MOMSMONEY.ID - Banyak ditanyakan, apakah penyakit asam lambung mematikan atau tidak?
Penyakit asam lambung atau yang dikenal dengan istilah gastroesophageal reflux disease (GERD) sering kali dianggap sebagai masalah pencernaan yang ringan dan umum.
Banyak orang mengalami gejala seperti rasa terbakar di dada, regurgitasi asam, atau rasa tidak nyaman di perut akibat penyakit ini.
Namun, apakah penyakit asam lambung mematikan? MomsMoney akan mengupas lebih dalam tentang apakah penyakit asam lambung bisa berakibat fatal atau tidak di sini. Simak, yuk!
Baca Juga: 10 Pilihan Buah-buahan untuk Asam Lambung yang Sehat dan Aman Dikonsumsi
Apakah Penyakit Asam Lambung Mematikan?
Asam lambung naik dapat menyebabkan rasa tidak nyaman. Bahkan, gejalanya bisa membuat cemas, karena terkadang bisa terasa mirip dengan serangan jantung.
Tapi, apakah penyakit asam lambung mematikan? Jawaban singkatnya adalah tidak. "Penyakit asam lambung sendiri tidak mengancam jiwa," kata Dr. Morgan Allyn Sendizchew Shane, seorang ahli gastroenterologi di University of Miami Health System.
Namun, asam lambung naik bisa menjadi masalah kronis dan berkembang menjadi penyakit serius. Seiring berjalannya waktu, penyakit asam lambung dapat meningkatkan risiko penyakit serius lainnya, bahkan yang berpotensi fatal, seperti beberapa jenis kanker.
Komplikasi Penyakit Asam Lambung
Mengutip dari laman Health Central, penyakit asam lambung bisa menimbulkan komplikasi serius seiring berjalannya waktu, di antaranya seperti:
1. Esofagitis (Radang Kerongkongan)
"Radang pada kerongkongan akibat paparan asam yang terus-menerus bisa menyebabkan esofagitis," kata dr. Shane. Kondisi ini bisa berkembang menjadi esofagitis erosif, yang ditandai dengan munculnya luka atau bisul yang menyakitkan. Gejala esofagitis antara lain:
- Pendarahan dari bisul
- Nyeri di dada
- Kesulitan menelan
- Mulas
- Nyeri dan rasa terbakar di tenggorokan
2. Penyempitan Esofagus
Penyempitan esofagus adalah kondisi di mana kerongkongan menyempit karena terbentuknya jaringan parut akibat peradangan kronis karena GERD. Hal ini bisa membuat kesulitan dalam menelan makanan. Gejala dari penyempitan ini meliputi:
- Tersedak atau batuk
- Kesulitan atau rasa sakit saat menelan
- Merasa makanan tersangkut di tenggorokan
- Sering cegukan atau sendawa
- Penurunan berat badan atau malnutrisi yang tidak dapat dijelaskan
Baca Juga: Ini Dia Cara Efektif Mengatasi Asam Lambung Naik ke Dada
3. Kerongkongan Barrett
Kerongkongan Barrett terjadi pada sekitar 5% hingga 15% orang yang menderita GERD. Kondisi ini menyebabkan perubahan pada sel-sel yang melapisi kerongkongan, mengubahnya menjadi jenis sel yang mirip dengan sel-sel di usus.
Proses ini terjadi sebagai cara untuk melindungi kerongkongan dari kerusakan akibat asam lambung yang terus-menerus. Meskipun kondisi ini tidak memiliki gejala yang jelas, kerongkongan Barrett dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kerongkongan, seperti adenokarsinoma esofagus.
"Barrett adalah kondisi yang berbahaya, karena itu menandakan adanya perubahan sel ke arah yang bisa menyebabkan kanker," kata dr. Sreenivasan. "Jika Anda menderita Barrett, risiko kanker kerongkongan Anda lebih tinggi, dan Anda perlu menjalani pemeriksaan endoskopi secara rutin untuk memeriksanya."
3. Kanker Kerongkongan
Salah satu risiko paling serius terkait dengan GERD adalah berkembangnya kanker kerongkongan. Berdasarkan studi tahun 2021 dalam jurnal Cancer, orang yang menderita GERD memiliki risiko dua kali lipat terkena adenokarsinoma esofagus dibandingkan orang tanpa GERD.
Hal ini disebabkan hubungan antara kanker dan kerongkongan Barrett. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa GERD bisa menggandakan risiko jenis kanker kerongkongan lainnya, yaitu karsinoma sel skuamosa esofagus, meskipun hasil ini memerlukan penelitian lebih lanjut.
Meski demikian, kasus kanker kerongkongan masih tergolong jarang secara keseluruhan, menurut dr. Shane.
4. Asma
GERD juga sering kali terjadi bersamaan dengan asma. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antara 30% hingga 90% penderita asma juga memiliki GERD. Namun, ini tidak berarti bahwa asma merupakan komplikasi dari GERD, atau sebaliknya.
Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2022 dalam jurnal Cureus menyimpulkan bahwa meskipun hubungan antara GERD dan asma jelas, penyebab pastinya masih belum dipahami sepenuhnya.
Secara teori, refluks asam bisa memperburuk asma jika sebagian asam masuk ke saluran pernapasan. "Jika asam refluks ke tenggorokan dan masuk ke paru-paru, itu bisa menyebabkan iritasi yang memperburuk kondisi asma," kata dr. Sreenivasan. Meskipun demikian, ia menambahkan, "Biasanya, asma tidak langsung terkait dengan GERD."
Baca Juga: Apakah Cuka Apel Bisa Mengobati Asam Lambung Naik? Ini Faktanya
Tips Mengatasi Penyakit Asam Lambung
Jika penyakit asam lambung Anda masih ringan, perubahan gaya hidup ini mungkin cukup untuk mencegah gejalanya:
1. Menurunkan Berat Badan
Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, menurunkan berat badan dapat mengurangi tekanan pada perut, yang dapat mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
2. Mengenali Pemicu Makanan Anda
Cokelat, kafein, dan makanan berlemak sering kali memicu gejala penyakit asam lambung. Cobalah mencatat makanan yang Anda makan untuk menemukan pemicu lainnya yang harus dihindari.
3. Hindari Makan Terlalu Malam
Makan larut malam dapat memperburuk gejala penyakit asam lambung. Sebaiknya makan setidaknya dua hingga tiga jam sebelum tidur.
4. Berhenti Merokok
Merokok dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah, yang memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan. Merokok juga bisa menyebabkan batuk, yang dapat memperburuk refluks asam.
Baca Juga: 13 Daftar Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi oleh Penderita Asam Lambung
Demikianlah ulasan tentang apakah penyakit asam lambung mematikan atau tidak. Penyakit asam lambung tidak mematikan secara langsung. Meskipun demikian, jika dibiarkan tanpa pengobatan, kondisi ini dapat berkembang menjadi masalah kronis dan meningkatkan risiko penyakit serius.
Misalnya seperti peradangan pada kerongkongan, penyempitan saluran pencernaan, hingga peningkatan risiko kanker kerongkongan.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejalanya sejak dini dan mendapatkan perawatan yang tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. Dokter dapat membantu Anda membuat rencana perawatan yang efektif dan disesuaikan untuk mengurangi gejala penyakit asam lambung.
Selanjutnya: IHSG Ditutup Menguat ke 6.815,7 Hari Ini (2/5), ISAT, ANTM, INKP Top Gainers LQ45
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News