InvesYuk

Harga Emas Hari Ini Stabil, Sentimen di Pasar Global Berimbang

Harga Emas Hari Ini Stabil, Sentimen di Pasar Global Berimbang

MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global cenderung stabil, setelah kemarin ditutup menguat. Emas bertahan, sebab para pedagang menyeimbangkan menipisnya prospek pemangkasan suku bunga agresif AS pada 2025, dengan meningkatnya permintaan safe haven di tengah risiko perang dagang global.

Mengutip data Bloomberg, Rabu (8/1), harga emas spot diperdagangkan di level US$ 2.646,52 per troi ons pada pukul 9.35 WIB, turun tipis dari penutupan sesi kemarin di US$ 2.648,59 per troi ons.

Penjualan obligasi pemerintah membebani emas, setelah sebuah laporan menunjukkan aktvitas bisnis AS yg lebih kuat, memperkuat pandangan bahwa Federal Reserves akan mengambil pendekatan hati-hati terhadap pelonggaran moneter pada tahun ini. Suku bunga yang lebih tinggi cenderung menjadi hambatan bagi emas, yang tidak hasilkan bunga.

Pada saat yg sama, para pedagang memantau konferensi pers Donald Trump pada Selasa, di mana ia meminta AS untuk menarik Kanada dan mengambi alih Terusan Panama dan Greenland. Trump tidak menjelaskan bagaimana ia akan memenuhi janji-janji tersebut, selain mengancam akan mengenakan tarif pada negara-negara yang tidak bekerja sama,.

Baca Juga: Berbalik, Harga Emas Antam Naik Rp 6.000 Hari Ini 8 Januari 2025

Chris Weston, Kepala Penelitian Pepperstone Group Ltd., menilai emas akan menjadi lindung nilai yang kuat tidak hanya terhadap tarif Trump yang akan datang, tetapi juga terhadap tindakan pembalasan yang mungkin datang dari negara lain sebagai tanggapan terhadap bea masuk baru.

"Tindakan tersebut belum diperhitungkan oleh pasar, yang berarti volatilitas lintas aset dapat menlonjak dan mendukung emas," kata dia, mengutip Bloomberg, hari ini.

Di sisi lain, Bank Sentral China menambahkan cadangan emas untuk bulan kedua pada Desember lalu. Ini merupakan tanda positif bagi emas.

Tahun lalu, harga emas melonjak 27%, sebagian didorong oleh pelonggaran moneter AS dan pembelian oleh bank sentral Meskipun reli tersebut kehilangan momentum setelah kemenangan Trump dalam pemilihan presiden AS, yang mendongkrak dollar AS.

Para investor kini memperkirakan prospek kenaikan harga emas yang kurang mengesankan pada tahun ini. Misalnya, Goldman Sachs Group Inc. menaksir target harga emas  US$ 3.000 baru tercapai pada pertengahan 2026, karena ekspektasi penurunan suku bunga The Fed lebih lambat.

Selanjutnya: Apple Habiskan US$10 Miliar untuk Proyek yang Gagal Dirilis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News