MOMSMONEY.ID - Sejak beroperasi di 2020, platform aplikasi pengelola sampah Duitin sudah turut berkontribusi mengatasi masalah sampah di Indonesia.
Adijoyo Prakoso, Co-Founder & Chief Commercial Officer Duitin mengatakan sejauh ini Duitin berhasil mengumpulkan dan mengelola lebih dari 2 juta kilogram sampah daur ulang.
Sampah terbanyak berasal dari material berbasis kertas, seperti kardus, buku dan majalah. Kategori kedua, sampah paling banyak berasal dari plastik, baik dari sektor rumah tangga maupun mitra bisnis.
Duitin saat ini aktif di wilayah Jabodetabek dan Bandung, serta Yogyakarta. Layanan Duitin juga menjangkau Ciamis, Kepulauan Seribu, Bontang, Pekanbaru, dan Semarang melalui berbagai program kolaboratif. Mayoritas pengguna aktif saat ini berada di Jabodetabek dan Bandung.
Ke depan, Duitin ingin memperluas cakupan ke kota-kota lain di Pulau Jawa, khususnya yang berdekatan dengan fasilitas daur ulang agar lebih efisien secara operasional. Namun, Duitin juga melihat antusiasme yang tinggi dari luar Jawa dan berharap bisa segera hadir di wilayah-wilayah tersebut.
Baca Juga: Perusahaan Daur Ulang Plastik Mendapatkan Suntikan Dana
Saat ini, ada lebih dari 200.000 pengguna telah bergabung dengan Duitin. Dan, ada lebih dari 7.000 Duitin Picker, yaitu individu yang berperan aktif dalam mengumpulkan sampah daur ulang dari lapangan.
Sampah yang berhasil Duitin kumpulkan akan dikelola pada fasilitas pengelolaan material recovery facility (MRF) yang saat ini berada di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.
Di MRF, sampah dipilah lebih detail berdasarkan jenis material, warna, dan karakteristik lainnya, kemudian dikemas sesuai kebutuhan industri. Setelah itu, sampah disalurkan ke mitra prosesor yang sudah Duitin kurasi untuk memastikan proses daur ulang dilakukan secara bertanggung jawab.
Adijoyo mengatakan, Duitin terus berkembang karena mendapat banyak dukungan dari komunitas baik dari pengguna rumah tangga, para picker, maupun mitra bisnis.
"Banyak yang menyampaikan bahwa Duitin sangat membantu dalam mempermudah proses daur ulang dan mendukung pencapaian target ESG serta SDG mereka," kata Adijoyo, Kamis (7/11).
Baca Juga: Kolaborasi Aquviva dan Plasticpay Sediakan Mesin Daur Ulang di Area Publik
Prospek bisnis ini juga selaras dengan sampah yang menjadi sumber daya yang terus ada selama manusia melakukan aktivitas konsumsi. Karena itu, solusi yang menjadikan daur ulang dan ekonomi sirkular sebagai fondasi akan semakin relevan di masa depan.
Ditambah lagi, arah kebijakan dan regulasi dari pemerintah Indonesia maupun secara global saat ini semakin mendorong pengelolaan sampah yang bertanggungjawab.
Tertarik untuk memilah sampah dari rumah? Melalui aplikasi Duitin kegiatan memilah sampah akan semakin mudah. Ada fitur penjemputan sampah dan pengguna bisa mendapatkan Duitin Coin dan Poin berdasarkan jenis dan berat sampahnya.
Kini, selain ditukar dengan produk digital seperti token listrik dan paket data, Duitin Coin juga bisa dicairkan langsung ke rekening bank masing-masing.
Selanjutnya: Kolaborasi Bobobox dan Cakap Prioritaskan Soft Skills untuk Pertumbuhan Bisnis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News