Santai

Kemenparekraf Susun Peta Jalur Wisata Berbasis Storytelling di Joglosemar

Kemenparekraf Susun Peta Jalur Wisata Berbasis Storytelling di Joglosemar

MOMSMONEY.ID - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah menyusun peta jalur wisata berbasis storytelling di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar). Nantinya peta jalur wisata ini akan bertajuk Historical Trail of Joglosemar.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan jalur wisata budaya ini akan mengemas kekuatan Joglosemar berupa sejarah dan warisan budaya yang telah ditetapkan oleh UNESCO. 

Tak hanya itu, ada juga jalur transportasi dan komoditas utama pada masa awal modernisasi, kota-kota lama, serta hidangan tradisional legendaris yang ada di kawasan Joglosemar ke dalam sebuah jalur wisata. 

“Pola perjalanan ini akan memiliki unsur edukasi, experience, dan entertainment pada empat jalur wisata tematik yang dapat dicoba oleh wisatawan sebagai pilihan aktivitas baru di Kawasan Joglosemar,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Selasa (14/5). 

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Bayi yang Menangis Terus, Jangan Panik Moms!

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf pun menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Jalur Wisata dan Storytelling Historical Trail of Joglosemar, di El Royale Hotel Malioboro, Selasa (14/5). Ini dilakukan sebagai percepatan penyusunan jangkauan pola perjalanan wisata budaya.

Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf Itok Parikesit, mengatakan jalur wisata budaya ini akan dikembangkan dengan mengedepankan implementasi prinsip-prinsip sustainable tourism destination dan juga akan melakukan kolaborasi hexahelix.  

“Kami berharap melalui pola perjalanan ini dapat memberikan multiplier effect bagi para pelaku wisata, UMKM, dan menjadikan masyarakat lokal sebagai pengelola parekraf di kawasan Joglosemar,” kata Itok.

Dia mengatakan, ini juga sejalan dengan target capaian Kemenparekraf yang berusaha menciptakan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024 guna mendorong perekonomian nasional.

Adapun, pola perjalanan ini merupakan seri kedua. Sebelumnya, pada 2021, Kemenparekraf telah meresmikan pola perjalanan di daerah Borobudur, yang bernama Borobudur Trail of Civilization (BToC) dengan 9 subtema aktivitas yang tersebar di seluruh desa di kawasan Borobudur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News