HOME, Keluarga

5 Cara Mendukung Pengembangan Otak Anak Remaja

5 Cara Mendukung Pengembangan Otak Anak Remaja

MOMSMONEY.ID - Fisik anak remaja bisa saja menyerupai orang dewasa. Namun, otak mereka cenderung masih kurang berkembang dibandingkan orang dewasa serta lebih banyak menggunakan emosi daripada logika.

Menurut Stanford Children’s Health, orang dewasa memproses informasi di korteks prefrontal atau bagian otak yang merespons dengan penilaian baik dan kesadaran akan konsekuensi jangka panjang. Dikarenakan bagian otak tersebut belum sepenuhnya berkembang sebelum mencapai usia sekitar 25 tahun, maka anak remaja akan memproses informasi yang didapatkan dengan menggunakan amigdala. Amigdala sendiri merupakan pusat emosional yang bertanggung jawab atas impulsif dan reaksi langsung termasuk ketakutan dan perilaku agresif.

Itulah sebabnya mengapa anak remaja cenderung sering bertindak berdasarkan impuls, kecelakaan, bertengkar, terlibat dalam perilaku berisiko, serta bertindak sebelum berpikir. Kendati terkesan membangkang dan nakal, faktanya kecenderungan remaja yang demikian merupakan bagian dari pengembangan mereka lho Moms.

Baca Juga: Bagus untuk Rambut dan Kulit, Inilah 4 Manfaat Green Tea Oil

Oleh sebab itu, Anda perlu mendukung pengembangan otak anak remaja Anda sekaligus membantu mereka melewati masa-masa penuh kesulitan dengan menerapkan 5 cara yang dilansir dari CreativeChild berikut ini.

1. Pastikan anak tidur dengan cukup

Remaja membutuhkan waktu tidur selama 9-10 jam per malam. Penelitian menunjukkan bahwa kadar hormon tidur yakni melatonin pada remaja akan lebih tinggi pada malam hari dan menurun saat pagi hari dibandingkan kebanyakan anak-anak maupun orang dewasa. Itulah mengapa anak remaja cenderung begadang dan tidur lebih lambat.

Saat anak remaja sering tidur lebih larut namun tetap harus bangun pagi untuk bersekolah, itu dapat berdampak serius pada perkembangannya dari waktu ke waktu dan menyebabkan peningkatan impulsif, kesulitan memerhatikan, serta menimbulkan tingkat kecemasan yang lebih tinggi.

Oleh sebab itu, doronglah anak remaja Anda untuk mengembangkan rutinitas tidur yang baik. Setiap kali anak memiliki kesempatan untuk tidur, maka biarkanlah mereka tidur.

2. Jelaskan konsekuensi dari setiap tindakan anak

Jelaskanlah kepada anak remaja Anda tentang bagaimana satu tindakan dapat memengaruhi banyak orang. Alih-alih hanya menghukum anak dengan cara menyita ponsel atau melarang mereka untuk bermain game, alangkah baiknya Anda mencari solusi yang logis guna membantu memecahkan masalah yang ditimbulkan dari perilaku mereka.

Ketika Anda mencoba memperbaiki perilaku buruk anak dengan mengajak mereka berbicara tentang sebab dan akibat dari suatu tindakan, itu akan membantu anak mengoneksikan hal-hal tersebut ke dalam otak sekaligus memperkuat kemampuan berpikir mereka selama masa perkembangan.

3. Kembangkan empati dan diskusikan perasaan secara bebas

Saat Anda dan anak sedang sama-sama senggang, sempatkanlah diri Anda untuk mendiskusikan berbagai hal misalnya film bersama anak remaja Anda. Setelah itu, mintalah anak untuk memerhatikan ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan nada suara Anda atau karakter film yang sedang ditonton. Cara ini akan memberikan anak kesempatan untuk belajar memahami dan menyampaikan pandangannya tentang apa yang mungkin dirasakan oleh orang lain melalui komunikasi non-verbal mereka.

Selain itu, Anda juga harus bisa menjadi panutan yang positif bagi anak dengan menunjukkan sikap penuh empati kepada orang lain. Pada gilirannya, bukan mustahil jika anak remaja Anda akan tumbuh menjadi sosok orang dewasa yang memiliki empati tinggi dan mampu memahami perspektif yang berbeda serta bisa melihat bagaimana sudut pandang orang lain yang mungkin berbeda dengan sudut pandang mereka.

4. Bantu anak untuk mengekspresikan diri

Sedari dini, bantulah anak remaja Anda untuk meningkatkan minatnya terhadap kegiatan yang kreatif dan produktif seperti bermusik, menulis, olahraga, menari, teater, atau bentuk seni lainnya. Kegiatan-kegiatan semacam itu dapat menjadi terapi yang bagus untuk membantu anak melepaskan emosinya.

Tak sekadar itu, aktif dalam berbagai kegiatan kreatif juga bisa membantu anak mengambil risiko yang sehat, mempelajari keterampilan memecahkan masalah, berlatih memahami isyarat sosial, dan mengembangkan kemandirian.

5. Perkuat koneksi Anda dengan anak

Meskipun penting untuk menetapkan batasan dan membimbing anak remaja Anda, namun selalu ingat bahwa Anda juga harus membiarkan mereka bersikap terbuka. Ketika anak bersikap tidak hormat kepada Anda, pastikan Anda berusaha untuk tetap memperlakukan mereka dengan hormat dan bermartabat. Saat Anda mampu bersikap demikian, itu akan menunjukkan kepada anak remaja Anda tentang perilaku orang dewasa yang positif dan patut dicontoh.

Apabila anak Anda bersikap seolah-olah mereka ingin Anda menjauh, temukanlah solusi yang bisa membuat Anda tetap dekat dengan anak dan tunjukkan kepada mereka bahwa Anda akan selalu mencintainya tanpa syarat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News