M O M S M O N E Y I D
AturUang

Tips Memilih Asuransi Kesehatan Tambahan dari Sompo Insurance

Tips Memilih Asuransi Kesehatan Tambahan dari Sompo Insurance
Reporter: Nina Dwiantika  |  Editor: Nina Dwiantika


MOMSMONEY.ID – Adanya kenaikan biaya perawatan medis turut berdampak bagi premi asuransi kesehatan. Dalam beberapa tahun terakhir, inflasi medis atau disebut biaya kesehatan di Indonesia telah meningkat sekitar 4 kali lipat, jika terus berlanjut maka akan berdampak kepada akses dan kemampuan masyarakat dan perusahaan untuk memiliki asuransi kesehatan.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa yang akan kita dapatkan dengan harga yang telah dibayar untuk asuransi kesehatan yang kita beli. Dengan perlindungan yang tepat dan memadai, kita menjadi lebih tenang tanpa perlu memikirkan prosedur-prosedur medis yang bisa menghabiskan dana, atau bahkan sampai tidak mampu untuk membayarnya.

Baru-baru ini pemberitaan menyebutkan bahwa BPJS Kesehatan tidak dapat memberikan pertanggungan biaya medis untuk semua jenis penyakit. Masyarakat diminta untuk memiliki tambahan jaminan asuransi kesehatan dari perusahaan asuransi swasta untuk kemudian menggabungkan manfaatnya dengan klaim manfaat dari BPJS Kesehatan.

Meskipun begitu, memilih asuransi kesehatan tambahan ini gampang-gampang susah. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan, seperti apa pemilihan asuransi kesehatan tambahan yang tepat? Simak penjelasannya dari Chief Health Officer, PT Sompo Insurance Indonesia, Irfan Firdaus berikut ini :

  1. Memilih perusahaan asuransi

Langkah pertama yang paling penting adalah memilih perusahaan asuransi yang tepercaya. Ada banyak perusahaan asuransi yang menawarkan pertanggungan biaya kesehatan, dari penyakit ringan hingga penyakit kritis, serta perlindungan komprehensif untuk rawat inap dan rawat jalan.

Pastikan untuk memilih perusahaan asuransi yang memiliki track record, stabilitas-kekuatan keuangan, dan pengalaman yang jelas di industri. Semakin baik reputasi perusahaan asuransi tersebut, maka service dan layanannya juga akan berbanding lurus.

Baca Juga: Bunga Deposito Bank Danamon di Februari 2025, Tertinggi 5,00%

  1. Pilih sesuai kebutuhan

Berikutnya adalah menentukan kebutuhan pertanggungan biaya kesehatan, apakah untuk diri sendiri, keluarga ataupun karyawan. Individu usia muda, cenderung membeli pertanggungan untuk prosedur medis yang besar dan mahal, yang biasanya memerlukan rawat inap atau prosedur medis seperti operasi atau penanganan penyakit kritis seperti kanker yang membutuhkan biaya perawatan yang tinggi. Berbeda dengan individu yang sudah berkeluarga dan memiliki anak.

Mereka cenderung membeli perlindungan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti pengobatan penyakit batuk, pilek, demam, hingga diare. Selain itu, ada juga pertimbangan untuk membeli perlindungan biaya perawatan gigi dan optik. Pada akhirnya, semakin banyak cakupan pertanggungan yang dipilih, semakin tinggi pula preminya.

Hal ini bisa menjadi pertimbangan saat membeli asuransi kesehatan, apakah kita ingin membeli semua perlindungan karena kita mampu, atau pilih membeli sesuai kebutuhan.

Setiap perusahaan asuransi tentunya akan menawarkan perlindungan menyeluruh untuk semua jenis penyakit dan kondisi. Semakin komprehensif jenis penyakit dan kondisi yang bisa dijaminkan, akan semakin tinggi juga premi yang akan ditawarkan. Sebagai contoh, biaya premi untuk perlindungan rawat inap akan jauh lebih murah dibandingkan premi untuk perlindungan rawat inap dan rawat jalan. Faktor lainnya terkait dengan usia. Misalnya, premi penyakit kritis yang harus dibayarkan untuk individu usia 20an tahun akan jauh lebih rendah dibandingkan individu usia 40an.

Untuk itu, pilih perlindungan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan, manfaat, serta anggaran kita, dan yang terpenting harus dapat melengkapi manfaat yang diberikan oleh BPJS Kesehatan. Sehingga jika kita mengalami kondisi kesehatan yang membutuhkan penggunaan pelayanan medis, kita tidak dibebani dengan biaya yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan dan/atau asuransi tambahan.

  1. Jumlah jaringan operator kesehatan

Faktor lainnya yang perlu diperhatikan adalah berapa banyak jumlah jaringan penyedia layanan kesehatan, baik rumah sakit, klinik atau lainnya yang sudah bekerja sama. Semakin banyak jumlah jaringan yang dimiliki, semakin mudah pula kita menggunakan jaminan manfaat asuransi kesehatan tanpa menggunakan uang tunai (cashless) khususnya jika kondisi darurat medis terjadi.

Baca Juga: Bunga Deposito OCBC NISP di Februari 2025, Tertinggi 4,75%

  1. Proses klaim yang simpel dan tidak berbelit

Ada saatnya kita pada kondisi dimana harus menanggung terlebih dahulu biaya pengobatan yang terjadi. Untuk itu pilih perusahaan asuransi yang bisa menawarkan proses klaim yang simpel, dan tidak berbelit. Hal ini berlaku juga untuk proses pengurusan pembayaran cashless saat kita berobat di jaringan rumah sakit. Beberapa perusahaan asuransi bahkan telah memiliki aplikasi yang user friendly untuk pengurusan klaim seperti itu.

Menambah perlindungan dari asuransi swasta menjadi pilihan yang bisa diambil untuk melengkapi manfaat yang telah diberikan pemerintah melalui BPJS Kesehatan. Meskipun begitu, jangan salah pilih perusahaan asuransi. Pilih yang bisa memenuhi pertimbangan tadi. Kesehatan itu butuh biaya yang besar, lebih baik jika kita bisa menyiapkan sebelumnya dengan memindahkan risiko melalui penyedia asuransi kesehatan. Namun yang lebih penting tentunya kita tetap menjaga kesehatan dengan pola hidup yang sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

BMKG Deteksi Bibit Siklon Baru di Timur Indonesia, Hujan Sangat Lebat Provinsi Ini

BMKG mendeteksi bibit siklon baru yang terpantau di wilayah Laut Arafura barat Papua Selatan dan berdampak hujan sangat lebat di provinsi ini.

Selain Kopi, Ini 7 Makanan dan Minuman yang Harus Anda Hindari sebelum Tidur

Sederet makanan dan minuman ini harus dihindari sebelum tidur. Kandungannya bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan mengganggu istirahat.

4 Tanda-Tanda Serum Vitamin C Telah Teroksidasi, Segera Buang!

Wajib tahu, kenali 4 tanda-tanda serum vitamin C telah teroksidasi ini sebelum menggunakannya sampai habis.

14 Cara Turunkan Kadar Gula Darah yang Tinggi secara Alami

Bagaimana cara turunkan kadar gula darah yang tinggi secara alami, ya? Intip di sini, yuk!            

Sribu Ajak Pekerja Pertahankan Karir Di Tengah Perubahan Industri

Sribu membekali freelancer untuk berkembang di tengah ketidakpastian ​dan dinamika industri Tanah Air.  

Menu Diet Turun Berat Badan Tanpa Nasi untuk Seminggu, Coba yuk!

Intip beberapa menu diet turun berat badan tanpa nasi untuk seminggu di sini, yuk! Tertarik coba?   

5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula untuk Kulit, Atasi Jerawat hingga Flek Hitam

MomsMoney akan membagikan informasi tentang 5 manfaat mengurangi konsumsi gula untuk kulit. Simak, ya.

Potensi Santa Claus Rally, IPOT Rekomendasi 3 Saham Pekan Ini

IPOT merekomendasikan saham-saham yang siap melaju tertopang fenomena window dressing dan santa claus rally dengan teknikal yang menarik.

Penjualan Tiket Kereta untuk Nataru Capai 1,44 Juta, 41% dari Kapasitas

Penjualan tiket kereta api pada masa angkutan nataru periode 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 telah mencapai 1.441.421 tiket.

Awas! Ini 12 Makanan yang Bisa Bikin Tekanan Darah Naik

Ternyata ini, lho, makanan yang bisa tekanan darah naik. Kira-kira ada apa saja, ya?