MOMSMONEY.ID - Ternyata ini beberapa alasan berat badan susah turun yang umum terjadi. Apa saja?
Anda sudah mengurangi porsi makan, menghindari gorengan, bahkan rutin olahraga, tetapi angka di timbangan tetap tidak bergerak. Kondisi ini sering membuat rasa lelah bercampur kecewa.
Padahal, kegagalan diet tidak selalu berarti Anda kurang disiplin. Ada berbagai faktor tersembunyi yang sering tidak disadari.
Baca Juga: Ini Dia Menu Diet Rebusan dalam Seminggu untuk Menurunkan Berat Badan
Melansir dari laman Healthline, berikut ini beberapa alasan berat badan susah turun yang umum terjadi:
1. Berat badan sebenarnya turun, hanya tidak terlihat
Jangan langsung khawatir jika angka di timbangan tidak berubah selama beberapa hari atau minggu.
Hal ini wajar karena tubuh bisa menambah massa otot sambil membakar lemak, terutama jika Anda baru memulai olahraga dan mengonsumsi makanan tinggi protein. Sebaiknya, selain menimbang, ukur juga lingkar pinggang atau persentase lemak tubuh sebulan sekali.
2. Asupan kalori masih terlalu banyak
Salah satu alasan utama sulit turun berat badan adalah makan lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh. Beberapa hal lainnya yang mempengaruhi antara lain:
- Tidak mencatat makanan. Penelitian menunjukkan, orang yang rutin mencatat makanan yang mereka makan cenderung lebih sukses menurunkan berat badan.
- Makan berlebihan. Pesta makan, meski dengan makanan sehat seperti kacang atau cokelat hitam, tetap bisa menambah kalori. Jika sering terjadi, konsultasi ke tenaga kesehatan sangat disarankan.
- Makan terlalu cepat. Makan terburu-buru membuat otak sulit mengenali sinyal kenyang. Sebaliknya, makan perlahan dan penuh perhatian membantu tubuh cepat merasa kenyang.
3. Kurang protein
Protein berperan penting dalam menurunkan berat badan. Asupan tinggi protein bisa membuat Anda kenyang lebih lama, menjaga metabolisme tetap aktif, serta mengontrol hormon nafsu makan seperti ghrelin.
Penelitian juga menunjukkan, konsumsi protein yang cukup membantu mencegah kenaikan berat badan kembali.
4. Terlalu banyak makanan olahan
Kualitas makanan sama pentingnya dengan jumlahnya. Makanan utuh lebih mengenyangkan dan bergizi dibandingkan makanan olahan yang sering diberi label “sehat” padahal kandungan karbohidrat tambahannya tinggi.
5. Kurang olahraga
Olahraga, baik aerobik maupun latihan kekuatan seperti angkat beban, terbukti membantu menurunkan berat badan. Namun, olahraga akan lebih efektif jika dibarengi dengan pola makan sehat.
Baca Juga: Ini Tips Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan dari Ahli
6. Masih konsumsi minuman manis
Minuman manis, termasuk soda, jus buah, atau minuman energi, adalah sumber kalori tersembunyi. Tubuh tidak otomatis mengurangi makanan lain untuk mengganti kalori dari minuman ini. Batasi minuman manis dan gantilah dengan air putih.
7. Kurang tidur
Kualitas tidur sangat berpengaruh pada berat badan. Baik kurang tidur maupun tidur berlebihan sama-sama meningkatkan risiko obesitas. Idealnya, orang dewasa tidur 7–8 jam per malam. Tidur cukup dan berkualitas membantu mendukung penurunan berat badan.
8. Tidak mengurangi karbohidrat
Bagi penderita obesitas atau masalah metabolisme, diet rendah karbohidrat sering kali efektif, terutama di 6–12 bulan pertama.
Meski begitu, dalam jangka panjang, yang lebih penting adalah pola makan seimbang yang bisa dijalani terus-menerus. Diet rendah karbohidrat bisa membantu, tapi pilih pola makan yang cocok untuk jangka panjang.
9. Terlalu sering makan
Makan banyak kali sehari tidak otomatis meningkatkan metabolisme. Faktanya, terlalu sering ngemil bisa membuat asupan kalori berlebihan.
Alternatifnya, puasa intermiten terbukti cukup efektif bagi sebagian orang. Tidak apa-apa makan beberapa kali sehari, asal porsinya sehat dan terkendali.
10. Kurang minum air
Air putih bisa membantu membakar kalori lebih banyak dan mengurangi nafsu makan jika diminum sebelum makan.
Beberapa studi menemukan peningkatan asupan air berkaitan dengan penurunan berat badan yang signifikan. Perbanyak minum air untuk mendukung metabolisme dan mengurangi kalori.
Baca Juga: 13 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Perlu ke Gym untuk Olahraga
11. Konsumsi alkohol berlebihan
Alkohol tinggi kalori dan dapat merangsang nafsu makan. Penelitian menemukan bahwa mengurangi konsumsi alkohol bisa membantu menurunkan berat badan, meski hasilnya berbeda-beda pada tiap orang. Jika minum alkohol, pilih yang kalorinya rendah dan batasi jumlahnya.
12. Kondisi medis tertentu
Beberapa penyakit, seperti hipotiroidisme, PCOS, atau sleep apnea, bisa membuat berat badan sulit turun. Obat-obatan tertentu juga bisa memicu kenaikan berat badan. Jika Anda mencurigai masalah medis, konsultasikan dengan dokter.
13. Terlalu tergantung pada makanan olahan
Riset menemukan banyak orang mengalami kecenderungan adiksi terhadap makanan olahan, terutama yang tinggi gula, garam, dan lemak. Kondisi ini bisa membuat penurunan berat badan jadi lebih sulit. Jika Anda merasa sulit lepas dari makanan olahan, pertimbangkan bantuan profesional.
14. Harapan yang tidak realistis
Banyak orang ingin turun berat badan cepat, padahal prosesnya biasanya lambat. Normalnya, hanya 0,5–1 kg per minggu. Selain itu, penurunan berat badan tidak selalu berjalan mulus, bisa saja berhenti sementara.
Tetapkan target yang realistis dan jangan membandingkan diri dengan model kebugaran. Fokuslah pada progres Anda sendiri.
Itulah beberapa alasan berat badan susah turun yang umum terjadi. Penurunan berat badan adalah proses jangka panjang yang dipengaruhi banyak faktor.
Jika berat badan tidak kunjung turun, coba evaluasi dari 14 poin di atas. Yang paling penting, pilih pola makan dan gaya hidup sehat yang bisa Anda jalani terus-menerus, bukan hanya untuk sementara.
Baca Juga: 15 Infused Water Sehat yang Cocok Diminum saat Diet Menurunkan Berat Badan
Selanjutnya: Kinerja Terkoreksi Semester I-2025, Begini ALasan dan Rencana Merdeka Battery (MBMA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News