MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global memantul naik atau rebound, setelah kemarin merosot bersama aset-aset safe haven lainnya. Investor kini fokus pada laporan inflasi utama di negeri Uncle Sam.
Mengutip Bloomberg, Selasa (13/5), harga emas spot diperdagangkan di level US$ 3.254,22 per troi ons pukul 16.29 WIB. Logam mulia hari ini naik 0,56%, setelah kemarin turun 2,6% menyusul gencatan senjata perdagangan antara AS-China, yang memicu aksi jual yang tajam.
Pada Minggu, negara-negara ekonomi terbesar dunia sepakat untuk menurunkan tarif sementara, dengan AS memangkas bea masuk terhadap produk China menjadi 30% dari 145% untuk periode 90 hari. Sementara, China menurunkan pungutan pada sebagian besar barang AS menjadi 10%.
Dollar AS naik paling tinggi sejak reli pasca-pemilu pada November lalu, sementara yield US Treasury naik, keduanya menghambat laju emas. Para pedagang sekarang melihat hanya dua kali pemotongan suku bunga oleh Federal Reserves pada 2025 dalam rangka mengatur ulang ekspektasi inflasi. Hal itu mengurangi daya tarik emas, yang tidak memberikan bunga.
Kini, investor akan mengamati laporan inflasi AS bulan April, di mana berpotensi menjadi bulan pertama yang menunjukkan kenaikan setelah penerapan tarif oleh Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Hari Ini 13 Mei 2025: Antam dan UBS Anjlok Dalam
Tahun ini, harga emas masih naik hampir 25%, meskipun pelonggaran ketegangan AS-China telah memberikan indikasi yang jelas kepada para pedagang bahwa pemerintahan Presiden Trump mengambil pendekatan lebih lunak untuk berdagang dengan China.
Namun, beberapa investor tetap waspada mengenai kurang deatilnya pengumuman mereka, dan gejolak lainnya dapat mendorong emas kembali ke rekor bulan lalu.
"Sejumlah kehati-hatian tetap diperlukan, karena kami melihat konsolidasi dalam kisaran US$ 3.150 hingga US$ 3.350, kata Christopher Wong, ahli strategi dari Oversea-Chinese Banking Corp, dilansir Bloomberg, hari ini.
Selanjutnya: DFI Retail Nusantara Optimistis Jaga Kinerja di Tengah Tren Perlambatan Konsumsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News