MOMSMONEY.ID - Apakah tidur 6 jam cukup? Wajib tahu, berikut MomsMoney bagikan fakta tentang tidur 6 jam atau kurang menurut ahli.
Tidur adalah kebutuhan biologis. Manusia menghabiskan sekitar sepertiga hidup untuk tidur.
"Saat tidur, tubuh Anda dapat mengalihkan energi dari gerakan, pencernaan, dan lainnya, serta berfokus pada perbaikan, pertumbuhan, dan pemulihan," kata Taylor Berggren, MS, RDN, ahli gizi terdaftar yang berbasis di Sacramento, California.
Manfaat Tidur untuk Kesehatan
Tidur yang cukup terbukti memengaruhi komposisi tubuh. Sebaliknya, kurang tidur dapat menyebabkan penurunan massa otot dan peningkatan massa lemak, menurut penelitian.
Baca Juga: 4 Hal Baik yang Bisa Berdampak Buruk bagi Sistem Kekebalan Tubuh, Harus Tahu!
Kunal Lal, MD, dokter spesialis penyakit dalam bersertifikat yang berpraktik di Miami, mengatakan baik saat pulih dari cedera maupun sakit, mendapatkan tidur berkualitas yang cukup sangat penting agar tubuh memiliki waktu untuk memperbaiki diri.
Selain itu, tidur juga bermanfaat bagi otak. Saat tidur, otak kita memproses informasi yang telah dikumpulkan, untuk membantu pembentukan memori, mempelajari keterampilan baru, dan memecahkan masalah.
Lebih lanjut, tidur juga memungkinkan otak untuk beristirahat. Orang yang cukup istirahat cenderung berpikir jernih, berkonsentrasi lebih baik, serta membuat keputusan lebih mudah.
Jika Anda merasa sedikit lebih mudah tersinggung atau emosional daripada biasanya, mungkin Anda perlu lebih banyak tidur. Karena, tidur berperan dalam mengatur suasana hati.
Kurang tidur juga dapat mengganggu keseimbangan hormon, terutama memengaruhi hormon lapar seperti ghrelin dan leptin. Penelitian menunjukkan bahwa kita sering kali mengalami peningkatan nafsu makan dan mengonsumsi lebih banyak kalori saat kurang tidur.
Baca Juga: Perut Buncit? Ini 6 Buah yang Membantu Menghilangkan Lemak Perut
Apakah Tidur 6 Jam Cukup?
Semakin banyak orang dewasa, remaja, dan anak-anak yang melaporkan tidur kurang dari 6 jam per malam. Meskipun ini mungkin tampak cukup bagi sebagian orang, namun American Academy of Sleep Medicine merekomendasikan tidur setidaknya 7 jam per malam untuk orang dewasa.
Apabila kurang dari itu, maka bisa dikatakan bahwa Anda kurang tidur.
Kurang tidur lebih dari sekadar merasa lelah. Kurang tidur bisa berdampak signifikan pada jalur neurologis, mengganggu perhatian, daya ingat, kewaspadaan, pengambilan keputusan, dan waktu reaksi. Jadi, hindari tidur 6 jam atau kurang sebelum ujian atau presentasi penting.
Meskipun Anda mungkin merasakan efeknya keesokan harinya, tapi seiring waktu, kurang tidur dapat memperlambat fungsi tubuh Anda.
Dalam studi tentang kurang tidur, kurang tidur dapat mengakibatkan penyembuhan luka yang tertunda atau lambat, perubahan mikrobioma usus, regulasi hormon yang tidak seimbang, dan penurunan penanda imunitas.
Berikut beberapa tanda dan gejala kurang tidur yang wajib Anda tahu:
- Kelelahan
- Mengantuk di siang hari
- Suasana hati yang buruk
- Sakit kepala
- Waktu reaksi lambat
- Kesulitan berkonsentrasi dan mengingat
Kurang tidur juga bisa sangat membahayakan. Pengemudi yang tidur kurang dari 6 jam memiliki kemungkinan 33% lebih tinggi mengalami kecelakaan mobil dibandingkan dengan pengemudi yang tidur lebih dari 6 jam.
Adapun kurang tidur kronis dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terhadap kondisi kesehatan, termasuk penyakit jantung, obesitas, diabetes tipe 2, gangguan kejiwaan, dan depresi.
Tidur 6 jam atau kurang secara teratur dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik, mental, dan emosional. Kurang tidur juga meningkatkan risiko kecelakaan, kesalahan, penyakit, dan gangguan kesehatan.
Para ahli menyarankan orang dewasa untuk tidur setidaknya 7 jam per malam. Memprioritaskan tidur berkualitas sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan Anda secara keseluruhan.
Selanjutnya: 10 Bahasa Tertua di Dunia yang Masih Digunakan Saat Ini, Ibrani hingga Mandarin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News