Santai

Red String Theory, Benang Merah Takdir Percintaan Menurut Tiongkok

Red String Theory, Benang Merah Takdir Percintaan Menurut Tiongkok

MOMSMONEY.ID - Yuk ketahui apa itu red string theory dan asal-usulnya secara mitologi.

Saat sedang membicarakan masalah jodoh di masa kini, istilah red string theory pasti akan muncul dalam sela-sela pembicaraan. Lalu, apa sebenarnya red string theory yang banyak jadi perbincangan?

Menurut sejarahnya, red string theory atau teori benang merah ini berkembang dari budaya Tiongkok yang berhubungan dengan masalah takdir percintaan.

Kepercayaan kuno ini menyatakan bahwa individu saling dihubungkan oleh benang merah halus jika ditakdirkan untuk menjadi belahan jiwa, terlepas dari waktu, tempat, atau keadaan.

Mengutip laman Myth Lok, kepercayaan ini berakar pada cerita rakyat Tiongkok kuno, tentang Red String of Fate yang juga dikenal dalam bahasa Mandarin sebagai “Yuanfen” sejak lebih dari seribu tahun yang lalu.

Baca Juga: Cek 5 MBTI Paling Romantis Saat Pacaran dan Bikin Sulit Move On

Legenda mengatakan bahwa para dewa mengikatkan tali merah tak kasat mata di sekitar pergelangan kaki orang-orang yang ditakdirkan menjadi belahan jiwa.

Dalam budaya Barat, red string theory juga disebut sebagai invisible string.

“Teorinya adalah bahwa tali tak terlihat menghubungkan orang-orang yang ditakdirkan untuk bertemu, terlepas dari geografi, waktu, atau keadaan dalam kehidupan seseorang,” ungkap terapis hubungan berlisensi dan penulis MAN*ifesting, Jaime Bronstein, dalam laman People.

“Teori ini menunjukkan bahwa hubungan terjadi bukan semata-mata karena pilihan, melainkan karena takdir.” tambahnya

Benang merah atau red string ini digunakan sebagai lambang takdir, cinta, dan keterhubungan yang tak terpatahkan terlepas dari tantangan hidup yang mungkin menimpa dua individu yang ditakdirkan tersebut.

Laman Mochi Mag, menyatakan bahwa benang merahnya di antara dua orang yang ditakdirkan mungkin meregang atau kusut, tapi tidak pernah putus, dan akhirnya menyatukan dua orang.

Baca Juga: Rekomendasi 8 Lagu Romantis untuk Acara Pernikahan, Liriknya Manis dan Bermakna Semua

Kepercayaan tentang red string theory ini telah melampaui waktu dan meresap ke dalam budaya Tiongkok hingga sudah mempengaruhi seni, sastra, dan tradisi.

Red string theory sendiri paling sering dikaitkan dengan hubungan romantis, melambangkan hubungan takdir pertemuan antara dua orang yang dimaksudkan untuk menjadi satu pada akhirnya.

Jika masih penasaran dengan red string theory, cobalah menonton film dengan judul Till We Meet Again.

Film tersebut mengisahkan tentang kisah seorang manusia yang ber-reinkarnasi sebagai dewa cinta dan berurusan dengan takdir cinta manusia yang sudah terikat dengan benang merah.

Demikianlah penjelasan singkat tentang apa itu red string theory dan sejarahnya. Semoga membantu!

Selanjutnya: 30 Ucapan Selamat Ulang Tahun untuk Atasan Kerja dalam Bahasa Inggris dan Artinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News