investasi profesional. 

Sudah digunakan lebih dari 13 juta investor Indonesia, beberapa reksadana juga memiliki fitur pembagian hasil investasi, atau dividen reguler, yang dapat diandalkan investor sebagai income kedua.

Punya 3+1 tameng finansial memang tidak menjamin hidup Anda berjalan lancar tanpa hambatan, tetapi setidaknya membentengi Anda dari keharusan membanting setir saat terjadi kejutan-kejutan tak menyenangkan dalam hidup. Setelah punya 3+1 tameng finansial, Anda bisa leluasa dan mantap menumbuhkan kekayaan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Survei KG Media