Santai

5 Cara Terapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan ala Tokopedia

5 Cara Terapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan ala Tokopedia

MOMSMONEY.ID - Moms, tahukah Anda, peduli akan lingkungan bisa dilakukan kapanpun dan di manapun. Tak perlu menunggu waktu yang tepat, Anda bisa menerapkan cara gaya hidup ramah lingkungan sedari dini.

Salah satunya dengan gerakan Misi Nol Sampah GoTo 2030 dari Tokopedia. Melalui gerakan ini, Tokopedia mengajak sebanyak-banyaknya masyarakat untuk menerapkan prinsip ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami mengajak dan membantu masyarakat dalam berperan aktif menjaga lingkungan dengan membeli produk yang lebih ramah lingkungan lewat halaman khusus Tokopedia Hijau," ujar Public Affairs Senior Lead Tokopedia Aditia Grasio Nelwan dalam keterangan tertulis, Selasa (15/8).

Bagi Anda yang ingin melakukan gaya hidup ramah lingkungan, berikut lima cara yang bisa Anda terapkan ala Tokopedia.

Baca Juga: Tren Belanja Online di Tokopedia selama Semester Satu 2023, Apa Produk Terlaris?

1. Pakai tas belanja daur ulang demi mengurangi limbah kantong plastik

Meminimalkan penggunaan kantong plastik adalah salah satu cara sederhana mengurangi jumlah sampah plastik.

Berbagai kota di Indonesia pun sudah mulai mewajibkan seluruh pelaku usaha untuk tidak memberikan kantong plastik secara gratis dan wajib mengurangi penyediaan kantong plastik.

Mengurangi penggunaan sampah plastik harus dimulai dari diri kita sendiri. Aditia bilang, hal pertama yang bisa anda lakukan setiap keluar rumah, misalnya, membawa tas lipat supaya tidak perlu menggunakan kantong plastik atau beli tas baru setiap belanja.

"Salah satu UMKM lokal di Tokopedia Hijau yang membuat tas lipat ramah lingkungan adalah Recycling Village," kata Aditia.

Recycling Village membuat produk tas hasil daur ulang limbah plastik. Dalam membuat produk, Recycling Village memberdayakan perempuan perajin di Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.

Warna-warni pada produk Recycling Village berasal dari warna sampah plastic yang didaur ulang. Hal ini membuat paduan warna di setiap produk Recycling Village unik.

Baca Juga: Mau Tampil Ganteng? Ini Tips Style Fashion Pria dengan Brand Lokal dari Tokopedia

2. Kurangi limbah tekstil dengan memakain sustainable fashion

Pakaian atau kain dengan kandungan serat sintetis, salah satunya poliester, cenderung lebih sulit terurai sehingga dapat mencemari air tanah.

Demi membantu mengurangi limbah tekstil, gunakan sustainable fashion atau pakaian ramah lingkungan yang lebih mengutamakan kualitas dibanding kuantitas produk yang dikeluarkan.

"Salah satu UMKM lokal di Tokopedia Hijau yang telah menerapkan prinsip ramah lingkungan pada produk fesyennya adalah KaIND," jelas Aditia.

KaIND didirikan oleh Melie Indarto pada 2015 dan telah menggandeng puluhan perajin dan pembatik serta lebih dari 200 petani di Pasuruan, Jawa Timur untuk menghasilkan benang sutra fabrikasi dengan memanfaatkan budidaya ulat sutra eri.

KaIND juga terus berupaya menjaga kelestarian lingkungan dengan menggunakan pewarna alami di sebagian besar proses produksi.

"Sustainable fashion bukan sekadar tren, tetapi harus menjadi masa depan. KaIND mengajak sebanyak-banyaknya masyarakat untuk mulai beralih ke kain organik demi mendorong geliat industri lokal fesyen yang lebih ramah lingkungan," ungkap Melie.

Baca Juga: Ini Kolaborasi Brand Lokal di Tokopedia dengan Barbie

3. Ganti sendok dan garpu plastik dengan peralatan makan yang lebih eco friendly

Masyarakat bisa berkontribusi lebih jauh terhadap upaya pengurangan limbah plastik dengan tidak menggunakan sendok, garpu, dan gelas minum yang terbuat dari plastik.

"Lekuk by Mendekor, salah satu contoh UMKM di Tokopedia Hijau, memanfaatkan bahan baku alami, seperti tanah liat dan bebatuan, untuk membuat berbagai alat makan yang eco friendly,” jelas Aditia.

Lekuk by Mendekor, yang didirikan oleh Brian Karno memproduksi dan menjual berbagai produk dekorasi interior. Brian menggandeng lebih dari 30 perajin di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, dan Kalimantan dari berbagai latar belakang.

Brian ingin para perajin tersebut makin berdaya dalam membuat produk berkualitas tinggi bahkan setara dengan brand kelas dunia.

"Lekuk by Mendekor juga memberikan opsi kemasan ramah lingkungan seperti paper bubble wrap kepada para pembeli di Tokopedia dan selalu direspon dengan sangat positif," kata Brian.

Baca Juga: Tokopedia Hadirkan Fitur Augmented Reality, Pengguna Bisa Coba Produk Secara Virtual

4. Gunakan produk kecantikan organik yang ramah kulit dan lingkungan

Kandungan alami yang terkandung dalam produk kecantikan atau perawatan tubuh bisa menutrisi kulit dan aman bagi kulit sensitif yang rentan alergi.

Tak hanya itu, limbah dari produk kecantikan berbahan alami atau organik cenderung lebih ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

Rangkaian produk dari penjual di Tokopedia Pourie.co, misalnya, dibuat dengan menggunakan bahan alami yang bermanfaat, seperti biji kopi yang dapat mengeksfoliasi kulit, meredakan peradangan pada kulit dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

"Produk-produk Pourie.co juga bebas bahan kimia berbahaya. Jadi, selain ramah untuk kulit sensitif, produk kami juga lebih ramah lingkungan," jelas Kiara Flisha, Pemilik Pourie.co.

5. Asah anak kreatif dengan buat mainan berbahan kardus bekas

"Prinsip reuse dan recycle bisa berlaku untuk berbagai hal tak terkecuali untuk mainan anak. Penggunaan kembali kardus besar sisa pembungkus paket, misalnya, bisa dijadikan rumah-rumahan dan berbagai kreasi lain, yang bisa dipikirkan dan dikerjakan bersama anak," ujar Aditia.

Salah satu penjual di Tokopedia yang juga menerapkan prinsip reuse dan recycle adalah Kraf Studio. Kraf Studio menjual pola untuk membuat kerajinan kardus, seperti topeng, helm robot, dan mainan anak lainnya yang rapi, kokoh, menarik, serta mudah dibuat.

"Selain untuk mengisi waktu luang anak, produk dari Kraf Studio juga bisa dimanfaatkan orang tua untuk mengedukasi anak akan pentingnya menerapkan prinsip ramah lingkungan," sebut Dian Arismawan, Pemilik Kraf Studio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News