Santai

6 Tren Furnitur yang Mulai Ditinggalkan Desainer Interior

6 Tren Furnitur yang Mulai Ditinggalkan Desainer Interior
Reporter: Ramadhan Widiantoro  |  Editor: Ramadhan Widiantoro


MOMSMONEY.ID - Berikut tren furnitur yang mulai ditinggalkan desainer interior dan temukan gaya baru yang lebih timeless dan personal di rumah Anda.

Di era media sosial yang serba cepat, tren desain interior datang dan pergi dalam hitungan bulan. Apa yang dulunya dianggap keren kini terasa membosankan. 

Mengutip dari Real Simple, para desainer interior kini mulai meninggalkan beberapa tren furnitur populer yang dulu sangat digemari. Mereka lebih memilih arah desain yang tahan lama, nyaman, dan mencerminkan kepribadian pemilik rumah.

Berikut enam tren furnitur yang mulai ditinggalkan, serta inspirasi bagaimana menggantinya dengan sesuatu yang lebih relevan untuk rumah masa kini.

1. Sofa ikonik yang terlalu sering muncul

Sofa seperti Togo atau Bellini memang punya daya tarik klasik, tapi kehadirannya yang terlalu sering di media sosial membuatnya kehilangan eksklusivitas.

Menurut para desainer, banyak orang kini bosan dengan furnitur yang hanya “nampak tren” tapi kurang fungsional. Sofa seperti ini sering kali tidak nyaman dan cepat terasa ketinggalan zaman.

Solusi, pilih desain sofa yang nyaman, berkarakter, dan sesuai kebutuhan ruang. Model modular dengan bahan linen alami atau kulit lembut bisa jadi alternatif yang lebih hangat dan timeless.

Baca Juga: 11 Wallpaper Kupas Tempel Terbaik 2025, Solusi Dekorasi Rumah Estetik dan Praktis

2. Boucle dari elegan jadi membosankan

Kain boucle sempat menjadi favorit karena teksturnya yang lembut dan mewah. Namun kini, penggunaannya yang berlebihan membuat tampilannya terasa monoton.

Desainer interior menyebut, terlalu banyak boucle, terutama warna putih yang membuat ruangan terlihat seperti “lautan domba”.

Solusi, gunakan bouclé secara proporsional, misalnya hanya pada bantal atau kursi aksen. Padukan dengan material lain seperti kayu oak atau logam matte agar ruangan terasa lebih hidup dan seimbang.

3. Desain bergelombang (kerang) yang mulai kehilangan pesonanya

Tepian furnitur bergelombang dulu memberi kesan manis dan playful, tapi kini mulai terasa usang. Para desainer menilai tren ini terlalu sering dijadikan jalan pintas untuk menambah karakter pada furnitur.

Solusi, gunakan bentuk bergelombang sebagai aksen kecil, bukan fokus utama. Misalnya di tepi cermin atau lampu meja. Desain garis tegas dan clean kini lebih disukai karena memberi kesan modern sekaligus tahan lama.

4. Barang vintage yang terlalu mahal dan berlebihan

Barang antik atau vintage memang bisa memperkaya estetika ruang, tetapi ketika semua orang menampilkan barang yang sama, daya tariknya pun memudar.

Desainer menilai banyak kolektor membeli furnitur mahal hanya demi status, bukan karena nilai artistiknya.

Solusi, kombinasikan barang vintage dengan furnitur modern agar ruangan tetap terasa segar. Tak perlu memaksakan keaslian, replika berkualitas tinggi pun bisa terlihat elegan jika dipadukan dengan baik.

Baca Juga: 5 Tanaman Semak yang Bikin Halaman Berwarna di Bulan Oktober

5. Travertine, material alami yang mulai tergeser

Beberapa tahun terakhir, batu travertine menjadi bintang dalam desain meja dan dekorasi rumah. Namun kini, para desainer beralih ke material lain yang lebih dinamis seperti marmer gelap, granit berpola unik, atau campuran batu dan kayu.

Solusi, jika tetap ingin nuansa alami, coba gunakan bahan lokal seperti batu andesit atau marmer Jawa. Selain lebih terjangkau, tampilannya juga menghadirkan kesan hangat khas rumah tropis.

6. Rak terbuka, indah di foto, ribet di kenyataan

Rak terbuka di dapur sempat menjadi simbol gaya hidup minimalis. Tapi dalam praktiknya, rak ini menuntut kerapian tingkat tinggi dan sulit diterapkan di kehidupan sehari-hari.

Solusi, padukan rak tertutup dan rak terbuka. Gunakan rak terbuka hanya untuk memajang peralatan estetis, sementara peralatan sehari-hari disimpan di kabinet tertutup. Dapur tetap indah tapi juga fungsional.

Desain interior sejatinya bukan tentang mengikuti tren, tetapi menciptakan ruang yang mencerminkan diri dan gaya hidup kita. 

Para desainer kini menekankan pentingnya keberlanjutan dan kenyamanan dibanding sekadar tampilan visual. Jadi, sebelum membeli furnitur baru, pastikan pilihanmu bukan hanya “kekinian”, tetapi juga relevan untuk jangka panjang.

Selanjutnya: Harga Emas Antam Hari Ini Kamis 9 Oktober 2025 Naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News