MOMSMONEY.ID - Simak alasan desainer interior kini menghindari abu abu datar dan memilih warna netral yang lebih hangat dan nyaman untuk rumah.
Dunia desain interior terus bergerak mengikuti cara orang memaknai rumah sebagai tempat beristirahat dan mengisi energi. Warna tidak lagi sekedar soal estetika, tetapi juga soal suasana dan kenyamanan jangka panjang.
Salah satu warna yang kini mulai dibahas adalah abu-abu tertentu yang terlalu sering digunakan. Banyak rumah modern terlihat serupa karena pemilihan warna yang dianggap aman, padahal justru terasa dingin.
Di tengah perbincangan ini, melansir dari House Beautiful , sejumlah desainer interior mulai secara terbuka menyampaikan kritik mereka terhadap abu abu bernada tengah.
“Nada abu abu tengah terasa hambar dan lebih cocok untuk ruang industri atau komersial,” ujar Jay Jenkins, Desainer Asosiasi di Crosby Jenkins Associates.
Baca Juga: Mood Board Interior Rumah: Solusi Merancang Ruang agar Paling Nyaman
Alasan abu abu datar mulai ditinggalkan
Berdasarkan pengalaman para desainer, abu abu dengan karakter datar sering kali gagal membangun suasana rumah yang hangat. Warna ini memang terlihat modern, namun kurang memberi kesan hidup.
Banyak klien yang mengeluhkan ruang tamu terasa kaku dan tidak nyaman untuk berlama-lama. Dari sudut pandang profesional, warna ini juga menyulitkan proses dekorasi karena tidak mudah menyatu dengan elemen alami seperti kayu atau tanaman.
Dampaknya pada suasana ruang utama
Ruang keluarga dan ruang tamu merupakan area yang paling sering digunakan untuk berkumpul. Warna yang terlalu dingin bisa membuat ruangan terasa jauh dan tidak ramah.
Abu-abu tanpa sentuhan warna hangat cenderung mengurangi karakter interior. Dalam jangka panjang, suasana seperti ini dapat mempengaruhi kenyamanan psikologis penghuni rumah, terutama bagi keluarga muda dan pekerja yang membutuhkan ruang untuk relaksasi.
Abu-abu masih bisa dipakai, asal tepat tempatnya
Meski banyak dikritik, bukan berarti abu abu harus benar-benar ditinggalkan. Jay Jenkins menyebut abu abu lembut masih sangat berguna untuk area fungsional seperti garasi.
Warna ini membantu menyamarkan noda dan ketidaksempurnaan tanpa terlihat berantakan. Artinya, abu-abu tetap relevan jika digunakan sesuai fungsi ruang, bukan sebagai warna utama di area yang membutuhkan kehangatan.
Greige jadi pilihan netral yang lebih nyaman
Sebagai solusinya, para desainer mulai merekomendasikan warna greige, perpaduan abu-abu dan krem dengan sentuhan hijau atau cokelat. Warna ini dinilai lebih fleksibel dan terasa lebih hidup.
Greige mudah menyesuaikan dengan cahaya alami dan cocok dipadukan dengan berbagai gaya interior. Untuk rumah di Indonesia yang identik dengan cahaya matahari dan unsur alami, warna abu-abu dianggap lebih masuk akal dan tahan tren.
Baca Juga: Warna Cat Rumah yang dikutip Dihindari Menurut Pakar Desainer Interior
Warna netral baru yang lebih berkarakter
Selain greige, muncul juga warna netral lain seperti peige, kombinasi krem dan merah muda lembut. Warna ini memberi kesan hangat tanpa terlihat mencolok.
Tren ini menunjukkan bahwa warna netral kini tidak lagi harus membosankan. Banyak pemilik rumah mulai berani memilih warna yang tetap aman, tetapi memiliki sentuhan pribadi.
Tren desain interior saat ini menunjukkan perubahan besar dalam cara orang memilih warna rumah. Abu-abu datar yang dulu populer kini mulai ditinggalkan karena dianggap kurang nyaman dan terlalu dingin.
Warna netral yang lebih hangat seperti greige atau peige menjadi alternatif yang lebih relevan dengan kebutuhan rumah modern.
Melalui pemilihan warna yang tepat, rumah tidak hanya terlihat indah, tetapi juga terasa lebih hidup dan menyenangkan untuk ditinggali.
Selanjutnya: Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa ke US$ 4.383,73 Senin (22/12) Pagi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News