InvesYuk

Harga Emas Rehat dari Koreksi Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed

Harga Emas Rehat dari Koreksi Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed
Reporter: Dupla Kartini  |  Editor: Dupla Kartini


MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global lebih stabil, setelah tiga hari melorot. Selera terhadap aset berisiko menguat di tengah harapan terobosan perdagangan AS-China.

Mengutip Bloomberg, Rabu (29/10), harga emas di pasar spot diperdagangkan naik tipis 0,65% menjadi US$ 3.978,21 per troi ons pada pukul 08.21 WIB. Harga emas rehat dari koreksi, sehari sebelum pertemuan terjadwal antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.

Melansir Bloomberg, Wall Street Journal melaporkan bahwa AS akan membatalkan beberapa tarif, jika China menindak ekspor bahan kimia yang menghasilkan fentanil. Kesepakatan antara dua ekonomi terbesar dunia ini akan semakin memperkuat sentimen pasar, setelah reli di perusahaan teknologi juga memperkuat optimisme atas booming kecerdasan buatan.

Baca Juga: Harga Emas Terjegal di bawah US$ 4.000, Citigroup Prediksi Emas Melorot ke US$ 3.800

Harga emas merosot tajam setelah reli dahsyat yang mendorongnya ke rekor di atas US$ 4.380 minggu lalu, sebuah kenaikan yang dianggap oleh beberapa pedagang terlalu panas. Bahkan setelah turun, emas masih naik 50% tahun ini, didukung aksi beli oleh bank sentral dan fenomena "debasement" di mana investor menghindari obligasi negara dan mata uang untuk melindungi diri dari defisit anggaran yang tak terkendali.

Lonjakan harga emas telah menarik pembeli institusi dan ritel melalui dana berbasis emas yang diperdagangkan di bursa (ETF), meskipun arus keluar yang besar telah mengurangi sebagian dukungan tersebut.

Menurut data yang dihimpun Bloomberg, investor mencatat arus keluar bersih sebesar US$ 1 miliar dari SPDR State Street pada Senin, tertinggi sejak 22 April. Arus keluar terjadi ketika total kepemilikan investor atas ETF emas turun paling tajam dalam enam bulan.

Baca Juga: Harga Emas Semakin Turun di tengah Sinyal Kemajuan Kesepakatan AS-China

Kenaikan pesat harga emas baru-baru ini menjadi topik hangat peserta konferensi tahunan logam mulia London Bullion Market Association di Kyoto. Mereka secara umum memproyeksikan bahwa emas akan diperdagangkan mendekati US$ 5.000 dalam setahun ke depan.

Chris Weston, Kepala riset di Pepeerstone Group Ltd., mengatakan, emas terus mencetak level yang lebih rendah, tetapi para investor akan merasa nyaman dengan pertahanan di level US$ 3.900 pada kontrak berjangka bulan depan.

"Kini ada tanda-tanda yang lebih jelas bahwa pembeli mulai masuk dan bahwa pelonggaran posisi baru-baru ini, mungkin telah berakhir," katanya, mengutip Bloomberg, hari ini. 

Sementara, spekulasi bahwa Federal Reserves akan memangkas suku bunga pada Rabu, juga meningkatkan minat terhadap aset-aset berisiko. Meskipun suku bunga lebih rendah cenderung menguntungkan emas, namun prospek kebijakan moneter lebih longgar juga menyokong pasar saham di tengah ekspektasi bahwa kinerja perusahaan teknologi akan melampaui prediksi analis.

Selanjutnya: Dolar AS Melemah Rabu (29/10) Pagi, Menjelang Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News