Santai

4 Fakta Psikologis saat Anda Sedang Jatuh Cinta Menurut Penelitian

4 Fakta Psikologis saat Anda Sedang Jatuh Cinta Menurut Penelitian

MOMSMONEY.ID - Berikut ini adalah beberapa fakta psikologis tentang cinta yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang.

Cinta merupakan salah satu hal rumit yang susah untuk dipahami bagi beberapa orang. Ternyata di sisi lain, cinta juga memiliki beberapa fakta yang telah terbukti secara psikologis.

Namun, tak banyak orang yang mengetahui beberapa fakta psikologis tentang cinta dan hanya dianggap mitos atau omong kosong belaka.

Simak beberapa fakta psikologis tentang cinta saat sedang jatuh cinta yang tak banyak disadari oleh orang-orang.

Baca Juga: 6 Cara Mudah biar Dapat Pacar di Tahun 2025 bagi Kaum Jomblo

Merasakan kupu-kupu di perut

Butterfly in stomach merupakan salah satu tanda psikologis seseorang sedang dalam tahap jatuh cinta. Merasa geli pada bagian perut merupakan tanda yang kerap disebut dengan kupu-kupu beterbangan di perut.

Hal tersebut ternyata secara psikologis disebabkan karena adanya adrenalin yang meningkat di tubuh. Yang kemudian membuat tubuh berada dalam situasi psikologis yang disebut dengan respons fight or flight.

Susah makan

Jatuh cinta dapat membuat seseorang kehilangan nafsu makan dan juga susah tidur. Tentu saja hal tersebut di karena kan adanya keinginan untuk memikirkan orang lain yang disuka atau pasangan.

Fakta tersebut didukung juga dari hal, dilansir dari laman The Active Times, yang menyebutkan, saat sedang jatuh cinta produksi hormon dopamin, hormon kesenangan, akan meningkat. Sehingga euphoria yang dirasakan akan menurunkan nafsu makan hingga insomnia.

Baca Juga: Ternyata Ada 3 Tahapan Saat Jatuh Cinta pada Pasangan Menurut Ahli

Detak jantung sama

Bagi pasangan yang menjalin hubungan romantis ternyata bisa memiliki detak jantung sama dengan pasangannya.

Fakta ini dibuktikan dari penelitian mahasiswa dari Unversity of California, dikutip dari laman The Active Times, yang menyatakan bahwa jika kedua orang yang saling jatuh cinta akan memiliki detak jantung dengan irama yang sama.

Berpelukan bersifat healing

Berpelukan dengan pasangan, menurut laman Bored Panda, juga bisa membantu produksi hormon oksitosin atau yang disebut dengan hormon cinta meningkat dan meningkatkan ikatan antar pasangan.

Sehingga ketika pasangan berpelukan atau hanya sekadar melihat foto dari orang yang dicintai, hormon oksitosin akan dilepaskan dan membantu meredakan sakit kepala ataupun sakit lainnya.

Itulah sederet fakta psikologis menarik tentang cinta menurut ahli yang tak banyak diketahui orang. Anda pernah merasakan yang mana?

Selanjutnya: Intip Rekomendasi Saham ADRO, ASII, BUMI, dan TLKM Untuk Perdagangan Jumat (3/1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News