MOMSMONEY.ID - Program Magister Kecerdasan Buatan Universitas Syiah Kuala (USK) kini menjadi sorotan baru dalam dunia pendidikan tinggi Indonesia, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan akan tenaga ahli di bidang teknologi dan data.
Sejak resmi dibuka pada 2021, program ini dirancang untuk mencetak lulusan yang tak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan industri kecerdasan buatan yang terus berkembang pesat.
"Program magister ini bukan hanya sebagai upaya pemutakhiran relevansi USK dalam menyiapkan manusia yang terampil di bidang kecerdasan buatan dan data sains," melansir laman resmi Universitas Syiah Kuala.
Sekaligus, menciptakan daya saing bangsa sesuai amanat Kerangka Dasar Pengembangan Pendidikan Tinggi KPPTJP IV 2003-2010 (HELTS 2003-2010).
Melalui kurikulum yang relevan dan pendekatan yang berorientasi pada pengembangan kualitas, program ini memperkuat posisi USK sebagai pelopor pendidikan AI di Tanah Air.
Baca Juga: Peluang Karier Menjanjikan dari Jurusan AI di UGM yang Fokus pada Dunia Bisnis
Program magister kecerdasan buatan yang menjawab kebutuhan masa depan
Dibuka secara resmi pada 25 Juni 2021, Program Magister Kecerdasan Buatan Universitas Syiah Kuala berdiri di bawah naungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Keberadaannya bukan sekadar pelengkap jenjang pendidikan tinggi, melainkan langkah strategis untuk menjawab tantangan zaman, terutama di era digital yang sangat bergantung pada penguasaan teknologi canggih dan ilmu data.
Dengan izin operasional dari Kemendikbudristek berdasarkan SK Nomor 283/E/O/2021, program ini disusun sejalan dengan visi besar peningkatan daya saing bangsa.
Mengacu pada Kerangka Dasar Pengembangan Pendidikan Tinggi (HELTS 2003–2010), pembukaan program ini menjadi bagian dari peta jalan transformasi pendidikan yang mencetak sumber daya manusia unggul dan adaptif terhadap perkembangan global.
Tujuan program magister kecerdasan buatan yang terukur dan menyeluruh
Program ini tidak dirancang sembarangan. Tujuan utamanya dirumuskan secara spesifik, realistis, dan terus dievaluasi setiap lima tahun sekali.
Fokus utamanya adalah menghasilkan lulusan dengan kualifikasi tinggi, baik dari sisi akademik maupun karakter. Lulusan diharapkan memiliki etos kerja yang kuat, profesionalisme tinggi, serta keimanan dan ketakwaan sebagai landasan moral yang kokoh.
Tak hanya itu, program magister kecerdasan buatan ini juga ditujukan untuk mengembangkan kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan dinamika dunia digital.
Dengan demikian, peserta didik tidak hanya belajar teori, tetapi juga dilatih untuk mampu berpikir kritis, menyelesaikan masalah nyata, dan berinovasi sesuai kebutuhan pasar dan masyarakat.
Peningkatan kualitas pendidikan melalui program magister kecerdasan buatan
Salah satu pilar penting dalam program ini adalah peningkatan kualitas pendidikan dan riset di bidang kecerdasan buatan.
Dengan dukungan sumber daya manusia yang kompeten dan infrastruktur akademik yang terus diperbarui, USK berkomitmen untuk menghadirkan suasana belajar yang kondusif dan menantang.
Kegiatan riset yang didorong dalam program ini tidak hanya sebatas tugas akhir, tetapi juga diarahkan untuk menghasilkan solusi nyata terhadap persoalan sosial, ekonomi, dan industri.
Melalui pendekatan multidisiplin, mahasiswa difasilitasi untuk menjawab persoalan kompleks dengan metode ilmiah berbasis teknologi mutakhir.
Baca Juga: Intip Prospek Jurusan AI di Unair Lewat Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan
Kolaborasi dalam program magister kecerdasan buatan sebagai kekuatan bersama
Menyadari bahwa pendidikan berkualitas tidak bisa berjalan sendiri, Program Magister Kecerdasan Buatan di USK membuka ruang luas untuk kolaborasi.
Baik dengan institusi pemerintah, lembaga swasta, maupun mitra global, kerja sama ini dirancang untuk menciptakan simbiosis yang menguntungkan kedua belah pihak.
Lewat kemitraan ini, mahasiswa dan dosen memiliki akses terhadap berbagai sumber daya, mulai dari proyek riset kolaboratif hingga peluang magang di industri teknologi.
Hasilnya, lulusan dari program ini tidak hanya siap secara teori, tetapi juga punya pengalaman langsung yang dibutuhkan di dunia kerja.
Program magister kecerdasan buatan sebagai harapan baru pendidikan tinggi Indonesia
Melalui Program Magister Kecerdasan Buatan, Universitas Syiah Kuala menunjukkan komitmen kuat dalam mencetak generasi unggul di bidang teknologi.
Dengan pendekatan berbasis kualitas, kolaborasi, dan nilai-nilai etis, program ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana pendidikan tinggi di Indonesia mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan zaman.
Bagi Moms yang memiliki anak atau keluarga yang tertarik menekuni dunia AI, inilah saat yang tepat untuk mendukung mereka menapaki masa depan dengan ilmu yang relevan dan berguna.
Program magister kecerdasan buatan ini jelas menjadi harapan baru dalam menjawab kebutuhan pendidikan di era digital 2025.
Selanjutnya: Daftar Promo TikTok Yoshinoya Japanese Curry Diskon 15%-Buy 2 Get 1 Es Cendol
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News