AturUang

Cara Menghitung Bunga Pinjaman yang Gampang Lo, Yuk Simak!

Cara Menghitung Bunga Pinjaman yang Gampang Lo, Yuk Simak!

MOMSMONEY.ID - Memahami cara menghitung bunga pinjaman itu penting banget sebelum kamu mengajukan kredit. Yuk, simak cara hitungnya berikut ini.

"Pengajuan kredit butuh pemahaman tentang hitungan bunga pinjaman yang bisa kamu lakukan sendiri," kutip pada laman Sahabat Pegadaian.

Dengan tahu cara menghitungnya, kamu bisa merencanakan cicilan bulanan dengan lebih baik dan menghindari risiko gagal bayar.

Mengenal suku bunga dasar kredit

Suku bunga dasar kredit (SBDK) adalah patokan terendah yang dipakai bank sebelum menentukan bunga pinjaman untuk nasabah. 

Tapi, angka ini bukanlah bunga akhir karena bank masih menambahkan faktor risiko dari debitur. Makanya, bunga yang dibayar oleh setiap orang bisa berbeda meskipun produk kreditnya sama. 

Informasi tentang SBDK bisa kamu akses di situs resmi bank atau laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: 7 Kebiasaan Finansial yang Membuat Miskin Menurut Warren Buffett

Jenis-jenis suku bunga pinjaman

Ada empat jenis bunga yang biasa diterapkan pada produk pinjaman:

1. Bunga tetap (fixed interest rate)

Besarannya tetap dari awal sampai akhir masa pinjaman. Biasanya berlaku di tahun-tahun awal KPR atau kredit kendaraan.

2. Bunga mengambang (floating interest rate)

Mengikuti kondisi pasar dan BI Rate, jadi cicilan bisa naik atau turun kapan saja.

3. Bunga Flat

Dihitung dari pokok pinjaman awal dan jumlah angsurannya sama setiap bulan. Banyak dipakai pada kredit tanpa agunan atau kredit konsumtif.

4. Bunga Efektif

Dihitung dari sisa pokok pinjaman, sehingga beban bunga semakin berkurang seiring waktu. Biasanya diterapkan pada KPR.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Finansial yang Membuat Moms Lebih Unggul dalam 5 Tahun ke Depan

Cara menghitung bunga pinjaman

Perhitungan bunga bisa dilakukan dengan dua metode utama:

Bunga Flat

  • Rumus: (Pokok Pinjaman × Suku Bunga × Tenor) ÷ Jumlah Bulan.
  • Contoh: Pinjaman Rp72 juta dengan bunga 10% setahun selama 12 bulan menghasilkan cicilan tetap Rp6,6 juta per bulan.

Bunga Efektif

  • Rumus: Saldo Pinjaman × Bunga Tahunan ÷ 12.
  • Contoh: Untuk pinjaman Rp72 juta dengan bunga 10%, cicilan bulan pertama adalah Rp6,6 juta, sedangkan di bulan ke-12 turun menjadi Rp6,05 juta.

Pentingnya memahami perhitungan bunga

Setelah memahami cara menghitung bunga pinjaman, calon debitur bisa menilai kemampuan finansialnya sebelum mengambil keputusan. 

Baik pinjaman dari bank, koperasi, atau lembaga keuangan lainnya, prinsip perhitungannya sama: bunga flat memberikan kepastian cicilan tetap, sedangkan bunga efektif lebih adil karena menurun seiring berkurangnya utang.

Pemahaman ini bukan hanya teori, tetapi juga bekal agar masyarakat lebih bijak dalam mengelola kewajiban kredit. Dengan begitu, pinjaman bisa menjadi solusi keuangan, bukan malah beban yang memberatkan.

Selanjutnya: Malaysia Minta Tiktok Batasi Usia Penguna

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News