MOMSMONEY.ID - Merajuk merupakan salah satu perilaku yang lekat dengan diri anak-anak. Kebiasaan merajuk dapat terjadi saat anak sedang tidak baik suasanya hatinya. Perilaku merajuk kerap anak lakukan untuk menunjukkan beberapa tanggapan negatifnya terhadap lingkungan sekitar atau menunjukkan bahwa mereka sedang marah, merasa tidak sedang, dan frustasi.
Pada beberapa anak, kebiasaan merajuk bahkan bisa menjadi gejala kepribadian yang signifikan dan gangguan mood.
Moms, jika Anda sering bertanya pada diri sendiri mengapa anak Anda sering merajuk, maka simaklah beberapa alasan yang mungkin melatarbelakanginya sebagaimana dilansir dari Firstcry Parenting berikut ini.
Baca Juga: 8 Tips untuk Mengatasi Anak yang Suka Merajuk. Simak Baik-Baik Ya, Moms!
1. Anak belum mampu mengekspresikan perasaannya melalui kata-kata
Anak-anak terutama yang masih sangat kecil belumlah mahir untuk mengungkapkan perasaan tidak senang atau frustasinya menggunakan kata-kata layaknya orang dewasa.
Jadi, jangan heran saat anak-anak Anda sering merajuk, karena bagi mereka merajuk adalah salah satu cara yang mereka ketahui untuk mengekspresikan kemelut dalam dirinya.
2. Anak kurang kecerdasan emosional
Kebanyakan anak tidak dapat mengungkapkan perasaan negatif mereka dengan cara yang normal dan sehat karena mereka kurang memiliki kecerdasan emosional.
Tidak hanya terlihat pada anak-anak yang masih kecil, kecerdasan emosional yang kurang juga dapat dimiliki oleh remaja sehingga remaja yang termasuk dalam kategori ini akan lebih memilih untuk merajuk daripada berkomunikasi dengan baik saat mereka mengalami perasaan tidak menyenangkan. Bahkan, tak jarang mereka akan merajuk tanpa alasan karena tidak dapat mengenali perasaan negatif mereka sendiri.
3. Anak takut berkomunikasi
Sekali pun anak tahu bagaimana cara mengekspresikan perasaan negatifnya melalui kata-kata, namun hal itu tidak menjamin mereka bisa leluasa mengungkapkannya pada Anda atau orang-orang di sekitarnya. Beberapa anak yang tidak berani mengungkapkan apa yang mereka rasakan dapat disebabkan oleh rasa takut terhadap dampak yang mungkin mereka hadapi dari orang tua atau pengasuh yang ketat.
Jadi, satu-satunya cara yang bisa anak lakukan untuk mengekspresikan emosi negatifnya adalah dengan merajuk, karena merajuk terasa lebih aman bagi mereka daripada berkomunikasi secara sehat.
4. Anak sedang mencoba memanipulasi Anda
Jika Anda adalah tipe orang tua yang paling tidak tahan melihat ekspresi sedih anak-anak dan kerap memenuhi segala permintaannya hanya karena tidak ingin mereka terus-menerus merajuk, maka waspadalah. Tanpa sadar, sikap Anda yang demikian akan dijadikan sebagai alat yang ampuh bagi anak untuk mencapai tujuannya.
Secara alami, anak-anak kerap menjadikan kebiasaan merajuknya sebagai metode yang efektif untuk memanipulasi Anda. Jadi, jangan buru-buru menindaklanjuti rajukan anak dengan serius karena bisa jadi mereka sedang merencanakan sesuatu supaya dapat berjalan sesuai dengan keinginan mereka.
5. Anak butuh perhatian
Bagi kebanyakan anak, segala perhatian yang baik dan intens dari orang tua sangatlah berharga. Tak jarang, mereka kerap melakukan berbagai hal demi mendapatkan perhatian dari ayah atau ibunya. Dan, merajuk adalah salah satu cara yang menurut anak efektif untuk menarik perhatian Anda.
Selagi Anda sempat dan memiliki waktu yang banyak untuk meladeni perilaku merajuk anak, cobalah untuk bereaksi sewajarnya dan validasi rajukan mereka. Dengan begini, rasa haus anak terhadap perhatian Anda akan berkurang meskipun cara yang mereka lakukan kurang menyenangkan.
Demikian 5 alasan yang memungkinkan seorang anak suka merajuk. Semoga bermanfaat dan bisa Anda jadikan sebagai acuan untuk menemukan solusi terbaik dalam mengatasi kebiasaan merajuk pada anak Anda ya Moms.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News