MOMSMONEY.ID - Berikut cara santai tapi efektif mengatur keuangan untuk orang tua baru agar lebih siap untuk menghadapi kebutuhan saat ini. Catat ulasannya, ya.
Menjadi orang tua baru memang membawa kebahagiaan besar, tetapi di saat yang sama juga menghadirkan perubahan besar dalam keuangan keluarga.
Mulai dari masa kehamilan, biaya persalinan, sampai perlengkapan bayi, semuanya membutuhkan perencanaan agar kondisi finansial tetap aman.
Banyak pasangan muda merasa kaget ketika pengeluaran terus bertambah dan tidak terduga. Padahal, jika direncanakan sejak awal, semua kebutuhan bisa dikelola lebih tenang dan terarah.
Mengutip laman DBS Digibank, seorang konsultan keluarga mengatakan, perencanaan sejak dini membantu orang tua baru membuat keputusan tanpa terburu-buru.
Menurut situs DBS Digibank, persiapan finansial sebaiknya dilakukan bahkan sebelum kehamilan terjadi, supaya keluarga tidak kewalahan ketika memasuki fase baru ini.
Baca Juga: Kenapa Banyak Orang Sekarang Tidak Mau Membawa Uang Tunai? Ini 5 Alasannya
Mengapa perencanaan penting bagi orang tua baru?
Mengatur keuangan bukan hanya soal menabung. Orang tua baru perlu menyesuaikan banyak hal, mulai dari perubahan rutinitas, penambahan kebutuhan harian, sampai rencana jangka panjang seperti pendidikan anak.
Dengan kondisi ekonomi yang terus berubah, memiliki rencana keuangan yang matang akan sangat membantu menjaga stabilitas rumah tangga.
Menentukan waktu yang tepat untuk memulai program kehamilan
Sebelum memutuskan punya anak, penting sekali berdiskusi dengan pasangan tentang kesiapan secara mental dan finansial. Banyak pasangan memilih menunda satu hingga dua tahun agar dapat mempersiapkan tabungan lebih stabil.
Langkah ini memberi ruang untuk menata keuangan, melunasi kewajiban, serta menyiapkan kebutuhan dasar sebelum kehamilan dimulai.
Menghitung perkiraan biaya dari awal hingga persalinan
Agar tidak kaget di tengah jalan, buat perkiraan biaya dari masa kehamilan hingga melahirkan. Ada pemeriksaan rutin setiap bulan, kebutuhan vitamin, persiapan persalinan normal hingga kemungkinan tindakan tambahan seperti operasi caesar. Total biayanya bisa mendekati 47 jutaan.
Jika kamu menabung selama setahun, anggaran sekitar empat juta per bulan sudah cukup. Kalau ingin lebih ringan, bisa diperpanjang hingga dua tahun dengan target sekitar dua juta per bulan. Dengan begitu, dana persalinan tidak terasa berat ketika hari kelahiran semakin dekat.
Mengatur budget rumah tangga selama masa kehamilan
Ketika ibu memasuki masa kehamilan, pengeluaran rumah tangga biasanya ikut naik. Ada kebutuhan tambahan seperti pakaian hamil, perlengkapan tidur yang nyaman, makanan bergizi, serta sesi senam hamil.
Supaya tidak membebani anggaran, buat pembagian pengeluaran per kategori. Cara ini memudahkan untuk mengecek apakah ada pengeluaran yang bisa dikurangi atau diganti dengan pilihan lain yang lebih hemat.
Baca Juga: Macam Kebutuhan Mendesak yang Sering Muncul dan Cara Menyikapinya Secara Cerdas
Menyusun kebutuhan untuk calon bayi
Bayi memang kecil, tetapi kebutuhannya banyak. Mulai dari pakaian, peralatan mandi, perlengkapan menyusu, sampai perlengkapan tidur.
Untuk menghemat, banyak orang tua memilih membeli barang preloved yang masih bagus atau menyewa perlengkapan yang hanya dipakai sebentar. Selain lebih ekonomis, pilihan ini juga membantu mengurangi barang menumpuk di rumah.
Biaya pengasuh saat kembali bekerja
Setelah masa cuti melahirkan selesai, sebagian orang tua perlu dukungan perawatan bayi. Jasa pengasuh atau ART khusus bayi biasanya berada di kisaran dua hingga lima juta rupiah per bulan.
Pertimbangkan sejak awal apakah ingin menggunakan babysitter, menitipkan anak di daycare, atau meminta bantuan keluarga. Dengan mengetahui perkiraan biayanya, keputusan yang diambil bisa lebih matang.
Memahami tunjangan kelahiran dari tempat kerja
Fasilitas tunjangan kelahiran setiap perusahaan bisa sangat berbeda. Ada yang menanggung biaya persalinan, ada yang menyediakan dukungan pemeriksaan rutin, bahkan ada yang memberikan jaminan kesehatan tambahan untuk ibu dan bayi.
Cari tahu informasi penting seperti rumah sakit rekanan, besaran limit biaya, lama cuti melahirkan, hingga apakah anak memperoleh manfaat asuransi juga. Semua informasi ini sangat membantu mengurangi pengeluaran pribadi.
Menyiapkan tabungan anak sejak sebelum lahir
Akan lebih baik jika orang tua memiliki rekening khusus untuk kebutuhan anak. Tabungan ini bisa difokuskan pada dua hal, yaitu kebutuhan selama kehamilan hingga persalinan dan dana pendidikan.
Menyalakan fitur transfer otomatis dari rekening utama setiap bulan membuat proses menabung menjadi lebih konsisten tanpa harus diingat terus-menerus.
Baca Juga: 10 Ciri Kamu Punya Pola Pikir Orang Kaya dan Tak Takut Berproses Sendirian
Membuat skala prioritas supaya pengeluaran lebih terarah
Agar keuangan tetap terkendali, orang tua baru sebaiknya menentukan apa yang paling penting. Kesehatan ibu dan bayi, imunisasi, nutrisi, serta dana darurat sebaiknya berada di urutan teratas.
Dengan prioritas yang jelas, orang tua tidak mudah tergoda membeli barang yang lucu tetapi sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
Mengatur keuangan saat menyambut kelahiran anak memang membutuhkan energi dan perhatian lebih, tetapi hasilnya sangat terasa ketika semua kebutuhan berjalan lancar.
Melalui perhitungan yang tepat, pemanfaatan tunjangan perusahaan, serta kesadaran untuk membuat prioritas, orang tua baru bisa memasuki fase ini dengan lebih percaya diri.
Persiapan finansial yang matang bukan hanya membantu hari ini, tetapi juga memberi fondasi yang baik untuk masa depan keluarga.
Selanjutnya: Cimory (CMRY) Targetkan Perluasan Jaringan Distribusi, Begini Proyeksi Kinerjanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News