Keluarga

4 Efek Samping Skincare Overclaim untuk Kulit, Iritasi hingga Kerusakan Ginjal

4 Efek Samping Skincare Overclaim untuk Kulit, Iritasi hingga Kerusakan Ginjal

MOMSMONEY.ID - Ketahui efek samping skincare overclaim untuk kulit, mulai dari iritasi hingga risiko jangka panjang. Cari tahu bagaimana klaim berlebihan bisa menjerumuskan.

Istilah skincare overclaim merujuk pada praktik promosi produk skincare dengan klaim berlebihan atau tidak didukung bukti ilmiah yang kuat. Contohnya, menyembuhkan jerawat hanya dalam semalam atau memutihkan kulit dalam sehari. 

Menurut European Commission, klaim kosmetik harus jujur, berdasarkan bukti, dan tidak boleh menyesatkan konsumen. Jika klaim melebihi fungsi kosmetik dan menyentuh ranah medis (misalnya mengobati psoriasis atau melasma berat), produk tersebut seharusnya dikategorikan sebagai obat, bukan kosmetik biasa. 

Baca Juga: Skincare Overclaim? Kenali 7 Ciri-Ciri Skincare Overclaim

Jauh dari kata aman, penggunaan skincare overclaim sebaiknya dihindari. Ada setidaknya 4 efek samping skincare overclaim untuk kulit. Menurut Food and Drug Administration (FDA) dan JAMA Dermatology, berikut penjelasannya.

1. Iritasi dan sensitivitas kulit 

Efek samping skincare overclaim untuk kulit yang pertama yaitu iritasi dan sensitivitas kulit.

Banyak produk skincare dengan klaim “instan” mengandung bahan aktif dosis tinggi seperti AHA dan retinoid. 

AHA dapat meningkatkan sensitivitas terhadap sinar UV dan memperbesar risiko sunburn. FDA mewajibkan label peringatan untuk produk AHA. 

Sementara itu, retinoid sering menyebabkan dermatitis iritan seperti kulit merah, kering, dan mengelupas, terutama jika digunakan berlebihan. 

2. Reaksi alergi atau dermatitis kontak

Efek samping skincare overclaim untuk kulit yang kedua yaitu reaksi alergi atau dermatitis kontak.

Banyak produk skincare dengan klaim “hypoallergenic” atau “dermatologist tested” tetap mengandung alergen. 

Studi dalam JAMA Dermatology menemukan sebagian besar pelembab populer berlabel “hypoallergenic” justru masih mengandung bahan pemicu alergi. 

FDA sendiri menyatakan bahwa tidak ada definisi resmi untuk istilah “hypoallergenic”, sehingga label tersebut bisa menyesatkan. 

Baca Juga: Ketahui Apa itu NPD, Lengkap dengan Ciri-Ciri dan Penyebabnya

3. Kerusakan jangka panjang

Efek samping skincare overclaim untuk kulit yang ketiga yaitu kerusakan jangka panjang.

Produk dengan klaim “memutihkan instan” atau “menghapus kerutan permanen” sering kali mengandung bahan berbahaya seperti merkuri atau kortikosteroid yang kuat. 

WHO melaporkan krim pemutih ilegal dengan kandungan merkuri dapat menyebabkan kerusakan ginjal, gangguan saraf, dan masalah kulit kronis. 

Di sisi lain, penggunaan kortikosteroid yang tidak diawasi dapat menimbulkan penipisan kulit, jerawat steroid, hingga gangguan hormonal. 

4. Kegagalan pengobatan masalah kulit 

Efek samping skincare overclaim untuk kulit yang keempat yaitu kegagalan pengobatan masalah kulit.

Klaim berlebihan bisa membuat orang menunda perawatan medis yang tepat. Misal, produk yang mengaku bisa “menyembuhkan melasma” mungkin membuat pengguna enggan berkonsultasi ke dokter kulit. Padahal, kondisi tersebut membutuhkan terapi medis. 

Itulah beberapa efek samping skincare overclaim untuk kulit. Selain efek fisik, skincare overclaim juga bisa berdampak negatif pada psikologis.

Ekspektasi yang tidak realistis dapat membuat konsumen kecewa, bahkan mengalami stres akibat mencoba berbagai produk tanpa hasil. Studi psikodermatologi menunjukkan hubungan erat antara masalah kulit dan kesehatan mental, termasuk kepercayaan diri yang rendah. 

Selanjutnya: Emas Berpotensi Melaju ke US$ 3.800, Begini Strategi Atur Portofolionya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News