MOMSMONEY.ID - Primaya Hospital PGI Cikini, Rabu (25/6) meresmikan Pain Management Center, pusat layanan medis dengan pendekatan komprehensif untuk menangani nyeri akibat gangguan saraf, musculoskeletal, pasca operasi, pasca perawatan kanker, serta penyakit degeneratif.
Peresmian dilakukan di Hotel IBIS Jakarta Raden Saleh, Jakarta Pusat. Layanan ini ditujukan bagi lansia maupun usia produktif, untuk mendorong penanganan nyeri yang tepat sejak dini agar dapat ditangani secara efektif dan peluang pemulihannya lebih besar.
Berdasarkan data dari Primaya Hospital PGI Cikini, jumlah pasien dengan keluhan nyeri terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2023 hingga 2024, terjadi lonjakan sebesar 67%, dan hingga Mei 2025, tercatat kenaikan tambahan sebesar 18% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Mayoritas pasien merupakan kelompok lansia berusia di atas 50 tahun.
Pain Management Center di Primaya Hospital PGI Cikini menghadirkan layanan yang terintegrasi, mulai dari terapi non-intervensi seperti farmakoterapi, fisioterapi, dan edukasi pasien, hingga tindakan intervensi modern seperti radiofrequency ablation (RFA), blok saraf, injeksi PRP, dan injeksi secretome. Seluruh layanan ini ditangani oleh tim dokter multidisiplin dari berbagai bidang spesialisasi, guna memastikan pendekatan yang tepat, aman, dan holistik bagi setiap pasien.
“Dengan standar layanan yang berfokus pada peredaan keluhan nyeri serta penanganan yang tepat, aman, dan nyaman sesuai kebutuhan tiap pasien," kata dr. Monica Desylia Sutjiadi, MARS, Direktur Primaya Hospital PGI Cikini dalam keterangan tertulis, Rabu (25/6).
Baca Juga: Primaya Hospital Siapkan Capex Rp900 Miliar untuk Buka Dua RS Baru Tahun Ini
Pain Management Center ini dimaksudkan menjadi rujukan utama penanganan nyeri di wilayah Jakarta Pusat. Selain aspek medis, Pain Management Center juga menekankan pentingnya pendekatan psikososial yang menyeluruh melalui edukasi, dukungan mental, serta program manajemen nyeri berbasis edukasi dan fisioterapi yang terintegrasi,”
Peluncuran Pain Management Center ini dikemas dalam bentuk talkshow edukatif yang melibatkan para dokter dari berbagai bidang spesialisasi, serta dihadiri oleh mitra korporat, asuransi, dokter rujukan, komunitas pensiunan, dan pasien. Edukasi publik menjadi bagian penting dalam misi layanan ini, mengingat pentingnya pemahaman masyarakat mengenai penanganan nyeri secara tepat dan menyeluruh.
Adapun tim dokter multidisiplin yang terlibat dalam layanan Pain Management Center Primaya Hospital PGI Cikini terdiri dari;
Spesialis Orthopedi:
- dr. Karuniawan Purwantono, SpOT(K)
- dr. Fajar Mahda, SpOT(K), A.I.F.O-K, S.H, CIPS
- dr. Ronald Vinantius Munthe, SpOT(K)
- dr. Aryo Nugroho Triyudanto, SpOT
- dr. Benedictus Deriano, SpOT, AIFO-K
Spesialis Anestesi:
- dr. Eleazar Permana Gadroen, SpAn, KIC
- dr. Raden Doddy Timboel Soedarsa, SpAn, M.Biomed
- dr. Aloysius Alphonso, SpAn
- dr. Stevani, SpAn.TI
Spesialis Neurologi:
- dr. Hophoptua Nitisastro Manurung, SpS
- dr. Sudin Sitanggang, SpS
- dr. Freddy Sitorus, SpS (K)
- dr. Riski Amanda, SpN.FINA
- dr. Marcelia Suryatenggara, SpN
- dr. Hanna Karmila, Sp.N
Spesialis Bedah Saraf:
- dr. Amanda Aldilla, Sp.BS
Spesialis Rehabilitasi Medik:
- dr. Tresia Fransiska U. Tambunan, SpKFR(K)
- dr. Mariani Djuanda, SpKFR
Leona A. Karnali, CEO Primaya Hospital Group menyatakan peluncuran Pain Management Center di Primaya Hospital PGI Cikini memperkuat layanan penanganan nyeri yang sebelumnya tersebar di berbagai spesialisasi. Kini, layanan tersebut dihadirkan secara lebih terintegrasi melalui pendekatan multidisiplin dan didukung teknologi intervensi modern untuk manajemen nyeri yang komprehensif.
"Dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien melalui manajemen nyeri akut maupun kronis, termasuk nyeri pada pasien paliatif dan kanker,” kata Leona.
Selanjutnya: Mewaspadai Tekanan Lanjutan ke Bursa Saham Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News