MOMSMONEY.ID - Sebagian besar orang mungkin melihat furnitur hanya sebagai benda fungsional. Kursi untuk duduk, meja untuk menaruh barang.
Namun, di balik setiap desain, ternyata ada cerita yang membuat furnitur bisa hadir layaknya karya seni.
Cerita itu sering kali berangkat dari keseharian. Meja Bundar Raya karya Yuni Jie, misalnya, terinspirasi dari bentuk rantang yang akrab digunakan untuk membawa makanan.
Kursi Portabella rancangan Abie Abdillah mengambil ide dari jamur portobello, sedangkan Stola Collection karya Felix Sidharta berangkat dari selendang.
Selain bentuk, ada juga pesan yang lebih besar di balik pemilihan material.
Kursi Manchester Armchair karya Yohanes Bosko Reno menggunakan kain hasil daur ulang botol plastik, menunjukkan bagaimana furnitur bisa ikut menyuarakan isu keberlanjutan.
Baca Juga: Poscart: Hope for Indonesia, Pameran Seni Refleksi Harapan untuk Indonesia
“Banyak inspirasi lahir dari kebudayaan dan pemanfaatan material lokal yang sayangnya masih kurang diapresiasi generasi muda,” jelas Derryace Kurniawan, Head of Marketing Collection by Vivere, dalam keterangan resmi, Kamis (19/8).
Senada dengan itu, Presiden Director Vivere Group William Simiadi menekankan, furnitur mampu merefleksikan lebih dari sekadar fungsi
“Kami ingin menunjukkan bahwa furnitur dapat menjadi karya seni yang merefleksikan identitas lokal sekaligus relevan secara global,” katanya.
Seluruh karya tersebut kini ditampilkan dalam instalasi UNFOLD: The Soul of Craft, bagian dari Indonesia Design Week 2025.
Pameran ini berlangsung pada 12–30 September 2025 di Vivere Showroom, Indonesia Design District PIK 2, dan terbuka gratis untuk umum.
Selanjutnya: IHSG Tembus 8.000, Dana Asing Malah Cabut dari Pasar Saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News