MOMSMONEY.ID - Asam urat tinggi dapat disebabkan oleh konsumsi makanan yang kaya akan purin, zat kimia yang dipecah oleh tubuh menjadi asam urat. Daging merah, seafood, dan minuman beralkohol adalah beberapa contoh sumber purin yang tinggi. Namun, bagaimana dengan kacang hijau? Apakah kacang hijau menyebabkan asam urat?
Melansir dari laman Dokter Sehat, kacang hijau masuk ke dalam daftar makanan yang dapat meningkatkan risiko asam urat. Pada dasarnya kacang hijau dikenal sebagai salah satu jenis makanan yang sangat baik untuk kesehatan karena tingginya kandungan protein dan serat, yang bermanfaat bagi sistem pencernaan.
Namun, bagi mereka yang berusia lanjut atau sudah menderita asam urat, konsumsi kacang hijau tidak disarankan. Meskipun kandungan purin dalam kacang hijau tergolong sedang dan bukan tinggi, kelezatan kacang hijau sering membuat orang mengonsumsinya dalam jumlah besar.
Ini bisa menyebabkan konsumsi purin yang berlebihan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko pengembangan penyakit asam urat.
Baca Juga: Cek Daftarnya! Inilah Obat Tradisional untuk Asam Urat yang Bisa Anda Coba
Dikutip dari laman Hello Sehat, legum termasuk kacang merah, kacang tanah, tauge, dan melinjo, bisa dikonsumsi dalam jumlah moderat. Selain itu, produk olahan kacang kedelai seperti tahu dan tempe juga tidak harus sepenuhnya dieliminasi dari diet penderita asam urat.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, konsumsi produk dari kacang kedelai memang dapat meningkatkan kadar purin dalam tubuh. Namun, sampai saat ini belum ada bukti yang cukup bahwa hal tersebut dapat menyebabkan penyakit asam urat.
Meskipun demikian, disarankan untuk tetap membatasi konsumsi jenis makanan ini guna menjaga kadar asam urat dalam batas normal.
Demikianlah jawaban atas pertanyaan, apakah kacang hijau menyebabkan asam urat atau tidak. Kacang hijau dapat meningkatkan risiko asam urat, sehingga sebaiknya dibatasi konsumsinya atau dihindari oleh penderita asam urat.
Sebelum mengonsumsinya, sebaiknya berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu agar mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi Anda. Semoga bermanfaat, ya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News