M O M S M O N E Y I D
AturUang

7 Kebiasaan Finansial yang Membuat Miskin Menurut Warren Buffett

7 Kebiasaan Finansial yang Membuat Miskin Menurut Warren Buffett
Reporter: Rezki Wening Hayuningtyas  |  Editor: Rezki Wening Hayuningtyas


MOMSMONEY.ID - Ternyata ini kebiasaan finansial yang membuat miskin menurut Warren Buffett lo. Apa saja, ya?

Warren Buffett sudah puluhan tahun mempelajari pola pikir dan kebiasaan yang membedakan orang kaya dengan mereka yang kesulitan secara finansial.

Dari pengamatan dan pengalamannya, ia menemukan ada beberapa kebiasaan yang secara konsisten menjadi penghalang utama seseorang untuk bisa membangun kekayaan jangka panjang.

Kebiasaan ini biasanya lahir dari kesalahan berpikir dan pengelolaan uang yang salah. Jika terus dibiarkan, dampaknya menumpuk dari waktu ke waktu hingga membuat kebebasan finansial semakin sulit dicapai.

Karena itu, mengenali sekaligus menghindari perilaku-perilaku ini sangat penting bagi siapa pun yang ingin memperbaiki kondisi keuangannya.

Baca Juga: Pebisnis Merapat! Inilah Tips Mengelola Keuangan Bisnis Anda

Melansir dari laman New Trader U, berikut ini beberapa kebiasaan finansial yang membuat miskin menurut Warren Buffett:

1. Hidup di luar batas kemampuan

Buffett pernah berkata, “Jika Anda membeli barang yang tidak dibutuhkan, cepat atau lambat Anda harus menjual barang yang sebenarnya dibutuhkan.” Hidup melebihi kemampuan finansial adalah salah satu kebiasaan paling merusak.

Masalahnya tidak hanya soal belanja berlebihan, tapi juga lifestyle creep atau gaya hidup yang ikut naik setiap kali pendapatan bertambah. Akibatnya, tidak ada ruang untuk menabung atau berinvestasi.

Begitu muncul keadaan darurat, orang yang terbiasa boros terpaksa menjual aset atau berutang, dan kondisi ini memperburuk situasi keuangan mereka.

Buffett menekankan pentingnya hidup sederhana, jauh di bawah kemampuan, agar ada sisa uang yang bisa ditabung dan diinvestasikan. Bedakan mana kebutuhan, mana sekadar keinginan.

2. Tidak mau belajar soal keuangan

Menurut Buffett, “Risiko datang dari tidak tahu apa yang sedang Anda lakukan.” Banyak orang sulit berkembang karena malas mempelajari cara kerja uang, investasi, dan pasar.

Buffett sendiri adalah pembaca ulung, menghabiskan berjam-jam setiap hari untuk membaca dan belajar. Ia percaya, pengetahuan itu ibarat bunga majemuk, bertambah nilainya seiring waktu.

Tanpa pemahaman dasar soal keuangan, orang lebih mudah terjebak skema cepat kaya atau membuat keputusan investasi yang gegabah.

3. Mengabaikan investasi pada diri sendiri

Buffett berulang kali menegaskan, “Investasi terbaik adalah investasi pada diri Anda sendiri.” Maksudnya bukan hanya pendidikan formal, tapi juga mengasah keterampilan, menjaga kesehatan, dan mengembangkan diri.

Kemampuan menghasilkan uang adalah aset paling berharga yang dimiliki setiap orang. Jika keterampilan tidak diperbarui atau kesehatan terabaikan, peluang untuk meningkatkan penghasilan akan semakin kecil.

Buffett menilai, biaya untuk pengembangan diri bukanlah pengeluaran, melainkan investasi dengan imbal hasil tertinggi.

Baca Juga: 15 Tips Mengelola Keuangan Pribadi yang Efektif, Pemula Wajib Tahu

4. Terjebak utang dan leverage berlebihan

Buffett kerap mengingatkan, banyak orang hancur karena utang dan leverage. Ia berkata, “Saya sudah melihat lebih banyak orang gagal karena minuman keras dan leverage. Jika Anda pintar, Anda bisa kaya tanpa harus berutang.”

Masalah utang adalah efek gandanya. Keuntungan bisa lebih besar, tapi kerugiannya juga bisa berlipat. Begitu pasar jatuh, orang dengan leverage tinggi sering dipaksa menjual aset di waktu yang salah.

Utang kartu kredit juga termasuk berbahaya karena bunganya tinggi. Buffett lebih memilih cara konservatif, yakni sabar membangun kekayaan dengan disiplin, bukan dengan risiko berlebihan.

5. Hanya mengejar untung cepat

Buffett punya perumpamaan terkenal, “Seseorang duduk di bawah pohon hari ini karena ada orang lain yang menanam pohon itu bertahun-tahun lalu.” Ucapan ini menekankan pentingnya berpikir jangka panjang.

Banyak orang gagal karena ingin cepat kaya dan akhirnya terjebak spekulasi. Padahal, strategi Buffett adalah sabar menanam investasi jangka panjang di perusahaan berkualitas. Dengan cara ini, efek bunga majemuk bisa bekerja, mengubah tabungan biasa menjadi kekayaan besar dari waktu ke waktu.

6. Menabung hanya kalau ada sisa

Menurut Buffett, “Jangan menabung dari sisa belanja, tapi belanjakan sisa dari tabungan.” Sayangnya, kebanyakan orang melakukan kebalikannya.

Dengan memprioritaskan tabungan di awal, seseorang bisa membangun dasar keuangan yang kuat. Kebiasaan ini menciptakan dana darurat sekaligus modal untuk investasi di masa depan. Meskipun jumlahnya kecil, konsistensi akan membuat tabungan tumbuh besar berkat bunga majemuk.

Baca Juga: 10 Cara Jitu Mendapatkan 100 Juta Pertama di Usia Muda

7. Memelihara kebiasaan buruk dalam keuangan

Buffett pernah berkata, “Rantai kebiasaan terlalu ringan untuk dirasakan, sampai akhirnya terlalu berat untuk dipatahkan.” Maksudnya, kebiasaan buruk kecil dalam mengelola uang lama-lama bisa menghancurkan finansial.

Contohnya seperti belanja karena emosi, malas mencatat pengeluaran, tidak punya anggaran, atau berinvestasi berdasarkan rasa takut dan serakah. Setiap keputusan buruk akan memicu keputusan buruk berikutnya, hingga akhirnya menciptakan spiral ke bawah.

Sebaliknya, kebiasaan baik yang kecil bila konsisten dilakukan akan membentuk fondasi keuangan yang sehat. Buffett sendiri sukses karena kebiasaan disiplin: membaca, berpikir jangka panjang, menghindari risiko tak perlu, dan menjaga emosi.

Nah, itulah beberapa kebiasaan finansial yang membuat miskin menurut Warren Buffett. Menurut Buffett, kemiskinan bukan hanya soal nasib, tapi juga hasil dari kebiasaan yang salah kelola. Dengan menyadari tujuh kebiasaan yang merusak ini, Anda bisa mulai membangun pola baru yang lebih sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

Promo Alfamart Kebutuhan Dapur 16-31 Desember 2025, Beli 1 Gratis 1 Kaldu Sedaap

Manfaatkan promo Alfamart Kebutuhan Dapur periode 16-31 Desember 2025 untuk belanja kebutuhan dapur lebih hemat.

Senin Depan, Kesempatan Terakhir Beli Saham BBRI Jika Mengincar Dividen Rp 137

Mereka yang berhak atas dividen akan menerima pembayaran dividen interim pada 15 Januari 2026.      

Promo Alfamidi Ngartis Periode 16-31 Desember 2025, CDR-Redoxon Beli 1 Gratis 1

Cek promo Alfamidi Ngartis periode 16-31 Desember 2025 untuk Beli 1 Gratis 1 dan Beli 2 Gratis 1.   

Bank Mandiri (BMRI) Bagikan Dividen Interim, Cek Timeline Pembagiannya!

Potensi dividen yield atau tingkat pengembalian dari modal yang diinvestasikan pada saham BMRI saat ini hampir 2%.

Promo Es Krim Alfamart 16-31 Desember 2025, Campina Korean Series Beli 2 Gratis 1

Cek promo es krim Alfamart Carnaval Ice Cream periode 16-31 Desember 2025 untuk belanja es krim.    

Rekomendasi 6 Drakor Tentang Nikah Kontrak Lucu dan Manis

Jika suka cerita drakor tentang pernikahan kontrak, coba tonton beberapa rekomendasinya berikut ini.

Promo Chatime Joyful Holiyay sampai 31 Desember, Beli 2 Chatime 1 Liter Gratis Tas

Chatime hadirkan promo Joyful Holiday hingga 31 Desember. Ada paket 2 Chatime ukuran 1 liter harga spesial plus gratis tas.

Promo Go!Go!Curry Khusus Kelahiran 2000-an, Nikmati Buy 1 Get 1 sampai 24 Desember

Go!Go!Curry hadirkan promo spesial khusus anak kelahiran 2000-an. Ada penawaran Buy 1 Get 1 selama periode 22-24 Desember 2025.

Daftar HP Tahan Banting dari Infinix dengan Prosesor yang Tangguh, Cek Selengkapnya

Mencari HP tahan banting dari Infinix ada banyak nama ponsel yang mampu menghadapi benturan, cipratan, dan kondisi ekstrem yang tak terduga.

Tecno Pova 7 Bawa Fitur Menarik, Ini 9 Alasan Harus Membelinya Sebelum 2025 Berakhir

Alasan untuk membeli Tecno Pova 7 yang diluncurkan pada pertengahan 2025 karena menawarkan value yang luar biasa.