MOMSMONEY.ID - Tak dipungkiri dengan perkembangan teknologi belakangan, anak-anak generasi masa kini tumbuh besar dengan penggunaan media digital. Melatih keluarga untuk menjadi lebih peka akan informasi yang mereka sebarkan atau dapatkan, menjadi sangatlah penting untuk membantu memaksimalkan yang terbaik dari teknologi bagi anak-anak dan keluarga, sekaligus meminimalisir resikonya.
Itulah sebabnya bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional, Google bersama dengan pakar dan pendidik mengadakan acara bertajuk #KeluargaCerdasBerinternet untuk membantu para keluarga di Indonesia menetapkan batasan dan menggunakan teknologi dengan cara yang sesuai kebutuhan keluarga masing - masing.
Government Affairs & Public Policy Manager, Google Indonesia Isya Hanum Kresnadi mengatakan hampir 80% anak-anak menggunakan perangkat digital untuk kebutuhan informasinya. Melihat hal itu, Isya bilang sebanyak 78% orangtua yang percaya diri untuk mengajak anak-anak untuk membicarakan akan keamanan menonton tayangan melalui perangkat digital.
Di Google, setiap upaya yang dilakukan didedikasikan untuk anak-anak. Hal ini mengacu tiga pilar utama yakni melindungi dari risiko dunia maya, menghormati privasi, dan memberdayakan anak - anak dan keluarga untuk masa depan.
"Kita tahu pasti, anak-anak akan terus memanfaatkan internet dalam beragam cara, terutama sebagai sarana pendidikan—dan Google berkomitmen untuk membantu orang tua dan pendidik dengan berupaya keras agar anak - anak menjelajahi dunia maya dengan aman serta terkendali," kata Isya Hanum saat konferensi pers Keluarga Cerdas Berinternet di Cipete, Jakarta, Selasa (1/7).
Baca Juga: Mau Backpacking Bersama Anak Anda? Ikuti 5 Tips Berikut Ini
Isya menambahkan sebagian besar anak, terutama yg berusia 13 tahun pernah menggunakan Google untuk mendapatkan informasi dan pendidikan, ada kalanya mereka bertemu dengan konten yang tidak baik. Setelan SafeSearch di Google Search dirancang untuk secara otomatis memblokir gambar, video, dan situs dewasa dari hasil penelusuran untuk langsung menghindari konten yang eksplisit. Bahkan, untuk memberikan perlindungan lebih jauh dari paparan gambar vulgar di Google Search secara tidak sengaja. "Kami jjuga meluncurkan setelan blur SafeSearch. Setelan ini secara bawaan akan memfilter konten yang tidak pantas, vulgar, dan dewasa, terutama untuk pengguna di bawah 18 tahun yang login ke Akun Google," tuturnya lagi.
Tetapi, SafeSearch bukanlah alat yang sempurna. Setiap orangtua mungkin masih menemukan hasil penelusuran vulgar. Jika demikian, sebagai orangtua dapat melaporkannya. Laporan dan masukan Moms dapat membantu menyempurnakan SafeSearch agar lebih baik bagi semua orang.
Mengelola pengalaman online yang tepat untuk keluarga Anda
Misi Google adalah mengorganisir informasi dunia agar dapat diakses dan bermanfaat bagi semua. Bagi Google, membangun teknologi untuk semua juga berarti melindungi setiap penggunanya. Namun, Google sungguh memahami bahwa kebiasaan digital setiap keluarga sangatlah personal. Maka dari itu ada fitur-fitur khusus seperti Family Link.
Family Link dirancang untuk membantu orang tua menciptakan kebiasaan digital yang sehat sekaligus menghormati pilihan keluarga mereka dengan teknologi. Orang tua dapat menetapkan batas-batas yang sesuai kebutuhan keluarga dengan cara:
Mengawasi waktu penggunaan perangkat dan membatasi akses harian.
Memuaskan rasa ingin tahu anak dengan beragam aplikasi yang direkomendasikan para guru.
Mengunci perangkat anak Anda dari jarak jauh.
Melihat aktivitas mereka.
Melihat lokasi keberadaan mereka.
Mengelola akun dan aplikasi yang mereka gunakan.
Saskhya Aulia Prima, psikolog anak dan pendiri klinik @tigagenerasi menyampaikan di era digital yang serba cepat ini, penyebaran informasi melalui media digital memang sangat berpengaruh. Karena itulah, Saskhya menilai bahwa banyak anak yang penasaran untuk mencari informasi lewat media digital seperti menonton konten di media digital. Bicara soal usia yang tepat untuk anak menonton konten atau tayangan di media digital, menurut Saskhya, usia tepat untuk seorang anak menonton konten di media digital adalah setelah dua tahun sampai 5 tahun.
Hanya saja, dia beranggapan peran orang tua bukan sekedar mengawasi, melainkan mendampingi dan membimbing. Adanya fitur seperti SafeSearch dan Family Link adalah langkah awal yang baik, namun komunikasi terbuka tentang etika digital dan konsekuensi online tetap menjadi kunci utama. "Anak-anak yang diajak berdiskusi akan lebih cerdas, cermat dan lebih bijak dalam mengambil keputusan saat di dunia maya, daripada hanya dilarang dan dibatasi,” ungkapnya.
Membesarkan anak di era digital memang penuh tantangan, namun juga menawarkan banyak peluang. Dengan fitur yang tepat dan pendekatan yang bijak, teknologi dapat menjadi alat pembelajaran yang bermakna, bukan hambatan. Mari bersama-sama membangun masa depan digital yang lebih aman dan memberdayakan dimulai dari rumah.
Baca Juga: Biar Makin Dekat, Coba 3 Kegiatan Seru Ini Bareng Anak Perempuan
Selanjutnya: Intra Golflink Resorts (GOLF) Tebar Dividen Tunai Rp 13,51 Miliar, Simak Jadwalnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News