MOMSMONEY.ID - Circulate Capital, perusahaan manajemen investasi yang fokus pada ekonomi sirkular, memperluas jaringan bisnisnya di Asia Tenggara melalui dua investasi di Indonesia. Perusahaan tersebut mengumumkan penanaman modal pada Pelita Mekar Semesta (PMS) dan Polindo Utama, dua pelaku industri daur ulang plastik yang telah lama beroperasi di Indonesia.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperbesar skala solusi daur ulang sekaligus memperkuat rantai pasok daur ulang di pasar yang dinilai memiliki potensi tinggi.
Menurut manajemen, investasi ini menjadi respons terhadap meningkatnya permintaan plastik daur ulang di Asia serta percepatan kebijakan pro-lingkungan di kawasan tersebut.
“Indonesia adalah salah satu negara dengan peluang terbesar untuk meningkatkan solusi ekonomi sirkular global,” kata Dondi Hananto, Associate Investment Partner Asia Tenggara dan Head of Indonesia di Circulate Capital dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis (9/7).
Ia menilai perusahaan seperti Polindo dan PMS memiliki potensi menjadi pemimpin dalam solusi siklus plastik baik di tingkat nasional maupun regional.
Baca Juga: Polindo Perluas Kapasitas, Jawab Permintaan Global atas Plastik Daur Ulang
Pelita Mekar Semesta, yang berbasis di Jawa Timur, telah beroperasi selama lebih dari 15 tahun dan fokus pada daur ulang poliolefin, plastik yang banyak ditemukan pada kantong dan kemasan.
Dana dari Circulate Capital akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi PMS hingga tiga kali lipat, memperluas pusat pengumpulan, serta meningkatkan kualitas produk daur ulang seperti pelet dan kantong plastik.
Sementara itu, Polindo Utama merupakan pemain daur ulang PET yang sudah beroperasi selama dua dekade. Perusahaan ini mengelola proses daur ulang secara terintegrasi, mulai dari pengumpulan hingga produksi kepingan dan pelet plastik yang dapat digunakan kembali, termasuk untuk kemasan food grade.
Dengan dukungan investasi terbaru, Polindo akan memperluas kapasitas produksi PET serta mulai memproses jenis plastik lainnya guna memenuhi permintaan korporat akan bahan daur ulang yang berkualitas dan dapat dilacak sumbernya.
Secara kumulatif, kedua perusahaan ditargetkan mampu mendaur ulang 320.000 ton sampah plastik hingga 2030, menambah kapasitas daur ulang sebesar 30.000 ton per tahun, serta berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan sekitar 10.000 pekerja di sektor pengelolaan sampah.
Potensi ini menjadi relevan dengan kondisi Indonesia yang memproduksi sekitar 6,8 juta ton sampah plastik per tahun, di mana lebih dari 70% di antaranya berisiko mencemari lingkungan.
Investasi ini juga mendapat dukungan dari pelaku industri besar seperti Danone dan Unilever yang menjadi mitra dalam pengembangan ekonomi sirkular.
“Kami tidak hanya menjawab tantangan sampah saat ini kami juga sedang membangun solusi masa depan,” ujar Karyanto Wibowo, Direktur Senior Public Affairs &Sustainability Danone Indonesia.
Nurdiana Darus, Head of Sustainability dan Corporate Affairs Unilever Indonesia menambahkan bahwa kolaborasi ini menjadi langkah nyata membangun sistem daur ulang inklusif untuk mencapai skala ekonomi yang dibutuhkan.
Hingga saat ini, Circulate Capital telah membiayai 23 perusahaan di Asia dan Amerika Latin dalam bidang daur ulang plastik.
Total kapasitas daur ulang yang berhasil ditambahkan dari portofolio investasi sebelumnya mencapai 455.000 ton per tahun, dengan potensi pengurangan emisi CO2e sebesar 627.000 ton dan peningkatan taraf hidup bagi lebih dari 6.600 pekerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News