MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global terjegal di bawah level US$ 4.000 per troi ons, setelah aksi jual tajam pada sesi sebelumnya. Kemajuan dalam pembicaraan perdagangan AS-China melemahkan permintaan aset safe haven.
Mengutip Bloomberg, Senin (28/10), harga emas spot diperdagangkan di US$ 3.966,42 per troi ons pukul 12.58 WIB, turun sekitar US$ 16 dari level penutupan kemarin.
Harga emas hari ini lanjut melemah, setelah pada sesi kemarin ditutup ambles 3,2%. Aksi jual terjadi setelah negostiator dari Washington dan Beijing mengatakan mereka akan mencapai kesepakatan pada isu-isu termasuk tarif dan kontrol ekspor.
Pelemahan harga emas terjadi meskipun dollar AS sedang melemah, setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent membahas nilai tukar dengan dengan Menteri Keuangan Jepang Satsusi Katayama.
Harga emas turun drastis dari rekor di atas US$ 4.380 yang dicapai pada Senin lalu. Namun, logam mulia ini masih naik lebih dari 50% tahun ini, didorong pembelian oleh bank sentral dan "debasement" atawa penurunan nilai yang membuat investor menghindari obligasi negara dan mata uang untuk melindungi diri dari defisit anggaran yang tak terkendali.
Baca Juga: Harga Emas Semakin Turun di tengah Sinyal Kemajuan Kesepakatan AS-China
"Sementara emas terus mencapai titik terendah dan volume perdagangan berjangka tetap tinggi pada hari-hari yang buruk, memprediksi titik terendah adalah hal yang sulit," kata Chris Weston, Kepala Riset di Pepperstone Group Ltd., mengutip Bloomberg, Senin.
Sementara, John Reade, Ahli strategi pasar di World Gold Council, dalam pertemuan tahunan logam mulia London Bullion Market Asssociation (LBMA) di Kyoto, menyebut bahwa permintaan bank sentral yang tidak sekuat sebelumnya, dan koreksi yang lebih dalam, mungkin disambut baik oleh para pedagang profesional.
Penurunan harga ini mungkin memberikan peluang bagi bank sentral untuk meningkatkan pembelian. Bank Sentral Korea Selatan, yang terakhir kali membeli emas lebih dari satu dekade lalu, mempertimbangkan pembelian tambahan dalam jangka menengah hingga panjang, menurut seorang pejabat pada pertemuan LBMA di Jepang, melansir Bloomberg, hari ini.
Baca Juga: Ambrol, Simak Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 28 Oktober 2025
Melansir Bloomberg, analis Citigroup Inc., termasuk Max Layton, mengatakan bahwa beralihnya AS ke arah kesepakatan dengan China, bersamaan dengan pergeseran momentum harga emas, dan kemungkinan berakhirnya penutupan pemerintah AS, akan mendorong emas turun dalam beberapa minggu mendatang.
Bank ini memperkirakan harga emas akan turun menjadi US$ 3.800 per troi ons dalam tiga bulan ke depan.
Di sisi lain, para pembuat kebijakan bank sentral AS (The Fed) diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan kebijakan yang berakhir Rabu. Suku bunga lebih rendah biasanya menguntungkan emas, yang tidak menghasilkan bunga.
Selanjutnya: Sinergi Majukan Negeri, Bank Mandiri Bimbing PMI Jepang Jadi Wirausaha Mandiri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News